ROSIHAN ANWAR, Wartawan senior, pemain sandiwara sekaligus sastrawan. Sebagai wartawan Rosihan memiliki pengalaman meliput aneka peristiwa di dalam dan luar negeri, menulis di penerbitan dalam dan luar negeri, dan mengalami beberapa kali pembreidelan koran yang ia dirikan oleh rejim yang berkuasa.
Rosihan Anwar lahir pada tanggal 10 Mei 1922 di Kubang Nan Dua, Kabupaten Solok, Sumatra Barat. Ia putra Anwar gelar Maharadja Soetan, seorang asisten demang di Kubang Nan Dua.
Ia menempuh pendidikan MULO di Padang hingga tamat. Sekolah Rosihan berlanjut ke Yogyakarta, dan ia masuk ke AMS bagian A (sastra). Selesai pendidikannya di AMS Rosihan menguasai bahasa Belanda, Jawa, Indonesia, Inggris, Perancis, Jerman, baik lisan maupun tulisan dengan lancar. Ia juga tahu bahasa Latin.
Memasuki usia ke 21 Rosihan terjun ke dunia jurnalistik. Pada masa pendudukan Jepang tahun 1943-1945, Rosihan Anwar menjadi reporter di koran “Asia Raya”. Ia meliput sekaligus melaporkan peristiwa perang, kekejaman tentara Jepang terhadap bangsa Indonesia sampai Jepang menyerah kepada sekutu dan Indonesia memasuki jaman kemerdekaan.
Pada masa revolusi kemerdekaan Rosihan bertugas sebagai reporter di kawasan Krawang-Bekasi, sebuah daerah perbatasan RI dengan Belanda di Jawa Barat. Sepeninggal Jepang koran Asia Raya ditutup. Sebuah harian baru bernama “Merdeka” yang lahirnya dibidani BM Diah terbit. Rosihan Anwar ikut bergabung menjadi redaktur selama satu tahun. Keluar dari “Merdeka” Rosihan bersama-sama dengan Sudjati S.A. dan Sudjatmoko mendirikan majalah politik “Siasat” yang terbit selama kurun 1947-1957.
Pada tanggal 25 April 1947 Rosihan Anwar menikahi Siti Zuraida Sanawi (Ida Sanawi), di Yogyakarta. Ida Sanawi, gadis Betawi Asli, adalah adik kandung Sonia Hermine Sanawi, istri Usmar Ismail. Usmar Ismail, tokoh teater dan film nasional itu, adalah sahabat Rosihan. Perkenalan antara Rosihan dan Ida terjadi ketika mereka sama-sama bekerja di surat kabar Asia Raya, Rosihan adalah reporter dan Ida adalah sekretaris pemimpin redaksi.
Tahun 1948 ia juga ikut membidani lahirnya koran “Pedoman” yang terbit hingga tahun 1961 (periode pertama). Pada tahun 1950 Rosihan Anwar ikut mendirikan PERFINI. Pada periode itu, selain aktif di bidang jurnalistik Rosihan juga terjun ke dunia film. Ia turut membintangi film “Atheis”.
Rosihan juga pernah merasakan menjadi pemain drama yakni dalam Sandiwara Penggemar “Maya” yang diasuh Usmar Ismail. Bulan Mei 1945 ia bermain sebagai insinyur muda dalam lakon “Jeritan Hidup Baru” bersama kritikus H.B. Jassin. Pada pertengahan tahun 1949 Rosihan menghadiri KMB di Deen Hag dan berlanjut dengan perjalanan jurnalistiknya di Spanyol, Portugis, Belgia dan Inggris. Setahun kemudian (1950) ia diundang Rockkefeller Foundation ke Amerika Serikat untuk meninjau Yale University, Wastern Reserve, University Cleveland, Broadway (New York).
Setelah revolusi kemerdekaan, buah pikiran Rosihan Anwar bisa disimak di beberapa penerbitan seperti Bussines News, Kompas, Kami, Angkatan Bersenjata, The New, Straits Time (Kuala Lumpur), Pos Kota, Jakarta, Asia Week (Hongkong, sebagai kolumnis tamu). Pemerintah orde lama membreidel koran “Pedoman” dan itu sama sekali tak membuatnya patah semangat. Ia terus menulis antara lain di majalah “Panji Masyarakat” dengan nama samaran Albahits yang berarti seorang pembahas atau pengurai.
Di jaman orde baru koran-koran yang dulu dilarang terbit kembali beredar, yakni “Abadi”, “Indonesia Raya” dan “Pedoman” yang pernah didirikan Rosihan Anwar. Namun tragedi pembreidelan kembali menimpa Rosihan Anwar. Tiga koran yang pernah didirikannya ditutup rejim Soeharto berkaitan dengan peristiwa “Malapetaka Januari 1974” yang terkenal dengan sebutan “Malari”. Kendati korannya dilarang terbit ia terus menulis di harian luar negeri yakni “Hindustan Time” (New Delhi, India), “World Forum” (London), “The Age” (Melbourne), “The Straits Time” (Singapura), “Asia Pacific” (Guam). Di penerbitan dalam negeri Rosihan Anwar menulis di majalah wanita “Kartini”.
Pada tahun 1971 ia menjabat Direktur Program pada “Karya Latihan Wartawan” yang diadakan Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Pusat. Pada periode 1970-1973 dia terpilih sebagai Ketua Umum PWI Pusat.
Ia juga aktif di beberapa organisasi seperti menjadi Tim Ahli di Lembaga Pertahanan Nasional dan pengurus Asia Mass Communications Research and Information Centre di Singapura. Di bidang organisasi politik, Rosihan pernah aktif di Partai Sosialis Indonesia pimpinan Sutan Sjahrir.
Kurun 1973-1978 ia masuk Golongan Karya dan mewakili partainya menjadi anggota MPR. Rosihan juga pernah menjadi konsultan lembaga PBB UNESCO dan bertugas di Sri Langka pada tahun 1980. Sebagai wartawan Rosihan pernah mengalami sendiri peristiwa penting seperti kembalinya Jendral Besar Soedirman yang bergerilya dari hutan ke hutan dan dari desa ke desa. Ia turut menyambut Soedirman bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX.
Sebagai penulis produktif Rosihan Anwar melahirkan banyak buku seputar persoalan jurnalistik sekaligus perjalanan jurnalistiknya. Atas jasa-jasanya ia pernah menerima berbagai penghargaan seperti Bintang Mahaputra Utama III tahun 1973 dan Pena Mas tahun 1978, sebagai penghargaan atas karya tulisnya di media massa.
Hasil karyanya antara lain ialah :
- Ke Barat dari Rumah (buku ini memuat laporan perjalanannya bersama tiga wartawan lain yakni Mochtar Lubis dan S. Tasrif)
- India dari Dekat (1954).
- Dapat Panggilan Nabi Ibrahim (1954, memuat laporan perjalanan ibadah hajinya ke Mekah).
- Islam dan Anda (1962, kumpulan tulisannya yang diterbitkan dalam sebuah buku).
- Sejarah Pergerakan Nasional dan Islam (1972, tulisan yang berisi mengenal Islam maupun sikap nasionalisme).
- Kisah-kisah Jaman Revolusi (memuat pengalaman dan pengamatannya sepanjang revolusi fisik pada tahun 1945-1949).
- Kisah-kisah Jakarta Setelah Proklamasi.
- Profil Wartawan Indonesia.
- Bahasa Jurnalistik Indonesia dan Komposisi.
Dari berbagai sumber. Foto : anugerahadiwarta
Jangan lupa, baca juga :
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".