Menjelang subuh tadi, aku masih tiduran sambil menyaksikan acara televisi. Tiba-tiba saja, isteriku mendekati lalu menciumku dengan lembut, sambil membisikkan "happy birth day" dalam bahasa Inggris yang fasih (doi fasih mengucap kalimat ini doang, sebab sering diucapkannya, hihihi). Hmmm..., aku menikmati ciumannya dalam kesadaran bahwa ini bulan Puasa. Namun tidak mempedulikan kata yang dia bisikkan.
Hari ini, tanggal 12 Agustus, adalah hari kelahiranku. Aku ingat betul. Sudah sejak tiga hari lalu kurenungi tanggal 12 Agustus. Usiaku bertambah. Tapi justru aku merasakan bahwa masaku untuk menikmati dunia fana ini telah kian berkurang. Itulah sebabnya, selalu kuhindari menikmati detik-detik Ultah-ku. Ada ketakutan untuk menyadari, bahwa langkah kakiku ini semakin dekat sekali dengan "gunung Cilik".
Gunung Cilik, adalah pemakaman umum yang ada di sebelah utara rumahku, sebuah bukit. Jaraknya kurang lebih satu kilometer, dan terletak di ketinggian antara 50 meter hingga 100 meter dari dataran rendah jalan-jalan di desaku. Entah kapan saat itu pasti akan datang. Izrael tak mengenal ampun, tidak mengenal toleransi. Malaikat ini adalah malaikat paling tega bahkan Raja Tega sepanjang hidupku sebagai manusia. E, sudah tentu ini menurut keyakinanku sebagai orang Islam. Izrael adalah se-ekor makhluq ciptaan Allah yang berpangkat malaikat, dan menjabat sebagai Malaikat Pencabut Nyawa.
Aku katakan se-ekor makhluq, karena aku bingung; bila kusebutkan seorang makhluq, Izrael itu bukan manusia. Bila kusebut satu makhluq, tanpa embel-embel identitas yang kumengerti, aku merasa juga kurang tepat. Sebab Izrael bernyawa, bisa bicara, bisa saling berbagi ilmu dengan manusia - bukan sebuah makhluq yang berwujud seperti batu, gunung, bintang, atau sejenisnya. Malaikat Izrael pernah hidup di dunia ini dengan menyamar sebagai manusia -atas ijin Al-Khaliq- untuk bertemu dengan Nabi Idris as.
Waduh, aku jadi nglantur dan amnesia. Izrael adalah malaikat, jadi aku harus mennyebutnya se-sosok makhluq yang berjenis malaikat. Apa gitu yaaa...? Dan... entah kapan dia akan datang mencabut nyawaku. Hari ini adalah hari ulang tahunku. Kuharapkan, Izrael datang tepat pada hari Ultah-ku, tanggal 12 Agustus, namun jangan pada hari Minggu (ini nama hari kelahiranku). Aku berharap, Izrael datang kepadaku dan mencabut nyawaku pada hari Jum'at, sesaat sesudah aku melaksanakan sholat Jum'at di Masjid.
Semoga saja, keinginanku yang kutulis di blog ini bisa dikabulkan oleh Allah ar-Rakhman, ar-Rakhim. Amin.
Tulisan terkait : Ulang Tahun Yang "Mengenaskan"
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".