Laporan Khusus: Devi Rianti (Bendahara QLC Trenggalek)
Nurani Soyomukti (kaos hitam) dan Sri Purnanto Dewan Pembina QLC Cabang Panggul |
Nurani Soyomukti bersama aktivis dan budayawan muda Trenggalek makin mencuat dan mampu mengaktualisasikan komunitas sastra. Komunitas yang dipimpin Nurani Soyomukti, Quantum Litera Center (QLC) diperkuat anak-anak muda yang energik dan dinamis, seperti Kaum Reborn (Baron Reborn, Gigih Reborn, Dadang Reborn, dll) yang telah menggagas Arisan Sastra Budaya bulanan, baru-baru ini telah berhasil memperluas komunitasnya di Panggul.
Panggul, adalah Kecamatan yang secara teritorial jauh dari Trenggalek dan bisa dikatakan terpencil ini, ternyata dipenuhi banyak anak muda yang gemar menggeluti dunia sastra dan tulis menulis. Sebut saja Prasetiyawan, penulis Antologi Puisi berjudul “Pertanggungjawaban Jiwa” (diterbitkan Sembilan Mutiara Published, 2010), karyanya disajikan dalam Arisan Sastra kedua mendapatkan banyak apresiasi dari sastrawan baik Trenggalek maupun luar Trenggalek. Dia juga memperkenalkan karyanya pada anak-anak muda di sekolah-sekolah di Kecamatan Panggul, terutama SMAN 1 Panggul, MAN Panggul, dan SMPN1 dan SMPN 3 Panggul.
"Virus" menulis dan menghasilkan karya sastra itu benar-benar menular. Minat menulis dan membaca di kalangan anak muda Panggul juga diinspirasi oleh beberapa guru seni dan sastra, di antaranya adalah Sri Purnanto, seorang guru yang telah dikenal sebagai sastrawan dan seringkali menulis cerita pendek, puisi, novelette, hingga naskah drama yang berkali-kali mendapatkan penghargaan dari lingkungan pendidikan tinggi.
Adelia Indrasari |
Berbagai kegiatan QLC yang bermarkas di Trenggalek diam-diam gaungnya mencapai Panggul. Partisipasi aktif yang paling nyata adalah ketika beberapa lomba menulis sejak 2009, Panggul tercatat sebagai kecamatan yang menyuplai peserta selalu dalam jumlah banyak, dan bahkan selalu ada nama dari kecamatan ini yang mendapatkan juara. Yang terakhir adalah Lomba menulis Puisi dan Cerpen QLC 2011 dalam rangka Hari Pendidikan Nasional, 3 pemuda dan pemudi panggul mendapatkan juara lagi.
“Salah satu alasan kenapa berdiri QLC Cabang Panggul adalah karena para remaja ini ternyata tak hanya puas ikut lomba, tetapi mereka ingin belajar banyak hal tentang dunia sastra, tulis-menulis, dan bahkan ada sebagian yang lebih maju bicara soal pentingnya melawan budaya tonton dengan budaya baca-tulis”, ujar Nurani Soyomukti yang juga pengajar Ilmu Komunikasi di sebuah perguruan tinggi swasta di Blitar ini.
Nurani memulai analisa dengan mengatakan bahwa semaraknya kembali budaya baca-tulis di kalangan anak-anak muda sekarang ini salah satu faktornya adalah mulai disadarinya absurditas oleh desain budaya kapitalis, terutama melalui TV, yang mengobarkan cara berpikir yang tak memberikan makna yang indah bagi eksistensi para kaum muda.
“Ketika anak-anak muda ini kita kasih jalan untuk menyalurkan suara kritis dan kreatif melalui menulis dan ‘the art of expressing mind’ (atau seni menyampaikan gagasan), mereka seperti menemukan eksistensinya dan makna diri yang dalam”.
Puncaknya acara yang digelar Minggu (29/5) di pelataran SMPN 1 Panggul. Puluhan anak muda berkumpul untuk baca karya sastra, ada juga yang mendongeng. Kemudian mereka memilih pengurus QLC Cabang Panggul. Dalam kesempatan ini Sri Purnanto (sastrawan Panggul dan guru SMAN 1 Panggul) dan Em Yani (guru seni SMPN 1 Panggul) juga secara khusus memberikan “ular-ular” sekaligus membacakan puisi dan cerpen yang membuat perasaan anak-anak muda tambah “gerrrrrr” dan bersemangat.
Tia Murdianingsih |
Pengurus QLC Cabang Panggul:
Ketua: Prasetiyawan alias Balada Kalbu;
Wakil Ketua: Sri Mulyani alias Agil Gemintang Senja (mahasiswi STKIP PGRI Cab. Panggul)
Sekretaris I: Tri Murdianingsih (Pelajar SMAN 1 Panggul)
Sekretaris II: Louis Sartono (MAN Panggul)
Bendahara I: Adelia Indrasari (mahasiswi STKIP PGRI Cab. Panggul)
Bendahara II: Leny Marlina (MAN Panggul)
Para pengurus merasa senang dengan terbentuknya komunitas ini. Adelia Indrasari mengatakan, ”Bagi kami, komunitas ini sangat penting untuk menyalurkan apresiasi, inspirasi, dan membentuk generasi muda serta masyarakat yang berpendidikan, ber-etika dan menumpas segala kemungkaran melalui karya sastra. Karena kalau kita berkarya kita jauh dari anarkisme yang mencoreng nilai di masyarakat kami”, demikian Adelia Indrasari mengungkapkan kebahagiaannya sesaat sesudah pengesahan pengurus.
Acara berlangsung kidmat, namun gayeng dan guyub dalam kesederhanaan. Dari Trenggalek, selain Nurani Soyomukti dan istrinya Devi Rianti juga hadir Priyo Suroso (sekretaris QLC Trenggalek), Toni Saputra (yang telah dinobatkan sebagai Bupati Sastra Trenggalek), Baron Reborn, Gigih Reborn, Dadang Reborn, Gilang Tri Subekti (fotografer), Farid Laguna, Nesa dan dua orang temannya yang selain datang ke Arisan Sastra juga ingin berkunjung ke Pantai Pelang dalam rangka pemotretan foto oleh Gilang.
Selamat beraktivitas, selamat berkreasi dan tetap produktif!
2 Komentar:
Hi, Thanks for supporting me..i also supporting have a nice day
@ : Okay, Guys. We are the Blogger! God bless You...
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".