Setahu saya, "Ar-Rahman Network" memang menyajikan berbagai tuntunan agama Islam yang sesuai dengan aqidah kaum Muslim berdasarkan al-Qur'an dan Al-Hadits. Sajian yang berani dan lantang menyuarakan tentang kebenaran, tentang keadilan, tentang bagaimana kita harus hidup sebagai hamba Allah dalam sebuah keyakinan yang Rahmatan lil'alamin yakni agama Islam.
Di masa Buya Hamka masih sehat dan aktif dalam dunia dakwah, beliau juga pernah dipenjarakan oleh pemerintah karena keteguhannya membela panji-panji Islam. Buya Hamka bukan teroris, melainkan seorang tokoh Islam yang berani bicara lantang menentang sebuah tirani kekuasaan. Baik di masa Orde Lama maupun jaman keemasan Orde Baru, Buya Hamka dianggap pemerintah sebagai momok yang menakutkan!
Ketika penguasa rezim Orde Baru menghalalkan keikutan-sertaan seorang Muslim merayakan Natal baik secara seremonial maupun dalam pergaulan, Buya Hamka justru menentangnya dengan keras. Tegas dikatakan oleh beliau: Muslim yang ikut merayakan natal berarti masuk dalam golongan nasrani. Berbagai "gebarakan" yang menantang kebijakan sang penguasa di jamannya, akhirnya memaksa Buya -antara lain- harus mundur dari jabatan Ketua MUI.
Adakah Muhammad Jibril Abdul Rahman alias Muhammad Ricky Ardhan juga korban dari sebuah konspirasi anti Islam yang ditawarkan oleh para penguasa asing semisal Amerika Serikat dan sekutunya? Menutup situs berita Muslim "Ar-Rahman Network" tanpa dasar hukum yang kuat tentu akan menimbulkan protes dan gejolak massa jurnalis di seluruh persada dan terutama kaum muslimin yang beriman. Maka pemerintah mencari-cari pemicu yang mungkin dapat dilegitimasi.
Sungguh, saya sangat benci dengan tindakan terorisme, jangankan teror yang nyata menimbulkan korban jiwa di kalangan masyarakat awam tak berdosa, fitnah saja saya benci. Fitnah lebih kejam dari pembunuhan! Padahal fitnah belum tentu menimbulkan korban jiwa. Islam sangat menentang tindakan keji berupa pembunuhan dan fitnah. Barang siapa membunuh seseorang tak berdosa, apalagi tanpa alasan yang dibenarkan menurut Islam, maka haram bagi sang pembunuh untuk menikmati indahnya sorga di akhirat kelak.
Islam tidak menganjurkan pemeluknya untuk membunuh manusia yang tidak seiman. Islam yang dikembangkan sejak jaman Rasulullah SAW bukan dengan ketajaman pedang, melainkan dengan akhlakul karimah. Suri tauladan yang disajikan dalam perilaku junjungan saya Nabi Muhammad SAW adalah fakta yang didukung dengan bukti yang dikodifikasikan dalam bentuk al-Hadits.
Sebaliknya, Islam memberikan perintah pada semua pemeluknya untuk dengan tegas dan penuh keimanan, membela panji-panji Islam. Menegakkan kebenaran, mempertahankan aqidah, mempertahankan kelangsungan hidup generasi muslim. Mempertahankan nilai-nilai Islam bukan berarti harus diam tatkala diserang lawan, diam tersungkur dalam ketakutan. Melainkan juga diwajibkan untuk membela diri. Membela diri dan mempertahankan eksistensi berarti kita juga harus masuk dalam ranah "balik menyerang lawan". Sebab, jurus bertahan yang paling efektif adalah dengan balik menyerang lawan.
Kendati demikian, dalam Islam, "jurus-jurus" berperang diatur dengan sangat manusiawi. Strategi dan taktik, siasat dan politik yang diterapkan harus senantiasa bersumber pada kaidah-kaidah yang islami. Tiada pernah dianjurkan dalam Islam untuk membunuh anak-anak, orang tua dan wanita. Tidak pernah ada pembunuhan dan penyiksaan terhadap tentara lawan yang sudah menyerah bertekuk lutut. Islam tidak pernah menghalalkan politik adu domba dan fitnah seperti layaknya dilakukan oleh kaum yang memusuhinya.
Dan, dewasa ini musuh Islam yang nyata adalah bangsa-bangsa yang tidak senang dengan kemajuan kaum muslimin. Siapa mereka? Mereka tidak lain adalah kaum yang menganggap fitnah dan penjualan senjata pembunuh manusia sebagai hal yang menguntungkan.
Saya berharap semoga tuduhan terhadap Muhammad Jibril Abdul Rahman alias Muhammad Ricky Ardhan bisa dibuktikan majelis hakim. Saya bermunajad pada Allah, mudah-mudahan sidang diselenggarakan dengan azas hukum yang berkeadilan dan sesuai dengan suara hati nurani. Vonis dijatuhkan bukan karena tuntutan kaum yang anti Islam, serta tidak disebabkan takut dipecat dari jabatan hakim. (Trenggalek, 28 Mei 2010, pukul 3.28 dinihari WIB).
Berikut ini adalah copy-paste berita dari Kompas.com.
PERSDA NETWORK/BIAN HARNANSA

TERKAIT:
JAKARTA, KOMPAS.com — Muhammad Jibril Abdul Rahman alias Muhammad Ricky Ardhan menegaskan bahwa dirinya seorang jurnalis, bukan teroris seperti yang dituduhkan jaksa.
Anak Abu Jibril itu mendapatkan kesempatan membela diri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Kamis (27/5/2010), setelah beberapa waktu lalu dituntut tujuh tahun penjara.
"Penting bagi kami untuk menjelaskan tujuan dan latar belakang munculnya Ar Rahmah Media. Ketika tidak ada satu kelompok pun di negeri ini yang menyuarakan gerakan jihad secara obyektif, saat itulah munculnya media online arrahmah.com ini," terang Jibril waktu membacakan pleidoi 49 halaman bertajuk "Saya Jurnalis, Bukan Teroris".
Jibril bahkan menantang jaksa untuk menunjukkan bukti dakwaan bahwa perbuatannya merugikan negara. "Bandingkan dengan kerugian kasus Bank Century. Adakah pelakunya ditangkap, ditahan, dan diadili seperti saya," gugat Jibril.
Ia menolak pendapat bahwa ketika arrahmah.com memublikasikan dan memberi opini tentang jihad diartikan sama sebagai tindakan terorisme.
"Bahkan aktivitas gerakan Islam yang handak membangun kebaikan di bawah bendera syariat Islam, akses informasinya dimatikan, dijauhkan dari pandangan publik," katanya.
Menutup pleidoinya, Jibril meminta majelis hakim agar menegakkan keadilan tanpa pengaruh dari kuasa elite politik. "Hendaklah majelis hakim berhati-hati dalam memutuskan hukum, jika tidak, risikonya amat dahsyat," ancamnya. Sidang perkara ini akan dilanjutkan pada Selasa (1/6/2010) pekan depan. (Iwan Taunuzi)

2 Komentar:
biar kedamaian dan cinta yg membuktikan....
:)
@ zone: Setiap terjadi ketidak-adilan di muka bumi ini, saya merasa ingin melampiaskan kemarahan. Namun, apa daya.. saya hanya seorang anak desa.
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".