Pelatih Argentina, Diego Maradona, meninggalkan lapangan di akhir pertandingan perempat final Piala Dunia 2010 melawan Jerman pada Sabtu (3/7/2010) di Stadion Green Point, Cape Town.
Kekalahan Argentina yang dibantai oleh Jerman pada perempat final Piala Dunia 2010 ternyata akan menjadi akhir dari karier Maradona dalam dunia persepak-bolaan Argentina. Diberitakan media lokal bahwa pelatih Argentina, Diego Maradona, mengatakan "kisahnya telah berakhir", meskipun asosiasi sepak bola lokal di Argentina dan seorang teman dekat mengatakan kepada Reuters, dia tidak akan dilengserkan.
"Sudah terlaksana, kisahku sudah berakhir," demikian tulis surat kabar Cronica, mengutip pernyataan Maradona, dua hari setelah Jerman membantai Argentina 4-0 pada perempat final Piala Dunia 2010. "Saya telah memberikan segala yang saya miliki."
Namun, seorang juru bicara Asosiasi Sepak Bola Argentina (AFA) mengatakan, Maradona tidak diberhentikan. Presiden AFA Julio Crondona juga akan bertemu dengan Maradona seusai Piala Dunia.
Seorang teman dekat Maradona mengatakan kepada Reuters, "Saya belum bisa mengonfirmasinya. Itu (pengunduran) adalah sesuatu yang harus didiskusikan." Dia menambahkan, keputusan Maradona akan diumumkan dalam jumpa pers, tetapi tidak dikatakan kapan.
Pada hari Senin (5/7/2010), asisten Maradona dan mantan rekan timnas, Alejandro Mancuso, mengatakan kepada radio lokal, dia yakin Maradona akan terus menjalankan tugasnya sebagai pelatih.
Maradona dan pasukan "Albiceleste" kembali ke Buenos Aires pada hari Minggu atau sehari setelah kekalahan timnya dari tim Jerman. Meskipun banyak yang kecewa dengan performa tim di bawah besutan bintang Argentina pada Piala Dunia 1986 ini, tak sedikit pula yang mendukung, dengan memanggil namanya.
"Bagi saya, Maradona hebat," ujar Enrique Gonzalez (40). "Dia memiliki banyak pengalaman bermain di Piala Dunia. Apa yang tidak dia ketahui tentang melatih berani dia lakukan sehingga bagi kami dia adalah pelatih terbaik."
Di sisi lain, ada juga yang mengakui kehebatannya sebagai pemain ketika membawa Argentina juara dunia 1986. Hanya, Maradona dinilai belum pantas menangani tim nasional.
"Dia adalah pemain terbaik, tetapi dia belum siap menjadi pelatih," ujar Jose Parra (40), seorang pekerja pabrik. Maradona masih memiliki sebuah kesepakatan dengan AFA hingga tahun 2011, ketika Argentina menjadi tuan rumah Copa Amerika.
(See Orginal Post)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".