Anggota KPPS 07 Desa Sukowetan dan Linmasnya(Ketuanya ndelik neng burine kamera)
Lebih dari 70% rakyat Indonesia berdomisili di pedesaan. Masyarakat pedesaan, nampaknya masih tetap seperti dahulu -senang kemapanan yang damai, tentram. Itulah sebabnya, pasangan SBY-Budiono mampu meraup suara hingga 60% dalam Pilpres yang baru lalu. Seperti kupaparkan malam kemarin, dari 7 warga yang didatangi teman-teman KPPS & saksi Pilpres, 6 diantaranya memberikan suara pada SBY-Budiono, sedang 1 lagi untuk Mega-Prabowo. Warga di desaku, sudah mengetahui siapa Capres-Cawapres yang ikut dalam Pilpres. Perlu dicatat di sini, TS (Tim Sukses) SBY-Budiono sama sekali tidak pernah kudengar pernah melakukan kampanye (baik terselubung maupun terbuka). Tapi TS dari pasangan No. 1 dan No. 3 justru giat -atau paling tidak- pernah melakukannya.
Lantas, bagaimana SBY-Budiono bisa meraih suara yang signifikan? Lihatlah, hasil catatanku, perolehan suara sah di desaku : Mega-Prabowo = 541; SBY-Budiono = 1.305; dan JK-Win = 89.
Rekapitulasi se-Kecamatan Karangan : Mega-Prabowo = 7.884; SBY-Budiono = 15.734; dan JK-Win = 1.449.
Selanjutnya, aku dengar berita di Papua SBY-Budiono juga menang telak. Sebenarnya, kenapa? Padahal, pasangan yang lain telah menawarkan berbagai program dan komitmen politik yang merakyat? Aku tak habis pikir. Akhirnya, karena aku bukan politikus dan juga bukan partisan suatu partai politik, maka semuanya kukembalikan pada Allah SWT. Bahwa umur, jodoh, rejeki, pangkat/derajat, adalah di tangan-Nya. Iya, cangkulku mencacah punggung bumi, bajakku menggaruknya, lalu kusemai benih padi di atasnya, kemudian tumbuh dan....suatu ketika aku pernah juga mengalami gagal panen karena hama tikus dan walang yang menggerogoti padiku. Padahal, ketika padiku mulai bunting, aku sudah mengkalkulasi akan kugunakan untuk apa uang hasil penjualan panenku itu nantinya. Begitulah hidup....ada kalah ada menang, yang kalah sebaiknya tawakkal, yang menang tetap tawaddhu dan istiqomah. Satria dan Srikandi yang gagah perwira sangat dibutuhkan Ibu Pertiwi.
(Aku Tulis Buat : Keluargaku Tercinta. Tiada harta yang bisa kuwariskan, maafkan Abah)
Lantas, bagaimana SBY-Budiono bisa meraih suara yang signifikan? Lihatlah, hasil catatanku, perolehan suara sah di desaku : Mega-Prabowo = 541; SBY-Budiono = 1.305; dan JK-Win = 89.
Rekapitulasi se-Kecamatan Karangan : Mega-Prabowo = 7.884; SBY-Budiono = 15.734; dan JK-Win = 1.449.
Selanjutnya, aku dengar berita di Papua SBY-Budiono juga menang telak. Sebenarnya, kenapa? Padahal, pasangan yang lain telah menawarkan berbagai program dan komitmen politik yang merakyat? Aku tak habis pikir. Akhirnya, karena aku bukan politikus dan juga bukan partisan suatu partai politik, maka semuanya kukembalikan pada Allah SWT. Bahwa umur, jodoh, rejeki, pangkat/derajat, adalah di tangan-Nya. Iya, cangkulku mencacah punggung bumi, bajakku menggaruknya, lalu kusemai benih padi di atasnya, kemudian tumbuh dan....suatu ketika aku pernah juga mengalami gagal panen karena hama tikus dan walang yang menggerogoti padiku. Padahal, ketika padiku mulai bunting, aku sudah mengkalkulasi akan kugunakan untuk apa uang hasil penjualan panenku itu nantinya. Begitulah hidup....ada kalah ada menang, yang kalah sebaiknya tawakkal, yang menang tetap tawaddhu dan istiqomah. Satria dan Srikandi yang gagah perwira sangat dibutuhkan Ibu Pertiwi.
(Aku Tulis Buat : Keluargaku Tercinta. Tiada harta yang bisa kuwariskan, maafkan Abah)





20.31
Lina CahNdeso
Posted in: 






![Validate my RSS feed [Valid RSS]](valid-rss-rogers.png)





0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".