Senin, 30 Agustus 2010

Sejarah Trenggalek (Bag.1) - Dirgahayu Trenggalek Ke-816


Catatan : Besok, Selasa 31 Agustus 2010 adalah hari Jadi Kota Trenggalek, yang ke-816.  Sebagai blogger asal Trenggalek, CahNdeso turut serta menyampaikan "Dirgahayu Trenggalek Tercinta, Semoga Tetap Jaya dan Rakyatmu Cepat Sejahtera" . Dalam momen yang berbahagia ini saya postingkan ringkasan Sejarah Trenggalek, yang saya terjemahkan dari bahasa Jawa, naskah yang dibuat oleh Panitia Hari Jadi Trenggalek Tahun 2006, yang lalu. 

Ringkasan Sejarah Trenggalek ini diambil dari buku Induk “Sejarah Trenggalek” yang  dihimpun dan diterbitkan oleh Panitia Sejarah Trenggalek bersama para sarjana sejarah  Institute Keguruan dan Ilmu Pendidikan (IKIP) Malang. Dalam ringkasan ini hanya akan  disebutkan bab-bab yang penting saja, yakni :

A. Zaman Pra Perdikan
B. Zaman Perdikan :
     1. Perdikan Hindu.
     2. Perdikan Islam.
C. Zaman Trenggalek Awal.
D. Zaman Trenggalek Gemilang.
E. Zaman Trenggalek Wibawa.

A. Zaman Pra Perdikan

Pada jaman Pra Perdikan atau jaman Pra Sejarah, di kawasan Trenggalek sudah ada manusia  yang bertempat tinggal, kendati dengan kebudayaan yang masih sangat sederhana,  sebagaimana biasa terjadi di kawasan lainnya.Banyak benda-benda peninggalan sejarah yang  ditemukan di daerah ini yang menunjukkan hasil budayan zaman Nirleka, seperti : Watu  Saji, Watu Dakon, Lumpang Watu, Watu Palinggih, dan sebagainya. Benda-benda ini ditemukan  di tempat-tempat yang merupakan lokasi lalu-lintas dan tempat tinggal manusia kala itu,  di antara Pacitan-Panggul-Wajak-Tulungagung. Ini adalah zaman Megalitikum atau zaman  Neolitikum.

B. Jaman Perdikan

Zaman Pra-Sejarah diakhiri oleh zaman Sejarah atau zaman Perdikan, yakni masa di mana  manusia sudah mengenal sastra-tulis kendati dengan wujud yang masih sangat sederhana.  Pada zaman ini kawasan Trenggalek termasuk dalam kekuasaan mPu Sindhok. Ini dibuktikan  banyaknya ditemukan prasasti buatan mPu Sindhok, yang menjadi bukti sejarah ialah  Prasasti Kampak. Mpu Sindhok berkuasan di Jawa Timur antara tahun 851 Saka bertepatan  dengan 929 Masehi.

Dari Prasasti Kampak bisa diketahui bahwa Trenggalek pernah menerima anugerah berupa  kemerdekaan yang diberikan pada daerah Perdikan Kampak. Prasasti ini juga menunjukkan  seberap luas kekuasaan Raja Mpu Sindhok, yakni ke selatan sampai ke Samudera Indonesia -  termasuk daerah Panggul, Munjungan dan Prigi. Di bagian utara kekuasaan Mpu Sindhok  mencapai daerah Dawuhan yang sekarang merupakan kawasan utara kota Trenggalek.

Dalam Prasasti Kampak menunjukkan bahwa bumi kawasan ini memang diistimewakan, karena  kawasan ini merupakan hadiah dari Bathara I Sang Hyang Prasadha Kabhaktian I  Pangurumbigyan I Kampak.

Kerajaan Kahuripan runtuh dan selanjutnya menjadi  wilayah Kerajaan Kediri, yang dikuasai  oleh Trah Airlangga. Dinasti kerajaan Kediri yang menjadi raja terakhir adalah Prabu  Kertajaya dengan julukan Sri Sarweswara Triwikramamawatara Ninditya Srenggalancana  Digwijayatunggadewa yang dikenal pula dengan Prabu Dhandhanggendhis.

