Minggu, 11 Juli 2010

Wolfgang Paul, Ahli Fisika Jerman

WOLFGANG PAUL,  Ahli fisika Jerman. Ia dikenal luas dalam dunia sains sebagai penemu metode pemerangkapan ion. Atas prestasi ilmiah yang luar biasa ini ia dianugerahi setengah Hadiah Nobel Fisika di tahun 1989 bersama teman risetnya, Hans G. Dehmelt. Setengah lainnya dari Nobel Fisika tahun itu jatuh ke tangan fisikawan Amerika, Norman F. Ramsey, yang berhasil menemukan metode bidang osilator terpisah dan pemanfaatannya dalam pembuatan maser hidrogen dan jam atom lainnya.   

Wolfgang Paul lahir pada 10 Agustus 1913 di kota Lorenzkirch, sebuah desa kecil di Sachsen, Jerman. Anak dari Theodor dan Elisabeth (Ruppel) Paulus. Ia anak keempat dari enam bersaudara. Kedua orang tuanya, Theodor Paul dan Elisabeth Ruppel Paul, adalah keturunan beberapa generasi pendeta Lutheran. Wolfgang dibesarkan di kota Munchen, tempat sang ayah menjadi guru besar kimia-farmasi di perguruan tinggi setempat. Sang ayah mendalami kimia dan obat-obatan serta pernah menjadi mahasiswa peneliti di Leipzig bersama Wilhelm Otswald, pemenang Hadiah Nobel 1909.

Sejak usia dini, Wolfgang terbiasa dengan kehidupan seorang ilmuwan di laboratorium kimia. Dari sini minatnya terhadap sains muncul dan tumbuh dengan kuat. Saat ia berumur 15, sang ayah meninggal dunia dan mewasiatkan keinginannya agar Wolfgang memperdalam ilmu-ilmu humaniora, bukannya sains atau teknologi. Namun wasiat ini ia langgar dan sebagai gantinya, selulus pendidikan menengah, ia mengikuti nasehat Arnold Sommerfeld, sahabat mendiang ayahnya di universitas, dan masuk Technische Hochschule Munchen. Studi yang diambilnya adalah mekanika presisi.

Menurut pengakuannya dalam autobigroafi, Wolfgang merasa berada di jalur yang tepat setelah mendengarkan kuliah Jonathan Zenneck yang sangat inspiratif dan menjalankan serangkaian percobaan yang mengasyikkan di laboratorium. Setelah memperoleh nilai yang sangat bagus di ujian tahun pertamanya, ia pindah ke Institut Teknik Berlin (TH Berlin). Di sini ia merasa beruntung bertemu dengan Hans Kopfermann, seorang pengajar yang berhaluan liberal. Hans adalah bekas mahasiswa S3 arahan James Frank, fisikawan teoritis hebat yang saat itu baru kembali dari Institut Niels Bohr di Copenhagen, Denmark. Frank terkenal jago dalam bidang momen nuklir dan sprektroskopi mikroskopis.

Wolfgang dan Kopfermann kemudian menjalin kemitraan ilmiah selama enam belas tahun. Sosok kedua yang sangat mempengaruhinya adalah Richard Becker, pengajar T.H. Berlin. Becker maupun Kopfermann benar-benar ikut menentukan pemikiran ilmiahnya di masa depan. Pada tahun 1937, sesudah lulus dari T.H. Berlin, ia mengikuti Kopfermann ke Universitas Kien, tempat di mana Kopfermann diangkat menjadi guru besar. Studinya di sini bergulir di tingkat doktoral dan ia memilih penemuan momen nuklir dan spektrum superhalus berillium sebagai topik disertasinya. Wolfgang mengembangkan sebuah sumber sinar atomik untuk meminimalkan efek Doppler.

Dalam pada itu, tepat sebelum ia merampungkan tahap pengukuran, militer Jerman memanggilnya dan ditugaskan di Angkatan Udara beberapa bulan sebelum PD II meletus. Untungnya, beberapa bulan kemudian, ia diperbolehkan menyelesaikan disertasinya dan menempuh ujian doktoral di T.H. Berlin. Hingga pada tahun 1940, ia dibebaskan dari wajib militer dan didorong bergabung kembali dengan grup Kopfermann.

Dua tahun setelah itu ia ikut Kopfermann  ke Universitas Gottingen. Di sini empat tahun selanjutnya ia diangkat sebagai dosen privat. Selama kurun waktu itu, Wolfgang meneliti spektrometri massa dan pemisahan isotop bersama W. Walcher. Menyusul penemuan betatron oleh D. Kerst di Amerika Serikat dan oleh Gund di perusahaan Siemens, Kopfermann tergerak ke arah gagasan bahwa kajian atas struktur nukleus akan menjadi mudah jika dilakukan dengan eksperimen-eksperimen yang melibatkan benturan elektron-elektron berenergi tinggi. Wolfgang diyakinkan Kopfermann untuk beralih ke bidang fisika baru yang sangat menjanjikan ini.

