Hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan Propinsi (BPKP) Jatim, pada Belanja Daerah Tahun Anggaran 2008, menemukan adanya obat tidak layak pakai senilai total Rp 925,5 juta. Obat tersebut rusak karena diterjang banjir serta kedaluwarsa. Obat-obatan ini telah diinventarisir dan diusulkan untuk dihapuskan pada April 2007 lalu Jenisnya antara lain obat PKD masing-masing senilai Rp 119,6 juta dan Rp 215,4 juta, obat PKPS-BBM Rp 331 juta, obat program Rp 78,2 juta, obat KLB Rp 28,7 juta, obat sisa bantuan bencana Rp 8,2 juta, obat dari puskesmas Rp 98,1 juta dan obat Apotik Jwalita Rp 46,1 juta.
Hal ini dibenarkan oleh Dinas Kesehatan Trenggalek. Hingga kini, obat-obatan berbagai jenis tersebut memang belum dimusnahkan. “Tapi nominalnya sampai sebesar itu. Saya malah belum tahu rinciannya,” ucap Noto Budiyanto, Kepala Dinkes Trenggalek ketika dikonfirmasi kemarin. Dijelaskan, berbagai macam obat tak layak itu antara lain drop dari pusat, provinsi dan pengadaan. “Kadang-kadang obat tersebut untuk langkah preventif, misalnya untuk antisipasi KLB (kejadian luar biasa) ternyata tidak terjadi. Ya nanti secepatnya kami agendakan untuk dimusnahkan,” ucap Noto.
Atas usulan penghapusan obat tersebut, Pemkab dalam hal ini Dinkes, belum memusnahkannya. Padahal untuk mengantisipasi penyalahgunaannya oleh oknum tertentu, obat-obatan yang tak layak pakai ini seharusnya segera dimusnahkan. Hal ini merujuk pada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 17/2007 tentang Pedoman Teknis Pengelolaan Barang Milik Daerah. Pada pasal 55 disebutkan penghapusan barang milik daerah dengan tindak lanjut pemusnahan, dilakukan apabila barang milik daerah dimaksud tidak dapat digunakan, tidak dapat dimanfaatkan dan tidak dapat dipindahtangankan. Atas kondisi tersebut,
Jika benar ada obat kadaluwarsa yang menumpuk di Dinkes dengan nilai total hampir SATU MILLIAR RUPIAH, itu adalah berita yang menggembirakan. Artinya, warga Trenggalek ternyata SEHAT WALAFFIAT sehingga tidak memerlukan obat-obatan tersebut. Dan ini, adalah fakta yang cenderung mustahil.
SATU MILLIAR RUPIAH bukan jumlah sedikit. Perlu dikaji, dianalisa dan dievaluasi mengapa satu milliar rupiah ini harus mubazir, dimusnahkan begitu saja. Lihatlah, nilai obat PKPS-BBM Rp 331 juta, ini adalah hak warga miskin. Adakah stock obat untuk mereka ini tidak sesuai dengan penyakit mereka yang datang berobat ke Puskesmas/RSUD, ataukah ada unsur lain dibalik kejadian ini. Jika betul-betul tidak sesuai dengan penyakit mereka, berarti ada kesalahan prediksi dan perencanaan penanggulangan penyakit yang biasa diidap masyarakat miskin. Ataukah memang karena diterjang banjir bandang, dan ini adalah harapan penyebab yang lebih menguntungkan untuk bisa dipertanggungjawabkan. Dan jika ini penyebabnya, mengapa tidak dilakukan tindakan pencegahan berdasarkan pengalaman Banjir Bandang pada pertengahan Agustus 1984 lalu? Bukankah kita semua tahu bila Kantor Dinkes/RSUD Soedomo memang terletak di basis rawan kebanjiran.
Fakta dan rumor banyak beredar di masyarakat, bahwa para pemilik Jamkesmas dan Askes sering diminta oleh oknum petugas membeli obat-obatan di luar apotik pemerintah karena jenis obat tersebut tidak tercantum dalam kategori obat yang disediakan. Sementara, para pasien yang berobat memang sama sekali tidak mengetahui, tidak mengerti, jenis obat yang bagaimana yang disediakan untuk mereka berdasarkan kartu jaminan kesehatan yang dimiliki. Nah, jangan-jangan ada permainan yang tidak manusiawi dan hina telah dipraktikkan oleh para oknum paramedis.
Kawula alit berharap, bisa menerima hak-hak pelayanan kesehatan yang setara dan sesuai dengan kebutuhan yang sudah ditetapkan oleh Pemerintah. Jangan biarkan fenomena dan fakta mubazir dengan memusnahkan obat-obatan tersebut kembali terulang, kecuali bila memang sungguh-sungguh tidak efektif penggunaannya. Jangan biarkan indikasi dan rumor adanya "jaringan terselubung" untuk mebisniskan pasien terutama warga miskin.
Kutulis Buat : Keluargaku Tercinta. Tiada Harta yang bisa kuwariskan. Maafkan Abah.
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".