Pada zaman Prabu Kertajaya, Trenggalek sudah muncul di panggung sejarah dan masuk dalam  masa Perdikan. Sebagai bukti kesungguhan perhatian Prabu Kertajaya terhadap Trenggalek,  bisa dilihat pada prasasti Kamulan yang dibuat pada Tahun 1116 Saka atau 1194 Masehi.

Prasasti Kamulan ditemukan di desa Kamulan, Kecamatan Durenan, Kabupaten Trenggalek, Jawa  Timur. Bagian depan prasasti memuat 31 baris kalimat dan bagian belakang mencantumkan 33  baris. Sebagian dari prasasti menceritakan bahwa kala itu Prabu Kertajaya terpaksa harus  hengkang dari Keraton Kediri sampai di Kamulan, akibat serbuan musuh kerajaan. Berkat  bantuan dan perlindungan dari seluruh rakyat di Kamulan, Prabu Kertajaya berhasil  memenangkan peperangan dan mengusir musuh, lalu kembali ke Keraton kediri. Selanjutnya  atas jasa-jasanya ini, rakyat Kamulan dianugerahi Tanah Perdikan di Kamulan, Trenggalek.  Berdasarkan Prasasti Kamulan tersebut menunjukkan bahwa sejak kala itu Trenggalek sudah  menjadi daerah Swatantra. 

Menurut para budayawan dan hasil penelitian para ahli sejarah, Prasasti Kamulan  peninggalan Prabu Kertajaya inilah yang terkuat untuk dijadikan patokan untuk membedah  Sejarah Trenggalek. Prasasti Kamulan ditulis pada bulan "Bhadrawaulan da perangan  Suklapaksa, dinten Budha Kaliwuan tahun Saka 1116". Dengan demikian, berpedoman pada  Prasasti Kamulan ini, lahir dan berdirinya Trenggalek bisa dipastikan jatuh pada hari  Rabu Kliwon, tanggal 31 Agustus 1194 Masehi.

Zaman Perdikan terbagi dalam dua pase, yakni pase Perdikan Hindu dan pase Perdikan Islam.  Di pasa Hindu banyak ditemukan bukti kebudayaan yang berwujud candi, patung, lingga, yoni  dan sejenisnya. Peninggalan tersebut sampai kini masih dapat dilihat di desa Dombyong,  Kecamatan Bendungan, Ngreco di Sukorame, Kecamatan Gandusari, juga di Watulimo dan  lain-lain.

Sesudah pase Perdikan Hindu, disusul pase Perdikan Islam, yakni di mana Agama Islam  berkembang sangat pesat di wilayah Trenggalek, sehingga perdikan-perdikan Hindu tersebut  menyatakan diri sebagai bagian dari perdikan Islam. Kendati demikian, yang berhasil  dicatat ahli sejarah hanya ada dua bukti, yakni:

1. Pondok Pesantren Sumbergayam yang terhitung paling tua.
2. Makam Menak Sopal, di batu nisan isterinya tertulis "Candra Sengkala Memet" yang  berbunyi “Sirnaning Puspita Cinatur Wulan” yang berarti tahun 1490 Saka, atau tahun 1568  Masehi.


NB. Info Khusus : Bagi Sobat-sobat blogger pemula seperti saya, yang ingin ikutan kontes Menjadi Blogger Yang Bahagia, segera saja lihat persyaratan lengkapnya di Info Kontes: Menjadi Blogger Yang Bahagia. Daftarkan diri Anda, ikut serta jangan ragu-ragu lagi. Hadiah dan kejuaraan bukan tujuan, namun persahabatan dan nilai-nilai silaturrakhmi antar blogger merupakan kekayaan putera-puteri Ibu Pertiwi yang tiada ternilai mulianya.

5 Komentar:

Unknown mengatakan...

salam sahabat
lhoh kok lebih tua dari indonesia jadi lebih dalam hal sejarah yo mas????nguantuk tempatku dah larut izin numpang zzzz..zzz...zzz *_"

Lina CahNdeso mengatakan...

@Rahasia Belajar SEO >>> Terimkasih Sobatku, salam kenal kupererat dengan salam bersahabatan. Sukses selalu menyertai Anda

Lina CahNdeso mengatakan...

@Dhana/戴安娜 >>> Benar sekali, sejarah Trenggalek lebih tua dari Kemerdekaan RI. