Awas!!! Ada Penculik Mengincar Perawan Desa !

Foto : Anik

 Trafficking sudah melanda ke pelosok pedesaan. Masyarakat di desa-desa Trenggalek, Propinsi Jawa Timur merasa dihantui dengan peristiwa ini. Namun, ada saja warga pedesaan yang tidak merasa bahwa dirinya telah menjadi korban. Sehingga, ketika ada calo-calo illegal yang mencari tenaga kerja wanita, tidak sedikit para gadis dan perempuan usia produktif yang dengan mudah menerima tawaran mereka.

Baru-baru ini ada sebuah kasus yang sangat mengerikan, yakni seorang siswi sekolah menengah atas telah menjadi korban menculikan. Menurut saya, gadis ini memang diculik untuk kemudian diperdagangkan entah sebagai tenaga kerja wanita atau barangkali juga dijadikan pekerja seks komersial. Kasihan...! Kepada khalayak ramai, yang mungkin mengetahui atau pernah melihat gadis imut-manis yang nampak fotonya ini, segeralah melaporkan pada yang berwajib. Tolong....tolong...bantulah dia. Kasihan, anak yatim piatu pula...!

Foto : Sunariyah menunjukkan ijazah Anik.

Korban adalah siswi SMA Negeri I Dongko Anik Adianti(16) warga RT/RW 1/1 Dusun Krajan Desa Dongko Kecamatan Dongko diduga menjadi korban penculikan. Siswi kelas X ini diculik orang tak dikenal yang mengaku sebagai orang tuanya.

Peristiwa penculikan  terjadi Sabtu (29/7) Juli lalu sekitar pukul 13.00 saat dia pulang sekolah. Sunariyah (35) ibu angkat korban, mengatakan anak angkatnya tersebut tidak membawa apapun dari rumah. Baik itu pakaian maupun HP yang selama ini dipakainya. Berdasar keterangan beberapa saksi Anik diketahui ada dalam mobil sedan bersama seorang laki-laki tak dikenal.

Menurut Sunariyah, sejak kejadian tersebut anak angkatnya itu beberapa kali menghubungi keluarganya dirumah. Kepada keluarga, gadis yatim piatu itu mengaku bahwa dirinya berada di sebuah gedung yang terletak di area kebun tebu. Namun, dimana lokasi tersebut Anik sama sekali tidak tahu. "Pernah telepon ke suami saya. Katanya sih begitu," katanya.

Dalam pembicaraan di telepon itu, Anik juga menyampaikan bahwa dirinya sering berpindah-pindah tempat. Sehingga gadis jebolan Ponpes Al Hasan Melis Gandusari, Trenggalek tersebut kebingungan. Dari pengakuan Anik kepada keluarga selama satu minggu setidaknya sudah pindah empat kali. "Katanya, dia binggung. Sering diajak pindah," papar Sunariyah.

Anik juga sempat menangis ketika menghubungi keluarganya. Sebab, pria tak dikenal mengaku sebagai ayahnya itu ternyata bukan orang tuanya. Yang lebih ironis lagi, selama sekitar satu minggu diculik Anik jarang diberi makan. Bahkan, beberapa kali hanya diberi air putih. "Ya, begitu. Kami juga bingung. Keluarga ndak tahu harus berbuat apa lagi," jelas ibu dua anak ini.

Disampaikan Sunariyah, kali terakhir anak angkatnya itu menghubungi keluarga Kamis (5/8). Namun, setelah itu nomor telepon tersebut sudah tidak bisa dihubungi lagi. Informasinya, setiap kali menghubungi keluarga, korban mengunakan HP pelaku."Dia kan ndak bawa HP. Ngaku ke bapak, pakai telepon orang itu(pelaku,red)," terangnya.

Lebih jauh Sunariyah menjelaskan, pria yang diduga membawa gadis ingusan tersebut beberapa waktu lalu juga pernah mendatangi Anik saat masih mondok di Ponpes Al Hasan. Saat itu, orang tersebut mengaku bahwa dirinya adalah ayah kandung Anik dan sempat memberikan sejumlah uang.

"Setelah saya desak, dia ngaku seperti itu. Tapi, keluarga juga tidak tahu apa memang begitu," jelasnya.

Ditambahkan Sunariyah, setahu keluarganya, kedua orang tua Anik sudah meninggal dunia beberapa waktu lalu. Karena yatim piatu, remaja malang inipun akhirnya dirawat oleh pamannya Kadis(40) yang tak lain adalah kakak dari ibu kandung Anik.

"Ceritanya seperti itu. Setahu kami, orang tuanya sudah meninggal," imbuhnya.

Terkait hal tersebut Kapolres Trenggalek AKBP Eddy Hermanto melalui Kapolsek Dongko AKP Wajib Santoso dikonfirmasi wartawan diruang kerjanya membenarkan hal tersebut. "Laporannya sudah kita terima. Tapi, kasusnya sekarang dilimpahkan ke Polres Trenggalek," tegasnya. 

(see original news)

Posted in: Kriminal