H.Mulyadi WR, Kholiq, dan Akbar Abas bersama tim Pemkab Trenggalek ketika meninjau kondisi jembatan Nglebo yang hancur dihantam banjir bandang (21/5/2011).
Bencana banjir yang seringkali melanda daerah Trenggalek, Jawa Timur, telah menyebabkan banyak infrastruktur jalan dan pengairan mengalami rusak berat. Salah satunya yang hingga kini masih dibiarkan telantar oleh Pemkab Trenggalek, adalah jalur menuju SD-SMP Satu Atap di Desa Wonokerto, Kecamatan Suruh.
Akibat terputusnya akses jalan ke sekolah tersebut, para guru dan ratusan siswa SD-SMP Satu Atap Wonokerto menjadi gelisah karena aktivitas belajar mengajar terganggu. Jalan ini terputus karena longsoran dari bebukitan sekitar yang telah menutupi badan jalan ketika banjir bandang terjadi bulan Mei yang lalu.
Keluhan terutama disampaikan oleh anak didik yang rumahnya berada di sisi jembatan. Sementara guru yang ingin menuju ke SD/SMP Satu Atap Wonokerto terpaksa harus berjalan kaki. Jalan selebar tiga meter tersebut sama sekali tidak bisa dilewati kendaraan bermotor.
Solusi sementara, warga sudah membangun jalan alternatif dengan membuat jalan setapak disisi jembatan yang tanahnya milik warga. Hal tersebut dilakukan agar kegiatan belajar mengajar siswa SD/SMP Satu Atap bisa kembali normal walaupun tidak maksimal.
Seorang guru yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan uneg-unegnya mewakili rekan-rekan dan siswa SD-SMP Satu Atap Wonokerto. Mereka berharap, kepedulian Pemkab Trenggalek segera diwujudkan dengan memperbaiki jalan itu.
"Kami dan juga warga sekitar berharap pemerintah daerah segera membangun jalan permanen menuju SD/SMP Satu Atap Wonokerto. Jika tetap dibiarkan jalan sementara yang dibuat warga di tanah pekarangan tersebut tidak akan maksimal. Dan kami para guru khawatir motivasi siswa untuk belajar jadi menurun," ujarnuya.
Terlebih jikalau sudah memasuki musim penghujan, badan jalan hanya tanah yang diratakan. Bukan jalan permanen dari aspal. Untuk itu, warga maupun pihak sekolah meminta kepada pemerintah untuk secepatnya membangun jalan permanen sebagai akses satu-satunya menuju SD/SMP Satu Atap Wonokerto.
"Kasihan anak-anak dan gurunya apabila jalannya tetap seperti itu," ujar Suparta salah satu tokoh pendidikan di kecamatan Suruh, Sabtu (18/6). Suparta menambahkan, selain akses satu-satunya menuju SD/SMP Satu Atap Wonokerto, jalan yang putus tersebut juga menganggu kegiatan perekonomian warga sekitar. Tentunya bagi warga yang tinggal di Desa Wonokerto Kecamatan Suruh.(prigibeach.com).
2 Komentar:
ane PERTAMAX neh ....
siip lah artikelnya penuh makna dan sangat bergunan .... :D :D :D
@ bhotol : Siiiip... semoga bermanfaat. Thanks dah mau shared di sini. Segera kunjungan balik hadir bhotol. God Bless You, Guys
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".