JEROME ISAAC FRIEDMAN, Ahli fisika Amerika. Ia terkenal luas dalam dunia sains sebagai perintis riset mengenai penyebaran inelastisitas elektron pada proton dan ikatan neutron, sebuah bidang penelitian yang sangat penting bagi pengembangan model kuark pada fisika partikel. Atas jasa ilmiahnya yang luar biasa ini ia dianugerahi Hadiah Nobel Fisika di tahun 1990 bersama dua rekan risetnya, Henry W. Kendall dan Richard E. Taylor.
Jerome Isaac Friedman dilahirkan pada 28 Maret 1930 di Chicago, Illinois. Guru besar Institut Teknologi Massachusetts sejak 1960, ia mengepalai bagian fisika akademi dari 1983 sampai 1988. Amerika Serikat. Ia anak bungsu dari dua bersaudara. Ayah dan ibunya adalah imigran asal Rusia yang tiba di Amerika Serikat di tahun 1913. Sang ayah kemudian bergabung dengan Korps Artileri Amerika Serikat pada PD I. Seusai perang, ia meninggalkan dinas militer dan bekerja di perusahaan mesin jahit Singer sebelum mendirikan usaha sendiri di bidang jual-beli suku cadang mesin jahit. Ibunya ikut mencari nafkah sebagai karyawan sebuah perusahaan garmen.
Kendati berekonomi pas-pasan, suami-istri ini berusaha keras untuk memajukan pendidikan Jerome dan kakak lelakinya. Mereka mengorbankan kepentingan mereka sendiri demi kelanjutan sekolah putra-putra mereka. Saat ekonomi keluarga terserimpung kesulitan finansial yang hebat pun, Jerome dan kakaknya tetap berkesempatan mengikuti kursus melukis dan musik.
Jerome menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Chicago. Ia mulai menyenangi fisika setelah membaca buku mengenai relativitas karangan Albert Einstein. Berkat buku ini, cakrawala pengetahuannya menjadi terbuka dan hatinya dipenuhi rasa ingin tahu yang menyengat mengenai fisika. Selulus SMA, sebagai remaja berotak cemerlang, Jerome memperoleh beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya. Selain berkesempatan kuliah di Institut Seni Chicago, ia juga memperoleh peluang melanjutkan pelajarannya ke Universitas Chicago.
Jerome Isaac Friedman dilahirkan pada 28 Maret 1930 di Chicago, Illinois. Guru besar Institut Teknologi Massachusetts sejak 1960, ia mengepalai bagian fisika akademi dari 1983 sampai 1988. Amerika Serikat. Ia anak bungsu dari dua bersaudara. Ayah dan ibunya adalah imigran asal Rusia yang tiba di Amerika Serikat di tahun 1913. Sang ayah kemudian bergabung dengan Korps Artileri Amerika Serikat pada PD I. Seusai perang, ia meninggalkan dinas militer dan bekerja di perusahaan mesin jahit Singer sebelum mendirikan usaha sendiri di bidang jual-beli suku cadang mesin jahit. Ibunya ikut mencari nafkah sebagai karyawan sebuah perusahaan garmen.
Kendati berekonomi pas-pasan, suami-istri ini berusaha keras untuk memajukan pendidikan Jerome dan kakak lelakinya. Mereka mengorbankan kepentingan mereka sendiri demi kelanjutan sekolah putra-putra mereka. Saat ekonomi keluarga terserimpung kesulitan finansial yang hebat pun, Jerome dan kakaknya tetap berkesempatan mengikuti kursus melukis dan musik.
Jerome menempuh pendidikan dasar dan menengahnya di Chicago. Ia mulai menyenangi fisika setelah membaca buku mengenai relativitas karangan Albert Einstein. Berkat buku ini, cakrawala pengetahuannya menjadi terbuka dan hatinya dipenuhi rasa ingin tahu yang menyengat mengenai fisika. Selulus SMA, sebagai remaja berotak cemerlang, Jerome memperoleh beasiswa untuk melanjutkan sekolahnya. Selain berkesempatan kuliah di Institut Seni Chicago, ia juga memperoleh peluang melanjutkan pelajarannya ke Universitas Chicago.
