Adam Wiradyta, Wakil Indonesia pada International Youth Gathering for Cultural Exchange di Mesir
Siap Ajarkan Membatik dan Kenalkan Wayang
Prestasi membanggakan ditorehkan Adam Wiradyta Firdaus Kemal Akbar. Dia dikirim sebagai satu-satunya wakil Indonesia pada pertemuan pramuka yang diselenggarakan World Organization of the Scout Movement di Kairo, 13 hingga 25 Juli mendatang.
-
TIGA PERALATAN membatik seperti canting, malam, dan kain dikemas dalam sebuah kardus cokelat. Kardus itu dicoba diselip-selipkan ke dalam travel bag yang penuh barang-barang lain. Siang itu Adam Wiradyta Firdaus Akbar tampak bingung mempersiapkan barang dan perlengkapan yang akan dibawanya ke Kairo.
"Ya ini, sebegini banyaknya, Mas, barang bawaan saya," ucap Adam saat ditemui di rumah kontrakannya, Jalan Rungkut Kidul. Mahasiswa S-1 Sistem Informasi Stikom Surabaya itu terpilih mewakili Indonesia dalam International Youth Gathering for Culture Exchange di Mesir. Dia satu-satunya wakil dari Indonesia.
"Biasanya setiap negara mengirimkan dua orang perwakilannya, tapi tidak tahu mengapa tahun ini hanya saya yang dikirim," jelasnya.
International Youth Gathering for Culture Exchange merupakan even tahunan yang dihelat World Organization of the Scout Movement. Sebuah organisasi kepanduaan internasional yang berkantor di Swiss. Kurang lebih dua minggu Adam akan memperkenalkan budaya Indonesia kepada anggota pramuka lainnya dari beberapa negara.
Mahasiswa semester akhir itu selama ini memang tercatat sebagai anggota pramuka aktif, yakni sebagai penegak pandega. Perannya di pramuka saat ini telah menempatkannya duduk sebagai kepala bidang evaluasi Kwartir Nasional.
"Saya mulai aktif di pramuka sejak SMP," ujar putra pasangan Edi Wiyono dan Tatik Yuliani itu.
Sembari menunjukkan undangan World Organization of The Scout Movement, remaja 23 tahun itu menceritakan awal mulanya bergelut di dunia kepanduan. Adam mengaku semula dirinya tidak begitu tertarik dengan organisasi yang didirikan Lord Boden Powel itu. Namun, motivasi dari orang tua akhirnya membuat dia menjadi anggota pramuka tingkat penggalang SMPN 1 Trenggalek.
"Ibu kebetulan pernah mengikuti perkemahan nasional. Dari situ saya banyak dimotivasi untuk giat di pramuka," ujarnya.
Kedua orang tua Adam merupakan PNS di lingkungan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Tulungagung. Keorganisasian pramuka terus ditekuni Adam saat masuk SMAN 1 Trenggalek. "Saya senang dengan pramuka karena waktu itu sering ada kegiatan di luar, seperti perkemahan dan penjelajahan alam," jelasnya. Di sekolah itu bahkan Adam terdaftar sebagai dewan kerja Kwartir Cabang (Kwarcab) Trenggalek.
Masa muda Adam memang banyak dihabiskan di Trenggalek. Kota itu merupakan kelahiran kedua orang tuanya, tapi Adam sendiri terlahir di Gianyar, Bali. "Saya hanya sebentar di Bali karena orang tua tugas di sana, terus hidup di Trenggalek dan sekarang di Surabaya," ujar programer sebuah perusahaan swasta di Surabaya itu.
Saat menempuh kuliah di Surabaya, Adam terus berkecimpung di kepramukaan. Bahkan, dia sempat tercatat sebagai anggota dewan kerja Kwartir Daerah (Kwarda) Jawa Timur. Selama menempuh kuliah itu, ejekan sebagai anggota pramuka aktif kerap diterima Adam. "Biasa, teman-teman kalau guyon nyebut pramuka itu jadul (zaman dulu)," jelas Adam. Dan dia bisa menerima ejekan itu. Diakuinya, mindset pramuka kini memang lekat dengan organisasi jadul. "Selama ini anak-anak masih memandang organisasi ini jadul karena dianggap kegiatannya hanya tepuk tangan, bernyanyi, dan bermain tali," ujarnya. Mindset itu yang saat ini menjadi PR Dewan Kerja Pramuka Kwartir Nasional.
"Saya dan teman-teman yang ada di Kwarnas mencoba mencari jalan keluar dan solusi agar pramuka tidak lagi dianggap organisasi jadul," paparnya.
Adam berharap, melalui keikutsertaannya dalam International Youth Gathering for Culture Exchange nanti dia mendapat ilmu untuk mengubah mindset yang keliru soal pramuka di Indonesia.
"Saya akan sharing dengan peserta lain dari penjuru dunia untuk mencari jalan keluarnya," lanjutnya. Menurut Adam, di beberapa negara, kegiatan pramuka memang tidak seredup di Indonesia. Untuk mengubah pikiran itu sebenarnya dewan kerja pramuka kwartir nasional telah membuat serangkaian perubahan.
"Pramuka juga tengah menyiapkan sejumlah formula yang bisa menghasilkan kegiatan yang tidak membosankan, terutama untuk para remaja," jelasnya.
Adam mengatakan, dalam gathering itu topik utama yang dibahas menyangkut metode youth enforcement atau keterperanan pemuda dalam pengambilan keputusan. "Saya akan menyampaikan bahwa di Indonesia hal itu sudah berjalan. Misalnya, duduknya orang muda dalam kursi kepemimpinan di dunia politik sampai organisasi pramuka," jelas Adam.
Dia juga akan mengemban penyampaian misi budaya. Adam akan memperkenalkan berbagai budaya asli Indonesia, terutama dari Jawa. Salah satu budaya yang dia bawa adalah karya seni batik. Tidak hanya mengenalkan, Adam akan menunjukkan cara membatik kepada peserta lain. Dia menyiapkan peralatan membatik seperti canting, lilin (malam), pewarna, dan kain.
"Saya tertantang untuk mengenalkan batik sebagai karya asli dari Indonesia," papar Adam sembari menunjukkan kain batik dengan nuansa cengkih. Kain batik itu ia peroleh saat pulang kampung ke Trenggalek.
Sebelum berangkat Adam sengaja mempersiapkan segala sesuatu di Trenggalek. Selain batik, dia pulang kampung untuk belajar tari Turangga Yaksa. Tari itu akan dia tampilkan dalam sesi pergelaran seni. "Sejak kecil sebenarnya saya sudah belajar ini, tapi harus belajar lagi karena ada yang lupa gerakannya," paparnya.
Meskipun gembira bisa mewakili Indonesia di acara internasional, ada satu beban yang masih terpikirkan: persiapannya menyusun tugas akhir kembali ter-pending!
"Senang, tapi ya bingung juga TA (tugas akhir, Red) ndak kelar-kelar," paparnya. Untuk mendapatkan gelar sarjana komputer, Adam harus menyelesaikan tugas akhirnya mengenai sistem informasi puskesmas. Dia menyusun sebuah aplikasi dan sistem informasi untuk puskesmas di tempat orang tuanya bekerja.
Sumber : jawapos.com
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".