Kamis, 18 Maret 2010

Gerhard Johannes Paul Domagk


Gerhard Johannes Paul Domagk, Ahli medis asal Jerman, terkenal luas dalam dunia sains sebagai ilmuwan yang berhasil menemukan sifat antibakteria dari protonsil. Berkat capaian ilmiah yang fundamental ini ia dianugerahi Hadiah Nobel Kedokteran pada tahun 1939.

Gerhard Johannes Paul Domagk lahir pada 30 Oktober 1895 di Lagow, sebuah desa kecil yang indah di wilayah Bradenburg Marches, Jerman. Ia berasal dari keluarga yang terdidik. Ayahnya seorang asisten kepala sekolah dan ibunya punya warisan lahan pertanian yang luas. Sampai umur 14, Domagk mengenyam pendidikan di kota Sommerfeld dan setelah itu ia melanjutkan sekolahnya ke Silesia sampai kelas enam. Kuliahnya bermula di Universitas Kiel dan studi yang diambilnya adalah ilmu kedokteran.

Saat Perang Dunia I pecah, Domagk bergabung dengan dinas militer Jerman dan terluka parah dalam pertempuran sengit di akhir 1914. Sesudah sembuh, ia ditempatkan di dinas kesehatan militer dan dikirim ke sejumlah tempat, antara lain ke rumah sakit perawatan kolera di Rusia. Selama bekerja di jalur ini, ia melihat betapa penyakit-penyakit menular seperti tifus, kolera dan disentri membuat para dokter Jerman putus asa. Mereka telah berjuang keras mencari pemecahan tetapi gagal total. Bahkan cara terfavorit yang mereka tempuh kala itu, yakni melalui pembedahan, tidak banyak menolong para pasien. Cara ini, misalnya dalam bentuk amputasi, kerap menyulut dampak yang fatal dan mengerikan. Itu terjadi manakala jaringan tubuh pasien pascaoperasi justru mati akibat terserang gas gangrene.

Masalah tersebut menjadi perhatian khusus Domagk di awal karirnya sebagai ahli medis. Pada 1918 ia melanjutkan studi kedokterannya di Kiel dan pada 1921 ia lulus sebagai dokter negara. Di bawah pengawasan Max Burger, Domagk kemudian menggulir riset mengenai creatin dan creatinin dan berikutnya ia mempelajari masalah metabolisme dan telaah medis di bawah bimbingan Hoppe-Seyler dan Emmerich.

Pada 1923 Domagk pindah ke Universitas Greifswald dan satu tahun berikutnya di tempat ini ia diangkat menjadi dosen anatomi patologis. Pada 1925 jabatan yang sama dipegangnya di Universitas Munster. Ia bertahan di tempat ini sampai meraih gelar profesor di tahun 1958 dan pensiun beberapa waktu kemudian. Selama periode 1927 sampai 1929 ia mengambil cuti panjang dari tempatnya mengajar agar leluasa menggulir penelitian di laboratorium milik perusahaan farmasi I.G. Farbenindustrie di Wuppertal.

Pada 1929 perusahaan ini mendirikan institut riset di bidang bakteriologi dan anatomi patologis dan Domagk, seraya tetap berkiprah di Munster, segera bergabung dengan lembaga baru ini. Di tempat inilah ia tiba pada sebuah penemuan besar yang mengibarkan reputasinya sekaligus mengantarnya sebagai peraih Nobel Kedokteran pada 1939.

Langkah suksesnya berlangsung pada 1932 ketika ia mula-mula menemukan fakta bahwa bahan pewarna merah yang biasa dikenal sebagai protonsil rubrum berhasil melindungi tikus dan kelinci kendati dua hewan percobaan ini telah disuntik bakteri staphylocci dan haemolytic streptococci dalam dosis yang sangat membahayakan. Protonsil yang hebat itu diperoleh Domagk sebagai derivat dari sulphanilamide, satu obat kimia yang berhasil dibuat oleh ahli kimia asal Wina, Gemo, pada 1908.

Awalnya, Domagk tidak yakin kalau protonsil yang efektif dalam kasus tikus dan kelinci juga efektif dalam kasus manusia. Tetapi sebuah perkembangan yang mencemaskan membuatnya melansir langkah yang berani. Itu terjadi ketika putri tunggalnya sakit parah akibat terserang bakteri streptococcal dan Domagk yang putus asa kemudian mengobati putrinya dengan protonsil. Usahanya ternyata berhasil ketika penyakit anaknya sembuh total. Domagk tidak segera mengumumkan keberhasilan ujicobanya. Ia memilih waktu yang tepat untuk melakukan itu dengan membuat obat terlebih dulu, menyebarkannya ke sekalangan luas paramedis dan kemudian menanti hasilnya.

Pada 1935, tatkala praktek dengan protonsil menunjukkan tingkat kesuksesan yang konsisten, publikasi pun ia lansir dan dunia kedokteran segera menghargai temuannya. Dengan cepat para ilmuwan di berbagai negara membuat eksperimen-eksperimen yang segaris dan pada akhirnya ribuan derivatif sulphanilamide ditemukan dan sekaligus dibuktikan sebagai obat antibakteria yang ampuh. Melalui proses berantai ini, dunia medis telah memiliki senjata yang ampuh terhadap berbagai penyakit menular dan dalam perkembangan ini kontribusi Domagk sangatlah nyata dan tak terbantahkan.