Saat itu di tempat terakhir bercokol Enrico Fermi yang termashur dan Jerome sangat menginginkan kuliah langsung dari pakar nuklir yang luar biasa itu. Ia akhirnya masuk Jurusan Fisika Universitas Chicago dengan beasiswa penuh di tahun 1950. Tiga tahun kemudian gelar master diraihnya. Ia tamat sebagai doktor pada tahun 1956. Disertasinya bertalian dengan emulsi nuklir dari polarisasi proton yang terbentuk melalui tabrakan inti atom di siklotron.
Dua tahun sebelum menyandang gelar Ph.D, Jerome berduka atas kematian Prof. Enrico Fermi yang selalu dipujanya. Fermi meninggal secara mendadak di tahun 1954 setelah sakit sebentar. Jerome merasa sangat kehilangan akibat peristiwa itu. Di matanya Fermi adalah fisikawan terbrilian yang pernah ia kenal. Bertahun-tahun ia berada di bawah bimbingannya dan bertahun-tahun pula ia menimba semangat menjelajahi dunia atom darinya.
Akhir 1956, Jerome memperoleh pekerjaan pascadoktoral di laboratorium emulsi nuklir Universitas Chicago. Di tahun itu juga ia memulai riset emulsi mengenai pariti pada peluruhan muon bersama Valentine Telegdi dan berdasarkan saran yang inspiratif dari T.D. Lee dan C.N. Yang. Ini merupakan riset pertama di jalur itu. Telegdi terbukti tak hanya mitra yang hebat bagi Jerome tetapi sekaligus pembimbing yang mencerahkan. Dengan perantaraan tokoh ini pula ia bisa berkenalan dengan Roberat Hofstadter.
Di tahun 1957, Jerome bergabung dengan kelompok penelitian Hofstadter di Laboratorium Fisika Energi Tinggi di Universitas Stanford sebagai periset asosiat. Di tempat ini ia mempelajari teknik penghitungan dan tabrakan elektron. Ia juga mendalami sejumlah penelitian mengenai hempasan elektrodeutron elastis dan inelastis. Dalam rangkaian percobaan ini, ia menghadapi sebuah masalah berat yang akhirnya bisa terpecahkan setelah ia mengembangkan teknik tersendiri untuk melakukan koreksi radiatif.
Dalam kelompok Hofstadter terdapat sosok Henry Kendall yang brilian. Bermula dari kerjasama dalam kelompok ini, Jerome kemudian membangun kemitraan jangka panjang dengan Kendall. Namun pada periode ini, ia belum mengenal Kendall secara mendalam dan condong lebih dekat dengan Richard Taylor atau Dave Coward atau Hobey DeStacbler. Poin terpenting yang ia peroleh dalam kurun ini terkait dengan kenyataan bahwa selama menjadi anggota kelompok Hofstadter di Stanford, ia bisa menghadiri seminar-seminar informal mengenai fisika energi tinggi yang informatif.