Selanjutnya, eksperimen pun lantas bergulir. Keduanya melakukan tes-tes pengukuran di betatron 6 MeV di Laboratorium Siemens. Setelah PD II berakhir, Wolfgang dan Kopfermann berhasil memindahkan peralatan hebat itu ke Universitas Gottingen. Namun Wolfgang tidak bergerak terus di jalur riset nukleusnya lantaran terganjal oleh aturan-aturan baru pemerintah. Selama beberapa tahun ia lalu beralih ke bidang radiobiologi dan terapi kanker dengan menggunakan elektron.  Dalam riset ini ia bekerja sama dengan G. Schubert dari Fakultas Kedokteran Gottingen.

Tatkala batasan pemerintah melonggar, Wolfgang kembali menekuni fisika partikel dasar. Dalam sejumlah percobaan pertamanya di kurun ini ia mempelajari disintegrasi listrik dari deutron dan mengukur pergeseran Lamb pada spektrum He melalui metode optik. Di tahun 1952, ia diangkat menjadi guru besar di Universitas Bonn dan direktur  Institut Fisika di universitas tersebut. Ternyata kehadirannya di sini dinanti oleh mahasiswa-mahasiswa berotak cemerlang yang tengah mengharapkan bimbingannya, yakni: O. Osberghaus, H. Ehrenberg, H.G. Bennewitz, G. Knop dan H. Steinwedel.

Bersama para mahasiswa itu, Wolfgang menggulir penelitian di jalur baru: fisika sinar molekuler, spektrometri massa dan fisika elektron energi tinggi. Dalam periode ini, Wolfgang dan para mahasiswanya berusaha mengkonstruksi metode-metode dan peralatan-peralatan baru untuk menyokong arah riset mereka. Yang mereka kembangkan antara lain metode sinar molekuler dengan lensa-lensa kuadropolar dan sextupolar yang sebelumnya telah ditemukan Wolfgang dan H. Frieburg di Gottingen. Dari  proses penyempurnaan ini lahirlah misalnya spektrometer massa kuadropolar dan perangkap ion. Dengan dukungan penuh dari Deutsche Forschungs-gemeinschaft,  mereka juga membangun sebuah sinkrotron elektron 500 MeV yang pertama di Eropa. Piranti ini bekerja berdasarkan prinsip fokus yang sangat kuat.

Pada tahun 1965 dari tangan mereka lahir pula sebuah sinkrotron elektron 2.500 MeV. Dalam meraih keberhasilan besar ini, Wolfgang memperoleh bantuan terbesar dari tiga mahasiswanya, yakni H. Ehrenberg, R.H. Althoff dan G. Knop. Di tahun-tahun yang lebih belakangan Wolfgang menjadi tertarik dengan fisika neutron yang tergali dari sebuah mesin  baru yang disebut cincin penyimpan magnetik. Dalam percobaan dengan neutron-neutron yang tersimpan dalam ILL di Grenoble, Perancis, Wolfgang menggandeng U. Trinks dan K.J. Jugler dan kemudian kedua anak lelakinya, Lorenz dan Stephan.

Pengalamannya di bidang fisika akselerator pada akhirnya membawanya ke CERN. Ia mengabdi di tempat ini mula-mula sebagai penasehat dan kemudian menjadi direktur divisi fisika nuklir dari tahun 1964-1967. Dalam periode singkat selanjutnya, ia ditunjuk sebagai ketua ECFA atau Komite Akselerator Masa Depan Eropa.

Antara tahun 1970-1973, ia menjadi ketua Laboratorium Nasional Jerman DESY di kota Hamburg, sebuah lembaga riset yang ikut didirikannya bersama W. Jentschke dan W. Walcher di tahun 1957. Pada saat yang bersamaan ia juga memimpin Kemforschungsanlage Julich. Di tahun 1970, ia berada di Universitas Harvard selama beberapa minggu sebagai Dosen Morris Loeb. Delapan tahun berikutnya, ia menjadi dosen luar biasa di Institut Fermi di Universitas Chicago dan menduduki posisi yang sama di Universitas Tokyo. Sejak tahun 1981, Wolfgang pensiun sebagai guru besar emiritus dari Universitas Bonn.

Pada masa pengabdiannya yang paling terakhir sebagai ilmuwan, ia berkiprah di Yayasan Alexander von Humboldt sebagai ketuanya. Dalam organisasi ini ia menggalang kerjasama internasional di antara para ilmuwan di seluruh dunia sesuai semangat yang dikobarkan Humboldt.

