------------------------------
Hari ini, aku saksikan tayangan TV didominasi berita tentang bentrokan yang terjadi antara warga dengan mahasiswa. Aku tak mengkhususkan sebutan kelompok yang bentrok. Sebab masalah ini nampaknya juga menggejala bukan saja di kalangan pelajar, bahkan juga terjadi di panggung pentas demokrasi. Baik di kalangan elit politik di luar gedung lembaga tinggi (DPR) maupun di luar sana.Kurasa ucapan Mahfud MD, bahwa masyarakat sekarang cenderung menegakkan hukum dengan people power (yang kuartikan : adu kerasnya dengkul dan aji kanuragan, tak bedanya dengan siapa yang kuat dia yang menang, jadilah hukum rimba dikedepankan!). Masyarakat cenderung berpikir dan bersikap sangat licik dengan berlindung pada kesaktian "demokrasi ala Barat".
Ada tetangganya ditangkap polisi karena suatu kasus, maka teman, saudara, sekeluarga, satu RT, tunggal RW, seisi desa diajak nglurug Kantor Polisi dan meminta agar yang ditahan polisi segera dibebaskan. Mereka datang beramai-ramai, sehingga membuat petugas di Mapolsek terkesima lantas tak bisa berbuat banyak kecuali memenuhi tuntutan warga.
Ada perguruan tinggi menggantikan Rektor, namun karena tidak sesuai dengan aspirasi "segelintir" mahasiswa yang pandai memprovokasi, pihak rektorat dan institusi pendidikan tersebut di demo. Ada Kepala Sekolah yang dipindahkan ke sekolah lain, karena saking cintanya, siswa yang ditinggalkan juga berdemo menuntut pada dinas pendidikan agar Kepala Sekolah tersebut tidak dipindahkan.
Sementara, di sisi lain, masyarakat menghendaki agar hukum, undang-undang dan peraturan ditegakkan. Para penegak hukum dituntut untuk sungguh-sungguh menjalankan kewajibannya untuk memberikan pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat.
Lantas.... apakah layak di demo bila sesuatu dilakukan sesuai dengan produk hukum yang sudah dilegitimasi? Bila layak, lalu peraturan itu pun harus diganti atau di ajukan ke MK untuk ditinjanu kembali.
Okay, bila produk hukum itu memang kontra-produktif atau bertentangan dengan berbagai azas kelaziman yang bersumber dari hati nurani. Tapi, bila ternyata hanya karena arogansi sekelompok manusia yang haus kekuasaan dan selalu angkara murka demi pribadi/kelompok/golongan, haruskah itu dilakukan?
Lihatlah, kasus Century, digembar-gemborkan sedemikian serunya, ternyata berujung pada upaya untuk melengserkan si-pembuat kebijakan. Pansus bersikeras bailout bermasalah. Seharusnya, Century ditutup bukan diberi talangan dana. Sebab, cantury tidak akan berdampak besar terhadap kondisi perekonomian kita saat itu. Benarkah?
Kalau saat itu Century ditutup, bukan di-bailout, siapa yang berani memastikan bahwa krisis yang melanda dunia Internasional kala itu tidak akan meruntuhkan kondisi perekonomian bangsa kita? Banyak "lubang-lubang" yang mengoyak-ngoyak hasil kinerja Pansus Century. Namun, jumlah anggota dewan yang mendukung untuk menyalahkan tindakan bailout secara utuh, jauh lebih besar dari pada yang bijak dan memiliki pandangan jauh ke depan.
Waduuuh....aku ingin menulis lebih banyak uneg-uneg ini, tapi khawatir kantukku justru membuat aku keliru menekan huruf....hoaaam...tidur aja lah...semoga bisa mimpi bertemu dengan Sri Mulyani, sang Srikandi dari Indonesia. Aku ingin mengucapkan, sabar Bu. Anda tidak sendiri, masih ada CahNdeso dan keluarga yang berdo'a, bermunajad pada Allah agar Anda bisa terbebas dari prasangka mereka.
Memang benar, Bu, seharusnya Pansus cukup mencari, menyelidiki dan membuktikan kemana saja dan kepada siapa dana bailout yang dipermasalahkan itu mengalir. Lalu, memastikan apakah para pembuat kebijakan juga dapat bagian. Jika kebagian...iya jelas salah! Dan pantas dipidanakan.
Waduh...kantukku sudah tak tertahan......hhhhhh. Rasa kantuk adalah rahmat dari Allah. bila aku masih bisa tidur pulas adalah suatu bukti bila Allah masih mengasihiku.... Dari pada terkena insomnia akibat hasut, iri dengki melihat orang lain sukses, iya kan???????!
1 Komentar:
hati-hati terhadap Masyarakat binaan Polisi...
yang harus dijaga, polisi binaan masyarakat,
yang harus diwaspadai, masyarakat binaan polisi...
hidup Mahasiswa, hidup Rakyat...
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".