Kamis, 04 Maret 2010

Bentrok Warga Dan Mahasiswa, Tragedi Memalukan

Bentrok Makassar

Bentrok Makassar
Seorang warga melemparkan bom molotov kearah mahasiswa Universitas Negeri Makassar (UNM) saat terjadi bentrokan antara mahasiswa dengan polisi, yang dibantu warga sekitar di depan kampus UNM Makassar, Jumat (5/3). Mahasiswa menolak pidato Presiden soal kasus skandal Bank Century dan mereka juga meminta agar polisi bertanggung jawab atas penyerangan sekretariat HMI Sulsel pada Rabu (3/3) 2010 malam. (FOTO ANTARA/Yusran Uccang)Disiarkan: Jumat, 5 Maret 2010 21:30 WIB

------------------------------

Hari ini, aku saksikan tayangan TV didominasi berita tentang bentrokan yang terjadi antara warga dengan mahasiswa. Aku tak mengkhususkan sebutan kelompok yang bentrok. Sebab masalah ini nampaknya juga menggejala bukan saja di kalangan pelajar, bahkan juga terjadi di panggung pentas demokrasi. Baik di kalangan elit politik di luar gedung lembaga tinggi (DPR) maupun di luar sana.

Kurasa ucapan Mahfud MD, bahwa masyarakat sekarang cenderung menegakkan hukum dengan people power (yang kuartikan : adu kerasnya dengkul dan aji kanuragan, tak bedanya dengan siapa yang kuat dia yang menang, jadilah hukum rimba dikedepankan!). Masyarakat cenderung berpikir dan bersikap sangat licik dengan berlindung pada kesaktian "demokrasi ala Barat".

Ada tetangganya ditangkap polisi karena suatu kasus, maka teman, saudara, sekeluarga, satu RT, tunggal RW, seisi desa diajak nglurug Kantor Polisi dan meminta agar yang ditahan polisi segera dibebaskan. Mereka datang beramai-ramai, sehingga membuat petugas di Mapolsek terkesima lantas tak bisa berbuat banyak kecuali memenuhi tuntutan warga.

Ada perguruan tinggi menggantikan Rektor, namun karena tidak sesuai dengan aspirasi "segelintir" mahasiswa yang pandai memprovokasi, pihak rektorat dan institusi pendidikan tersebut di demo. Ada Kepala Sekolah yang dipindahkan ke sekolah lain, karena saking cintanya, siswa yang ditinggalkan juga berdemo menuntut pada dinas pendidikan agar Kepala Sekolah tersebut tidak dipindahkan.

Sementara, di sisi lain, masyarakat menghendaki agar hukum, undang-undang dan peraturan ditegakkan. Para penegak hukum dituntut untuk sungguh-sungguh menjalankan kewajibannya untuk memberikan pelayanan dan pengayoman terhadap masyarakat.

Lantas.... apakah layak di demo bila sesuatu dilakukan sesuai dengan produk hukum yang sudah dilegitimasi? Bila layak, lalu peraturan itu pun harus diganti atau di ajukan ke MK untuk ditinjanu kembali.

Okay, bila produk hukum itu memang kontra-produktif atau bertentangan dengan berbagai azas kelaziman yang bersumber dari hati nurani. Tapi, bila ternyata hanya karena arogansi sekelompok manusia yang haus kekuasaan dan selalu angkara murka demi pribadi/kelompok/golongan, haruskah itu dilakukan?

Lihatlah, kasus Century, digembar-gemborkan sedemikian serunya, ternyata berujung pada upaya untuk melengserkan si-pembuat kebijakan. Pansus bersikeras bailout bermasalah. Seharusnya, Century ditutup bukan diberi talangan dana. Sebab, cantury tidak akan berdampak besar terhadap kondisi perekonomian kita saat itu. Benarkah?

Kalau saat itu Century ditutup, bukan di-bailout, siapa yang berani memastikan bahwa krisis yang melanda dunia Internasional kala itu tidak akan meruntuhkan kondisi perekonomian bangsa kita? Banyak "lubang-lubang" yang mengoyak-ngoyak hasil kinerja Pansus Century. Namun, jumlah anggota dewan yang mendukung untuk menyalahkan tindakan bailout secara utuh, jauh lebih besar dari pada yang bijak dan memiliki pandangan jauh ke depan.

Waduuuh....aku ingin menulis lebih banyak uneg-uneg ini, tapi khawatir kantukku justru membuat aku keliru menekan huruf....hoaaam...tidur aja lah...semoga bisa mimpi bertemu dengan Sri Mulyani, sang Srikandi dari Indonesia. Aku ingin mengucapkan, sabar Bu. Anda tidak sendiri, masih ada CahNdeso dan keluarga yang berdo'a, bermunajad pada Allah agar Anda bisa terbebas dari prasangka mereka.

