Beberapa waktu lalu pihak eksektif telah menyampaikan nota keuangan tahun 2010 dalam forum paripurna DPRD Trenggalek, Propinsi Jawa Timur, Indonesia, tepatnya pada hari Rabu tanggal 18 Agustus 2010 yang baru lalu. Dalam nota yang disampaikan oleh Bupati H. Soeharto, terdapat defisit anggaran yang tidak kecil, yakni Rp. 88 Milliar.
Munculnya defisit anggaran kali ini disebabkan kenaikan belanja pegawai yang jumlahnya mencapai Rp 95 miliar. Dalam APBD 2010 lalu belanja pegawai hanya dianggarkan sekitar Rp 450 miliar. Naik menjadi Rp 550 miliar untuk rekrutmen CPNS dari jalur umum maupun pengangkatan honorer menjadi CPNS. Kondisi tersebut dibenarkan Samsul Anam, anggota Komisi C DPRD Kabupaten Trenggalek.
Menurut Samsul, walaupun dalam paripurna APBD-P yang disampaikan Bupati Soeharto muncul defisit anggaran, namun dewan sampai saat ini belum menerima perinciannya.
”Kami belum diberi penjabarannya. Tapi, kami sudah mengetahuinya kok,” ujar Samsul.
Besarnya defisit anggaran tahun ini disebabkan munculnya pembiayaan diluar perencanaan yang sudah ditetapkan. Selain untuk menutupi biaya rekrutmen CPNS defisit anggaran dalam APBD Kabupaten Trenggalek juga disebabkan pembengkakan dana pendampingan PNPM yang nilainya mencapai lebih dari Rp 5 miliar.
”Setahu kami permasalahannya sangat banyak. Mau gimana lagi,” terang Samsul.
Aleg dari Fraksi Kebangkitan Bangsa(FKB) ini mengaku defisit anggaran yang nilainya mencapai Rp 88 miliar tersebut sangat tidak mungkin terselesaikan sepenuhnya tahun ini. Rencananya akan dianggarkan pada tahun anggaran 2011.
”Terpaksa tahun depan. Kalau tahun ini jelas tidak mungkin tercukupi. Dananya tidak ada,” jelas Samsul.
Kepada prigibeach.com Samsul yang ditemui di ruang kerjanya mengaku, selain dari anggaran 2011, defisit Rp 88 miliar tahun ini akan sedikit tertutupi dari program pembangunan baik fisik maupun non fisik yang tidak berjalan. Diantaranya dari program di Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial(Disnkaertrasos) Rp 10 miliar
Sekadar diketahui, untuk tahun ini APBD Kabupaten Trenggalek 2010 lebih banyak tersedot untuk pembangunan mega proyek Stadion Menak Sopal Trenggalek senilai Rp 14 miliar serta jalan tembus Gemoharjo-Prigi senilai lebih dari 17 miliar.
Sebagai CahNdeso yang awam dalam kalkulasi keuangan dan ekonomi, saya merasa bahwa pihak eksekutif maupun legeslatif sama-sama memiliki visi yang "lumayan tajam", sehingga untuk membuat rencana peraturan daerah tentang APBD hanya terjadi defisit senilai Rp. 88 Milliar. Tetapi andaikata, kedua institusi tersebut memiliki insting dan pandangan yang "jeli dan tajam", saya yakin defisit segede gunung anakan itu tidak akan terjadi!
Kendati demikian, saya berharap mudah-mudahan defisit itu sungguh-sungguh dimanfaatkan untuk kemaslahatan masyarakat Trenggalek. Bukan untuk dihambur-hamburkan bagi keglamouran segelintir kelompok.
Tahun anggaran 2011 nanti, kita warga Trenggalek harus "nyaur hutang" sebesar Rp. 88 Milliar. Semoga, defisit tahun ini bukan ditutupi dari sumber anggaran yang diperuntukkan bagi masyarakat di pedesaan. Wallahu'alam.....
- Anggota DPRD Trenggalek Study Banding Biaya KTP Ke Tenggarong?!
- Trenggalek : Demokrat Tolak Mobil Dinas
- Trenggalek : Rapat Paripurna Dewan Bahas RABD
- Demo Anti Korupsi Koalisi Rakyat Trenggalek Dukung KPK
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".