Pukul 07.00 pagi tadi (Senin, 12/10), puluhan generasi muda Trenggalek aktivis pemantau kebijakan pemerintah, sudah berkumpul di Sekretariat Bersama LSM PAMA , Jl. Pattimura No. 17 Trenggalek. Mereka sedang mempersiapkan sebuah gerakan heroisme demi mewujudkan masyarakat yang adil makmur, sejahtera lahir dan bathin. Mereka akan menggelar aksi demi untuk mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi.
Aksi demo rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis 7 Oktober 2009, namun dipending oleh Polres Trenggalek, karena pemberitahuan yang mereka sampaikan terlambat. Seharusnya paling tidak, pemberitahuan sudah sampai pada Kapolres Trenggalek 7 hari menjelang aksi digelar. Demi mentaati aturan tersebut gerakan aktivis ini dilangsungkan pada hari ini, Senin (12/10). Awalnya start keberangkatan dari Depan Mapolres, pertigaan Widowati, tetapi Aparat melarang, sehingga lokasi start pun diubah, mereka berangkat dari parkiran Jwalita.
Mereka menggelar aksi demo, dan berorasi di halaman Istana Wakil Rakyat Trenggalek (Gedung DPRD), disaksikan dan didengarkan oleh para anggota legeslatif yang ada saat itu. Saya melihat, Akbar Abas sang Ketua Dewan menerima mereka didampingi Ketua Fraksi PKS Mulyono Ibrahim dan para pimpinan Dewan lainnya. Mereka juga menandatangani pernyataan yang disodorkan oleh demonstran.
Generasi muda Trenggalek yang menjadi motor aktivitas demo ini terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi), LSM Pusat Jaringan Aspirasi dan Control Kebijakan (Jasck Centre), Forum Konsultasi Rakyat (FKR) LSM Studi Ekonomi dan Layanan Masyarakat (Selaras),Quantum Litera Center (QLC), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI).
Saya sangat terharu menyaksikan kegigihan mereka menyuarakan aspirasi rakyat kecil. Mereka lakukan apa yang terbaik bagi rakyat, tanpa mengharapkan imbalan dari siapapun. Mereka tulus, ikhlas, berjuang. Semoga para wakil rakyat di DPRD dan para birokrat, bisa menelaah, mendengarkan, dan memahami perjuangan mereka serta mengapresiasikannya sebagai sebuah kontrol yang menjadi "pengawal kebijakan publik".
Aksi demo ini mengibarkan bendera : Koalisi Rakyat Trenggalek Dukung KPK (KRT-KPK), dengan para pegiat Nurani Soyomukti (QLC), Arik (HMI), Anto (Kammi), Puryono (LSM Selaras) Hayu Retnowulan (KPI), Suparyo (FKR), Doding Rahmadi (LSM Jack Centre).
Saya sangat mengenal kualitas, integritas dan kredibilitas dari tokoh-tokoh muda itu. Mereka memang sangat potensial dalam mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang menyangkut kepentingan rakyat banyak. Dan dalam banyak kegiatan, mereka merupakan aktivis yang mendedikasikan energi dan totalitas dinamika sehari-harinya bagi terwujudnya masyarakat Trenggalek yang sejahtera, dan demi mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan wibawa, serta supremasi hukum yang nyata.
Demonstrasi mereka lakukan dengan empat tuntutan, yakni :
1. Tolak kriminalisasi KPK !
2. Dukung pemberantasan korupsi dari pusat hingga daerah (Trenggalek) !
3. Lawan Neolibberalisme pendukung rezim korup dan penyebab pemiskinan rakyat!
4. Ayo bangun komite-komite rakyat mengganyang korupsi!
Tuntutan yang hitam atas putih nampak sederhana, namun bila mengkaji pernyataan sikap yang mereka bagikan pada Anggota Dewan, rasanya sungguh sangat berat bisa terwujud. Kecuali bila kesadaran, hati nurani dan keimanan masih tertanam dalam benak para penyelenggara roda pemerintahan.
