Belasan tahun yang lalu, setiap menjelang Agustusan, warga desaku masih antusias merayakannya. Setiap RT dengan penuh semangat mengirim "duta" ke Balai Desa untuk mengikuti berbagai lomba yang diselenggarakan LKMD (Sekarang: LPM), seperti lomba Adzan, Qiro', cerdas cermat, dan olahraga. Semua lomba diperuntukkan bagi anak usia TK hingga SMP/MTs.
Pada waktu itu, aku duduk di Seksi Pendidikan LKMD, dan aku bekerja sama dengan seksi Agama/kerokhanian. Aku memang penggagas kegiatan ini. Dana kami minta pada Pemdes, dan disetujui melalui Musdes. Hingga 2007, kegiatan yang bertujuan untuk menyalurkan bakat dan kemampuan dalam rangka pembangunan SDM generasi muda ini masih berlanjut. Bukan hanya untuk peringatan hari besar nasional, namun juga pada peringatan hari besar Islam.
Tahun 2001, aku dipilih masyarakat untuk jadi BPD, dan duduk sebagai Wakil Ketua. Dengan demikian, gagasan masyarakat untuk membangun SDM bisa kuperjuangkan dengan mulus melalui BPD.
Angota BPD angkatan pertama di desaku 70% berpotensi dan berkualitas. Sehingga aktivitas dan dinamikanya mencerminkan aspirasi masyarakat dan menyentuh kebutuhan mereka, sekaligus memberikan dukungan terhadap kepentingan pemdes khususnya dan pemkab pada umumnya.
Pada setiap bulan Agustus beberapa tahun yang lalu, atau menjelang tahun baru Islam desaku terasa "meriah", dan masyarakat terutama anak usia belasan begitu giat mempersiapkan diri untuk berkompetisi. Namun, tahun ini terasa adem ayem. Tak ada kegiatan kompetisi. Mengapa? Apakah karena dana? Itu pertanyaan masyarakat.
Aku sudah bukan anggota BPD, anggotanya sekarang hampir semua baru, yang lama hanya dua orang yakni mas Sanusasi dan Gus Tangin (Ketua BPD).
3 Komentar:
wah berarti desa anda itu sakarang malah mundur ya?mungkin apa sebab nya?
Desa saya terletak di Kecamatan Karangan, namanya Sukowetan. Kalau tanya penyebabnya, itu ada pada Pemdes+BPD. Saya tadi malam dalam acara tirakatan Malam 17 Agustus, pukul 18.30 - 20.30 WIB sempat bertemu Kades+Ketua BPD, tapi tidak sempat berbincang-bincang. Jadi saya belum bisa beritahu apa alasannya. Saya sendiri, tidak ingin menyampaikan pendapat saya pribadi tanpa argumentasi yang bisa saya pertanggungjawabkan. Insyaallah, di lain waktu akan saya sampaikan. Terima kasih, Anda (Anonim) bersedia "dolan" di cangkrukane Kawula Alit ini.
ok, saya tunggu kabar selanjutnya dari wong ndeso di trenggalek jelita
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".