Ia juga memberikan sumbangan besar bagi kemajuan kemoterapi. Di sini ia berhasil menemukan basa ammonium kwaternari. Bersama Klarer dan Mietzschi ia mengembangkan pula penelitian mengenai suphomide. Kemoterapi untuk merawat TBC ikut ia tumbuhkan. Di bidang terakhir ia antara lain mengembangkan Conteben dan Neoteben. Temuan-temuan Domagk di bidang kemoterapi berhasil mengontrol beragam penyakit menular yang kala itu menghantui kehidupan umat manusia. Sebetulnya tujuan utamanya dalam mengembangkan kemoterapi adalah untuk mengendalikan dan menyembuhkan kanker tetapi di masanya hal ini belum tercapai. Namun Domagk percaya bahwa suatu hari nanti cita-citanya akan dapat terwujud. Prestasi-prestasi ilmiah hebat yang dicapainya telah mengantarnya sebagai peraih banyak penghargaan dan penghormatan.

Selain mendapat Nobel, ia juga meraih penghargaan-penghargaan sejenis lainnya antara lain Hadiah Paul Ehrlich dan Medali Paul Ehrlich. Ia juga mendapatkan gelar doktor kehormatan dari Universitas Bologna, Munster, Cordoba, Lima, Buenos Aires, Giessen dsb. Ia pun dianugerahi gelar kewarganegaraan kelas satu dari pemerintah Jerman dan Spanyol. Status sebagai anggota tetap, anggota kehormatan maupun anggota asing ia peroleh dari puluhan lembaga sains di berbagai negara. Domagk menikah dengan Gertrud Strube pada 1925 dan memiliki tiga putra dan satu putri dari perkawinan ini. Setelah pensiun dari Universitas Munster, ia tetap melanjutkan eksperimennya di bidang kemoterapi untuk memerangi penyakit kanker, seraya mempertahankan aktivitasnya menyebarluaskan pengetahuan modern kepada siapa saja yang tertarik kepada dunia sains. Kegiatan rekreatifnya yang paling pokok untuk mengisi waktu senggang adalah melukis di atas kanvas. Domagk meninggal dunia pada tahun 1964.

(Dari berbagai sumber. Foto : wikipedia).


0 Komentar:

Posting Komentar

"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".

Please Read This For Peace
(Mohon Baca Ini, Demi Persahabatan)




Disclaimer

I don't and never claim ownership or rights over images published on my blog unless specified.
All images are copyright of their respected creators. If any images that appear on my blog are in violation of copyright law, please contact me on my Chat Box/Guest Book or via my e-mail (maksumhamid [at] trenggalekjelita [dot] web [dot] id) and I will remove the offending pics as soon as possible.

Thank You So Much All Guests and Blogger Friends

I greatly appreciate your kindness to visit my blog and,
in return, I promise I will pay my own visit to your blogs or your sites as soon as possible.; Insyaallah, through this sort of social amiability and solidarity, we could find out a great
deal of thing which will be useful for advancing our human values.
For the sake of friendship and togetherness, please leave a sign of your presence on myChat Box/Guest Book or on comment, so that I can know it precisely and instantly.


Yours sincerely and best regard.
[Lina CahNdeso]

Categories

Senandung Kawula Alit (280) PNS dan Birokrasi (255) Artikel (223) Info (212) Pendidikan (163) Lowongan Kerja (161) Sains-Teknologi Informasi (151) Sejarah Trenggalek (145) Pembangunan (90) Politik (86) Bagi Pahlawan Kemerdekaan (83) Islam (70) Pra-Anggapan (70) Agamaku (69) Kriminal (69) UU-Peraturan (63) Anti Korupsi (60) Catatan Budaya (58) Antik dan Klasik (57) Olahraga (56) Numpang Niwul (54) Cinta dan Kasih Sayang (42) BisnisOnline (37) Tanggung Jawab dan Profesionalisme (37) Software (36) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (35) Sains-Teknologi (32) Biografi Tokoh Peraih Nobel (31) PTC (31) Legeslatif (30) Mesum (27) Palestina (27) Kesehatan (25) Info Beasiswa (24) Thiwul-Manco-Rengginang (22) Zionist (22) Artikel-Copas (21) Flora/Fauna (21) Trik dan Tips Blogging (21) Bencana Alam (20) Langka (20) Selebritis/Tokoh (19) Pariwisata (18) Piala Dunia 2010 (18) Kasus Korupsi (16) Sejarah Dunia (16) English Version (13) Antik dan Klasik. Dongeng (11) Fakta Unik (11) Berita CPNS (9) Fauna (8) Idul Fitri (8) Bencana (6) Bonsai (6) Film (6) Office (6) Poetry (6) Eksekutif (5) My Award (5) Antivirus (4) Biografi Tokoh Lokal (4) Kabinet (4) Puisiku (4) Guest Book (3) Lomba (3) Musibah (3) Polisi (3) Affiliasi Bisnis (2) Bank (2) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (English) (2) Ekonomi/Keuangan (2) Iklan/Pariwara (2) KIB Jilid 2 (2) Mbah Surip (2) Merapi (2) Musik (2) Pelantikan Presiden (2) Taxi (2) lebaran (2) Adipura (1) Alexa (1) Banner Sahabat (1) Biografi Tokoh Seni/Sastra Lokal (1) Catur (1) Cerpen (1) Daftar Posts (1) Dewa Ruci (1) Forex-JSS-JBP (1) GTT (1) Game (1) Google Sandbox (1) Hari Jadi (1) Irshad Manji (1) Jamu Tradisional (1) Jelajah Sepeda-Kompas (1) Jimat Trenggalek (1) Judi/Togel (1) Kuliner (1) Malaysia (1) Maria Verchenova: Russian golferMaria Verchenova: Russian golfer (1) Moammar Khadafi (1) Parcel (1) Perempuan (1) Pers (1) Pramuka (1) Psikologi (1) Resensi Buku (1) Sepak Bola (1) Sumpah Pemuda (1) TNI (1) Tradisional (1)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

Back To Top