Mendiknas Jakarta - Meski menuai pro dan kontra Ujian Nasional (UN) bagi siswa sekolah tetap akan dilaksanakan. UN sudah ada sejak sebelum kemerdekaan Indonesia, yang beda hanya nama sistemnya. Sistem saat ini paling bagus. Hal itu disampaikan Menteri Pendidikan Nasional (Mendiknas) M Nuh kepada wartawan saat kunjungan di Pondok Pesantren Sabilil Muttaqim (PSM) Takeran, Magetan, Jawa Timur, Minggu (10/01/2009). Menurut M Nuh, UN sudah ada sejak sebelum Indonesia merdeka 1945. Yang beda hanya nama sistem penilaian kelulusan siswa. Sedangkan nama UN yang sudah pernah dilaksanakan merupakan sistem yang dianggap paling banyak nilai kelebihannya. "UN sudah ada sejak sebelum merdeka, hanya sistemya saja beda. Masing-masih nama UN itu ada plus dan minusnya. Namun kita menilai sistem terakhir atau UN ini yang paling banyak kelebihan," jelas M Nuh. Mendiknas menambahkan nama sistem ujian nasional sebelum kemerdekaan yakni Ujian Negara, Ujian Sekolah serta Ebtanas. Dari semua nama ujian tersebut hampir semua siswa lulus namun belum tentu kemampuan yang bagus. "Dengan sistem UN ini kita harapkan dapat terpacu siswa didik untuk berprestasi," kata M Nuh. Sementara itu, di sela-sela sambutan, Mendiknas juga menyinggung masalah beasiswa akan diberikan kepada 20 ribu siswa berprestasi baik SD, SLTP maupun SLTA dengan memberikan biaya sekolah gratis. Dalam kunjungan tersebut Mendiknas juga didampingi Gubernur Jatim Soekarwo serta Bupati dari Magetan, Madiun serta Ngawi. |
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".