Pada tahun 1960 Jerome bekerja di Jurusan Fisika Institut Teknologi Massachussets (MIT). Ia bersatu dengan kelompok riset David Ritson yang tak lama kemudian pindah ke Stanford dan segera membangun kerja sama untuk menguji elektrodinamika kuantum dengan mengukur produksi pasangan muon di Akselerator Elektron Cambridge (CEA). Satu tahun kemudian Kendall bergabung dengan dirinya dan keduanya membentuk kemitraan yang rapat di MIT. Pengukuran terakhir yang mereka kerjakan di CEA berkenaan dengan transmutasi deuteron pada transfer momentum tinggi. Pada tahun 1963, Jerome dan Kendall memulai kerjasama dengan W.K.H. Panofsky dan Richard Taylor dari SLAC dan fisikawan-fisikawan lain dari Institut Teknologi California (Caltech) untuk membangun sebuah hempasan elektron 20 GeV. Perkembangan ini membuat mereka pulang-pergi secara rutin dari MIT dan SLAC, Stanford. Jurusan Fisika MIT menyokong program mereka dengan mengurangi beban perkuliahan mereka. Berikutnya, mereka mendirikan grup kecil MIT di SLAC dan selama berberapa periode salah satu di antara mereka bergantian berjaga di sana. Saat itu yang hadir di depan mereka memang sebuah kesempatan yang sangat langka. Mereka menjadi bagian dari grup fisikawan yang mengkonstruksi sebuah akselerator baru, mendesain metode percobaan yang optimal dan memiliki kesempatan berpartisipasi dalam eksplorasi sebuah kisaran energi baru dengan elektron-elektron. Dari tahun 1967 hingga 1975, gabungan kelompok MIT dan SLAC itu meneliti serangkaian pengukuran hempasan elektron inelastis dari proton dan neutron, sebuah proses yang menghadirkan kesaksian langsung mengenai sub-struktur kuark nukleon. Momen-momen itu amat menyenangkan bagi semua orang yang terlibat termasuk Jerome.
Di tahun-tahun menjelang berakhirnya program bersama di SLAC, Jerome dan Kendall menggandeng Fermilab dan sejumlah fisikawan untuk membangun sebuah jalur sinar dan sebuah spektrometer berlengan tunggal di laboratorium meson, Fermilab. Selama paroh terakhir 1970-an, kerja bareng ini menggulir sederetan riset untuk menyelidiki hempasan elastis, penentuan skala Feynman dan mekanisme produksi dalam hempasan hadron eksklusif. Ketika rangkaian riset ini berakhir, grup Jerome dan Kendall melancarkan kerjasama lain untuk membangun sebuah detektor neutrino yang besar di Fermilab. Tujuan program ini adalah mempelajari arus lemah netral pada pengukuran neutrino inklusif dan hempasan nukleon antineutrino. Jalur riset ini ditempuh Jerome dan kawan-kawannya di sepanjang paroh pertama 1980-an. Hasil kerja mereka berhasil mengkonfirmasi prediksi-prediksi dari model-model yang sudah baku.
Pada tahun 1980, karir Jerome di MIT naik ketika ia diangkat menjadi direktur Laboratorium Ilmu Nuklir dan kemudian menjadi ketua Jurusan Fisika dari tahun 1983 hingga 1988. Selama berada pada posisi tersebut, ia tetap mempertahankan partisipasinya ke ranah penelitian. Ia sangat bahagia saat mengajar para mahasiswa maupun saat berada di laboratorium penelitian.
Dalam perkembangan paling terakhir, kelompok risetnya di MIT terlibat dalam pembangunan sebuah detektor besar untuk mempelajari pemusnahan elektron-positron di Penumbuk Linier Stanford dan juga terlibat dalam perancangan sebuah detektor pada sebuah Penumbuk Super. Bertahun-tahun lamanya Jerome bertindak sebagai anggota program maupun anggota komite penasehat kebijakan ilmiah di berbagai akselerator. Ia juga menjadi anggota Dewan Asosiasi Penelitian antarUniversitas selama enam tahun dan menjadi wakil ketuanya selama tiga tahun. Jabatan terbarunya adalah anggota Panel Penasehat Energi Tinggi bagi Departemen Energi Amerika Serikat dan ketua Komisi Kebijakan Sains di Laboratorium Superkonduksi Penumbuk Super.
Jerome menikah dengan Tania Letetsky-Baranovsky membuah empat anak dari perkawinan ini. Di waktu luangnya ia senang menikmati berbagai peristiwa budaya seperti musik, balet dan teater. Ia juga gemar mengisi waktu senggangnya dengan melukis dan membuat keramik.
(Dari berbagai sumber. Foto : nobelprize/friedman-autobio)
Postingan terkait :
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".