Wolfgang menikah selama tiga puluh enam tahun dengan mendiang Liselotte Hirsche, yang telah mendampinginya di masa-masa sulit semasa perang dan setelah perang. Dari wanita ini ia mempunyai empat orang anak: Jutta dan Regine yang masing-masing menjadi sejarawan dan apoteker serta Lorenz dan Stephan yang masing-masing menjadi fisikawan terkenal. Tahun 1979, Wolfgang kembali menikah dengan Dr. Doris Walch-Paul, pengajar literatur sejarah abad pertengahan di Universitas Bonn.

Dari berbagai sumber: Foto : nobelprize.org.

Barangkali Anda juga tertarik : 

0 Komentar:

Posting Komentar

"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".

Please Read This For Peace
(Mohon Baca Ini, Demi Persahabatan)




Disclaimer

I don't and never claim ownership or rights over images published on my blog unless specified.
All images are copyright of their respected creators. If any images that appear on my blog are in violation of copyright law, please contact me on my Chat Box/Guest Book or via my e-mail (maksumhamid [at] trenggalekjelita [dot] web [dot] id) and I will remove the offending pics as soon as possible.

Thank You So Much All Guests and Blogger Friends

I greatly appreciate your kindness to visit my blog and,
in return, I promise I will pay my own visit to your blogs or your sites as soon as possible.; Insyaallah, through this sort of social amiability and solidarity, we could find out a great
deal of thing which will be useful for advancing our human values.
For the sake of friendship and togetherness, please leave a sign of your presence on myChat Box/Guest Book or on comment, so that I can know it precisely and instantly.


Yours sincerely and best regard.
[Lina CahNdeso]

Categories

Senandung Kawula Alit (280) PNS dan Birokrasi (255) Artikel (223) Info (212) Pendidikan (163) Lowongan Kerja (161) Sains-Teknologi Informasi (151) Sejarah Trenggalek (145) Pembangunan (90) Politik (86) Bagi Pahlawan Kemerdekaan (83) Islam (70) Pra-Anggapan (70) Agamaku (69) Kriminal (69) UU-Peraturan (63) Anti Korupsi (60) Catatan Budaya (58) Antik dan Klasik (57) Olahraga (56) Numpang Niwul (54) Cinta dan Kasih Sayang (42) BisnisOnline (37) Tanggung Jawab dan Profesionalisme (37) Software (36) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (35) Sains-Teknologi (32) Biografi Tokoh Peraih Nobel (31) PTC (31) Legeslatif (30) Mesum (27) Palestina (27) Kesehatan (25) Info Beasiswa (24) Thiwul-Manco-Rengginang (22) Zionist (22) Artikel-Copas (21) Flora/Fauna (21) Trik dan Tips Blogging (21) Bencana Alam (20) Langka (20) Selebritis/Tokoh (19) Pariwisata (18) Piala Dunia 2010 (18) Kasus Korupsi (16) Sejarah Dunia (16) English Version (13) Antik dan Klasik. Dongeng (11) Fakta Unik (11) Berita CPNS (9) Fauna (8) Idul Fitri (8) Bencana (6) Bonsai (6) Film (6) Office (6) Poetry (6) Eksekutif (5) My Award (5) Antivirus (4) Biografi Tokoh Lokal (4) Kabinet (4) Puisiku (4) Guest Book (3) Lomba (3) Musibah (3) Polisi (3) Affiliasi Bisnis (2) Bank (2) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (English) (2) Ekonomi/Keuangan (2) Iklan/Pariwara (2) KIB Jilid 2 (2) Mbah Surip (2) Merapi (2) Musik (2) Pelantikan Presiden (2) Taxi (2) lebaran (2) Adipura (1) Alexa (1) Banner Sahabat (1) Biografi Tokoh Seni/Sastra Lokal (1) Catur (1) Cerpen (1) Daftar Posts (1) Dewa Ruci (1) Forex-JSS-JBP (1) GTT (1) Game (1) Google Sandbox (1) Hari Jadi (1) Irshad Manji (1) Jamu Tradisional (1) Jelajah Sepeda-Kompas (1) Jimat Trenggalek (1) Judi/Togel (1) Kuliner (1) Malaysia (1) Maria Verchenova: Russian golferMaria Verchenova: Russian golfer (1) Moammar Khadafi (1) Parcel (1) Perempuan (1) Pers (1) Pramuka (1) Psikologi (1) Resensi Buku (1) Sepak Bola (1) Sumpah Pemuda (1) TNI (1) Tradisional (1)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

Back To Top