Selamat Berjuang, Sahabatku. Jangan pernah tinggalkan rakyat kecil. Kami mendukung perjuangan Anda. Dan kami sangat berterima kasih, Sahabat-sahabat muda masih peduli pada kami rakyat kecil.
Aksi demo rencananya akan dilaksanakan pada hari Kamis 7 Oktober 2009, namun dipending oleh Polres Trenggalek, karena pemberitahuan yang mereka sampaikan terlambat. Seharusnya paling tidak, pemberitahuan sudah sampai pada Kapolres Trenggalek 7 hari menjelang aksi digelar. Demi mentaati aturan tersebut gerakan aktivis ini dilangsungkan pada hari ini, Senin (12/10). Awalnya start keberangkatan dari Depan Mapolres, pertigaan Widowati, tetapi Aparat melarang, sehingga lokasi start pun diubah, mereka berangkat dari parkiran Jwalita.
Mereka menggelar aksi demo, dan berorasi di halaman Istana Wakil Rakyat Trenggalek (Gedung DPRD), disaksikan dan didengarkan oleh para anggota legeslatif yang ada saat itu. Saya melihat, Akbar Abas sang Ketua Dewan menerima mereka didampingi Ketua Fraksi PKS Mulyono Ibrahim dan para pimpinan Dewan lainnya. Mereka juga menandatangani pernyataan yang disodorkan oleh demonstran.
Generasi muda Trenggalek yang menjadi motor aktivitas demo ini terdiri dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (Kammi), LSM Pusat Jaringan Aspirasi dan Control Kebijakan (Jasck Centre), Forum Konsultasi Rakyat (FKR) LSM Studi Ekonomi dan Layanan Masyarakat (Selaras),Quantum Litera Center (QLC), Koalisi Perempuan Indonesia (KPI).
Saya sangat terharu menyaksikan kegigihan mereka menyuarakan aspirasi rakyat kecil. Mereka lakukan apa yang terbaik bagi rakyat, tanpa mengharapkan imbalan dari siapapun. Mereka tulus, ikhlas, berjuang. Semoga para wakil rakyat di DPRD dan para birokrat, bisa menelaah, mendengarkan, dan memahami perjuangan mereka serta mengapresiasikannya sebagai sebuah kontrol yang menjadi "pengawal kebijakan publik".
Aksi demo ini mengibarkan bendera : Koalisi Rakyat Trenggalek Dukung KPK (KRT-KPK), dengan para pegiat Nurani Soyomukti (QLC), Arik (HMI), Anto (Kammi), Puryono (LSM Selaras) Hayu Retnowulan (KPI), Suparyo (FKR), Doding Rahmadi (LSM Jack Centre).
Saya sangat mengenal kualitas, integritas dan kredibilitas dari tokoh-tokoh muda itu. Mereka memang sangat potensial dalam mengkritisi setiap kebijakan pemerintah yang menyangkut kepentingan rakyat banyak. Dan dalam banyak kegiatan, mereka merupakan aktivis yang mendedikasikan energi dan totalitas dinamika sehari-harinya bagi terwujudnya masyarakat Trenggalek yang sejahtera, dan demi mewujudkan Pemerintahan yang bersih dan wibawa, serta supremasi hukum yang nyata.
Demonstrasi mereka lakukan dengan empat tuntutan, yakni :
1. Tolak kriminalisasi KPK !
2. Dukung pemberantasan korupsi dari pusat hingga daerah (Trenggalek) !
3. Lawan Neolibberalisme pendukung rezim korup dan penyebab pemiskinan rakyat!
4. Ayo bangun komite-komite rakyat mengganyang korupsi!
Tuntutan yang hitam atas putih nampak sederhana, namun bila mengkaji pernyataan sikap yang mereka bagikan pada Anggota Dewan, rasanya sungguh sangat berat bisa terwujud. Kecuali bila kesadaran, hati nurani dan keimanan masih tertanam dalam benak para penyelenggara roda pemerintahan.
Selamat Berjuang, Sahabatku. Jangan pernah tinggalkan rakyat kecil. Kami mendukung perjuangan Anda. Dan kami sangat berterima kasih, Sahabat-sahabat muda masih peduli pada kami rakyat kecil.
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".