RSUD Dr. Sudomo Trenggalek. (Dok PrigiBeach.com)
Trenggalek, PrigiBeach.com
Saat ini, di RSUD Dr. Sudomo sangat membutuhkan dokter spesialis Anak dan Kandungan. Guna menangani pasien anak yang datang di rumah sakit tersebut, Pemkab Trenggalek selama ini terpaksa meminta bantuan dr. Agung Nugroho Sp,A, dari Tulungagung agar membuka praktik tiap hari Rabu di RSUD dr Soedomo. Sedang yang melayani ibu-ibu hamil, RSUD hanya punya seorang dokter spesialis kandungan, yakni dr. Bambang Widiatmoko Sp.OG.
Pengumuman tentang kurangnya dokter spesialis ini sudah lama disampaikan pada publik oleh pihak rumah sakit. Namun sampai saat ini tidak seorang pun dokter yang datang memasukkan lamarannya. “Padahal kami bersedia memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas bagi dokter yang bersedia ditugaskan di sini”, demikian dr. Agus Harijono Sp.PD. yang baru menjabat Direktur RSUD Dr. Sudomo menggantikan dr. H. Sardjono Bhaskoro, M.Si. Kemudahan dan fasilitas dimaksud antara lain dokter spesialis itu akan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), uang kontrak per-bulan sebesar Rp. 5 juta, sewa kontrak rumah tinggal Rp. 30 juta/tahun, dan hak untuk remunerasi (kenaikan penghasilan karena kenaikan tunjangan)..
Menurut Bupati H. Soeharto, seperti ditirukan oleh Drs. Joko Setyono, M.Si., Kabag Humas Pemkab Trenggalek, kebutuhan doketer spesialis ini memang sangat mendesak. “Selama ini penanganan pasien anak dan pasien kandungan terkadang terpaksa harus dirujuk ke luar kota. Oleh sebab itu, bagi mereka yang berminat, kami akan memberikan hak istimewa untuk bisa langsung diangkat sebagai PNS di lingkungan daerah ini”, kata Joko.
Selain dokter spesialis anak dan kandungan, daerah ini juga membutuhkan dokter bedah dan dokter spesialis paru. Kendati hak dan fasilitas istimewa yang ditawarkan cukup menggiurkan, namun hingga saat ini tetap saja posisi itu lowong. Mungkin dikarenakan kondisi wilayah Trenggalek yang kurang menguntungkan bagi profesi dokter spesialis. Mereka kurang tertarik, karena sehabis dinas di rumah sakit tentu tidak akan lagi bisa melakukan kesibukan di tempat praktiknya, sebab kurangnya pasien. “Sebagai seorang dokter, saya menghimbau, agar para spesialis yang berminat untuk bersikap profesional dan tidak berpikir materislistis. Jiwa pengabdian harus kita nomor satukan, Insyaallah, Tuhan akan memberikan kita rejeki berlebih apabila kita ikhlas dalam bekerja”, kata dr. Agus Harijono Sp.PD (Haz/pbc)
Trenggalek, PrigiBeach.com
Saat ini, di RSUD Dr. Sudomo sangat membutuhkan dokter spesialis Anak dan Kandungan. Guna menangani pasien anak yang datang di rumah sakit tersebut, Pemkab Trenggalek selama ini terpaksa meminta bantuan dr. Agung Nugroho Sp,A, dari Tulungagung agar membuka praktik tiap hari Rabu di RSUD dr Soedomo. Sedang yang melayani ibu-ibu hamil, RSUD hanya punya seorang dokter spesialis kandungan, yakni dr. Bambang Widiatmoko Sp.OG.
Pengumuman tentang kurangnya dokter spesialis ini sudah lama disampaikan pada publik oleh pihak rumah sakit. Namun sampai saat ini tidak seorang pun dokter yang datang memasukkan lamarannya. “Padahal kami bersedia memberikan berbagai kemudahan dan fasilitas bagi dokter yang bersedia ditugaskan di sini”, demikian dr. Agus Harijono Sp.PD. yang baru menjabat Direktur RSUD Dr. Sudomo menggantikan dr. H. Sardjono Bhaskoro, M.Si. Kemudahan dan fasilitas dimaksud antara lain dokter spesialis itu akan diangkat sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS), uang kontrak per-bulan sebesar Rp. 5 juta, sewa kontrak rumah tinggal Rp. 30 juta/tahun, dan hak untuk remunerasi (kenaikan penghasilan karena kenaikan tunjangan)..
Menurut Bupati H. Soeharto, seperti ditirukan oleh Drs. Joko Setyono, M.Si., Kabag Humas Pemkab Trenggalek, kebutuhan doketer spesialis ini memang sangat mendesak. “Selama ini penanganan pasien anak dan pasien kandungan terkadang terpaksa harus dirujuk ke luar kota. Oleh sebab itu, bagi mereka yang berminat, kami akan memberikan hak istimewa untuk bisa langsung diangkat sebagai PNS di lingkungan daerah ini”, kata Joko.
Selain dokter spesialis anak dan kandungan, daerah ini juga membutuhkan dokter bedah dan dokter spesialis paru. Kendati hak dan fasilitas istimewa yang ditawarkan cukup menggiurkan, namun hingga saat ini tetap saja posisi itu lowong. Mungkin dikarenakan kondisi wilayah Trenggalek yang kurang menguntungkan bagi profesi dokter spesialis. Mereka kurang tertarik, karena sehabis dinas di rumah sakit tentu tidak akan lagi bisa melakukan kesibukan di tempat praktiknya, sebab kurangnya pasien. “Sebagai seorang dokter, saya menghimbau, agar para spesialis yang berminat untuk bersikap profesional dan tidak berpikir materislistis. Jiwa pengabdian harus kita nomor satukan, Insyaallah, Tuhan akan memberikan kita rejeki berlebih apabila kita ikhlas dalam bekerja”, kata dr. Agus Harijono Sp.PD (Haz/pbc)
2 Komentar:
Ing negri goblog geh kirang tenaga dokter anak,wontene sak meniko taksih dukun bayi,meniko amargi awisipun biaya sekolah kedokteran dados ing negri kulo poro sinemanipun sami milih sekolah salintunipun kedokteran,umpami biaya sekolah dados dokter saget di murahaken mbok bilih kathae sarjana kedokteran saget ngimbangi kebetahanipun tenaga dokter spesialis.Mbok bilih meniko saget dipun damel pertimbangan panguaos nagari dados mboten amung biasa rumah sakit murah lan gratis kangge tiang miskin mawon engkang di galak aken ing babakan kasehatan
Kuliah di fakultas kedokteran memang mahal. Karena biaya pratikum dan peralatan yang dipergunakan untuk mahasiswa masih disediakan sendiri. Peralatan khusus itu, bila selesai kuliah bisa dibawa pulang, kan hak milik pribadi. Namun untuk lab dan piranti yang memang sudah ada di kampus, mahasiswa tidak perlu repot-repot lagi.
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".