Memang benar, Bu, seharusnya Pansus cukup mencari, menyelidiki dan membuktikan kemana saja dan kepada siapa dana bailout yang dipermasalahkan itu mengalir. Lalu, memastikan apakah para pembuat kebijakan juga dapat bagian. Jika kebagian...iya jelas salah! Dan pantas dipidanakan.

Waduh...kantukku sudah tak tertahan......hhhhhh. Rasa kantuk adalah rahmat dari Allah. bila aku masih bisa tidur pulas adalah suatu bukti bila Allah masih mengasihiku.... Dari pada terkena insomnia akibat hasut, iri dengki melihat orang lain sukses, iya kan???????!




1 Komentar:

harunmusa69 mengatakan...

hati-hati terhadap Masyarakat binaan Polisi...
yang harus dijaga, polisi binaan masyarakat,
yang harus diwaspadai, masyarakat binaan polisi...
hidup Mahasiswa, hidup Rakyat...

Posting Komentar

"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".

Please Read This For Peace
(Mohon Baca Ini, Demi Persahabatan)




Disclaimer

I don't and never claim ownership or rights over images published on my blog unless specified.
All images are copyright of their respected creators. If any images that appear on my blog are in violation of copyright law, please contact me on my Chat Box/Guest Book or via my e-mail (maksumhamid [at] trenggalekjelita [dot] web [dot] id) and I will remove the offending pics as soon as possible.

Thank You So Much All Guests and Blogger Friends

I greatly appreciate your kindness to visit my blog and,
in return, I promise I will pay my own visit to your blogs or your sites as soon as possible.; Insyaallah, through this sort of social amiability and solidarity, we could find out a great
deal of thing which will be useful for advancing our human values.
For the sake of friendship and togetherness, please leave a sign of your presence on myChat Box/Guest Book or on comment, so that I can know it precisely and instantly.


Yours sincerely and best regard.
[Lina CahNdeso]

Categories

Senandung Kawula Alit (280) PNS dan Birokrasi (255) Artikel (223) Info (212) Pendidikan (163) Lowongan Kerja (161) Sains-Teknologi Informasi (151) Sejarah Trenggalek (145) Pembangunan (90) Politik (86) Bagi Pahlawan Kemerdekaan (83) Islam (70) Pra-Anggapan (70) Agamaku (69) Kriminal (69) UU-Peraturan (63) Anti Korupsi (60) Catatan Budaya (58) Antik dan Klasik (57) Olahraga (56) Numpang Niwul (54) Cinta dan Kasih Sayang (42) BisnisOnline (37) Tanggung Jawab dan Profesionalisme (37) Software (36) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (35) Sains-Teknologi (32) Biografi Tokoh Peraih Nobel (31) PTC (31) Legeslatif (30) Mesum (27) Palestina (27) Kesehatan (25) Info Beasiswa (24) Thiwul-Manco-Rengginang (22) Zionist (22) Artikel-Copas (21) Flora/Fauna (21) Trik dan Tips Blogging (21) Bencana Alam (20) Langka (20) Selebritis/Tokoh (19) Pariwisata (18) Piala Dunia 2010 (18) Kasus Korupsi (16) Sejarah Dunia (16) English Version (13) Antik dan Klasik. Dongeng (11) Fakta Unik (11) Berita CPNS (9) Fauna (8) Idul Fitri (8) Bencana (6) Bonsai (6) Film (6) Office (6) Poetry (6) Eksekutif (5) My Award (5) Antivirus (4) Biografi Tokoh Lokal (4) Kabinet (4) Puisiku (4) Guest Book (3) Lomba (3) Musibah (3) Polisi (3) Affiliasi Bisnis (2) Bank (2) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (English) (2) Ekonomi/Keuangan (2) Iklan/Pariwara (2) KIB Jilid 2 (2) Mbah Surip (2) Merapi (2) Musik (2) Pelantikan Presiden (2) Taxi (2) lebaran (2) Adipura (1) Alexa (1) Banner Sahabat (1) Biografi Tokoh Seni/Sastra Lokal (1) Catur (1) Cerpen (1) Daftar Posts (1) Dewa Ruci (1) Forex-JSS-JBP (1) GTT (1) Game (1) Google Sandbox (1) Hari Jadi (1) Irshad Manji (1) Jamu Tradisional (1) Jelajah Sepeda-Kompas (1) Jimat Trenggalek (1) Judi/Togel (1) Kuliner (1) Malaysia (1) Maria Verchenova: Russian golferMaria Verchenova: Russian golfer (1) Moammar Khadafi (1) Parcel (1) Perempuan (1) Pers (1) Pramuka (1) Psikologi (1) Resensi Buku (1) Sepak Bola (1) Sumpah Pemuda (1) TNI (1) Tradisional (1)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

Back To Top