Kegiatan Tahunan Zionis Merupakan Lonceng Berbahaya Bagi Kiblat Pertama Ummat |
[ 27/10/2009 - 08:00 ] |
"Dengan nyawa dan darah kami bela wahai Al-Aqsha". Itulah slogan yang dinyanyikan 70 ribu warga Palestina yang mengikuti aksi solidaritas Al-Aqsha dengan tema “Al-Aqsha dalam bahaya” pada 14 tahun pengekangan Ummu Fakhm oleh pemerintah Israel di wilayah Palestina jajahan 48. Sementara itu, sebagian demonstran membawa bendera hijau yang bertuliskan kalimat Tauhid, diselingi nyanyian penyemangat untuk tetap mempertahankan Al-Quds dan siap berkorban demi melindunginya. Shalah: Ummat Takkan Menyerah Ketua gerakan Islam dan sesepuh Masjid Al-Aqsha, Syaikh Raed Shalah menganjurkan semua orang untuk berjihad di Al-Aqsha dalam rangka mempertahankan dan melindunginya dari serangan Zionis serta kelompok radikal Yahudi. Ia mengumumkan siap mati syahid demi melindungi Al-Aqsha dan tidak akan berpaling darinya. Ia menegaskan, di Al-Quds terjajah dan seluruh wilayah di sekitarnya adalah ummat yang tidak akan menyerah. “Kami siap mati atau kami menang” menirukan ucapan Umar Mukhtar pahlawan Libia. Ia mengatakan, Al-Quds adalah masalah yang tidak boleh berhenti dan menyerah. "Mungkin ini akan menyakitkan, tetapi kami akan menang", katanya. Zaidan: Penjajahan akan sirna, berapapun lamanya Dalam kesempatan ini, ketua komisi pengawas tinggi, Muhammad Zaidan menyerukan masyarakat Arab dan Ummat Islam untuk bangkit sebelum terlambat. “Di sana ada konspirasi, terowongan di bawah al-Aqsha yang tidak boleh dibiarkan. Seseorang yang berakal tidak boleh ada dalam hatinya, keinginan untuk diam terhadap apa yang terjadi di Al-Aqsha", jelasnya. "Misi kita kepada ummat Islam adalah mengingatkan mereka. Bangkitlah wahai ummat sebelum kalian terlambat!. Kita juga serukan pada penjajah, di sana ada wilayah dalam sejarah dunia semua penjajahan tidak akan kekal di dalamnya. Lihat saja bangsa Persi, Romawi dan bangsa Salib. Penjajahan tidak akan pernah langgeng. Nasibnya akan sama seperti pendahulunya", katanya menambahkan. Musa : Diam Mendorong Agresi Wakil pengacara gerakan Islam Palestina, Zahi Najidat dalam pidatonya yang ditujukan pada Sekjen Liga Arab, Amer Musa mengatakan, peristiwa Al-Aqsh merupakan tantangan bagi bangsa Arab dan masyarakat internasional yang juga pelanggaran terhadap hukum internasional yang berkaitan dengan Al-Quds dan HAM. Sikap diam Liga Arab dan yang lainya atas kejahatan Zionis, justru menambah semangat serta keberanian Zionis untuk terus melanggar semua resolusi dan hukum yang berlaku. Kota Al-Quds dan tempat sucinya merupakan prioritas utama bangsa Arab dan Islam. Merupakan kewajiban utama bagi pribadi maupun ummat yang menyaksikan agresi Zionis terhadap tempat suci ummat untuk membelanya. "Walau tidak ada kemungkinan untuk mencapai tujuan dan meskipun rendahnya upaya kami dalam masalah ini, kami akan tetap berjuang menghadang setiap kejahatan Zionis yang datang dengan cara apapun. Kami akan tetap mendukung warga dan Al-Quds dalam rangka menghentikan kejahatan mereka ini" tegas Zahi. "Kami percaya ada kewajiban moral dan hukum terhadap Al-Quds dari seluruh bangsa dan organisasi di dunia. Kami tidak akan menganggap enteng dalam melindungi Al-Quds dan mengembalikanya ke pangkuan ummat Islam yang sangat toleran dan dapat bersosialisasi dengan seluruh penganut agama-agama di dunia", tambahnya lagi. Ia menyerukan seluruh bangsa Arab, baik pemerintah maupun rakyatnya untuk melanjutkan dukunganya terhadap al-Aqsha melalui pengumpulan dana ataupun lainya demi mengembangkan kota Al-Quds. Athollah: Konspirasi Terus Berkembang Ketua Uskup Agung Romawi Ortodoks Sebastia, Mathran Athollah mengatakan, "Kami melihat tahun ini sebagai tahun kebersamaan dalam aksi. Konspirasi terhadap Al-Quds dan bangunan suci sangat besar. Mereka berkonspirasi terhadap bangunan suci dan ummat beragama. Oleh karena itu, kami tabuhkan lonceng bahaya dan kami katakan Al-Aqsha dalam bahaya, Al-Quds dalam bahaya". Bagi seluruh bangsa Arab dan kristiani di seluruh dunia, hendaklah bangkit bergerak menyelamatkan kota Al-Quds, karena semua ini ada tangan kita. Semua konspirasi sedang mengepung Al-Aqsha dan Al-Quds. Baik dari sisi agama, sejarah maupun peradaban. Kami datang kepada kalian wahai saudara-saudara tercinta, kami membawa misi dari gereja, ummat kristiani dan saudara kami kaum muslimin di Al-Quds yang sedang menghadapi konspirasi yang akan menghancurkan kiblat pertama ummat Islam dan al-Haram ketiga. Walau penodaan terhadap Al-Aqsha adalah penodaan terhadap kaum muslimin, namun kami di Al-Quds sebagai anggota gereja Palestina, meyakini bahwa serangan mereka adalah serangan terhadap kami juga. Penindasan terhadap Al-Aqsha bukan penodaan terhadap kaum muslimin saja, tetapi juga kepada kami ummat kristiani bangsa Arab dan bagi semua pihak independent di dunia. Acara Seni Di sela-sela aksi dukungan terhadap Al-Aqsha mereka juga menggelar aksi seni berupa lantunan nasyid seperti nasyid “Al-Haq Mendorong Pengawalnya”. Pihak panita mengatakan, sejak hari ini nasyid tersebut akan menjadi nasyid gerakan Islam. Selain itu ada pementasan drama berjudul “Al-Quds Terluka”. Drama ini merupakan yang terbaru dari pementasan kelompok Fajar Fanil Islami di bawah binaan Syaikh Ziyad Zari yang berbicara tentang Al-Quds dan penderitaanya serta kesiapanya untuk berkorban dengan segala bentuknya. (asy) |
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".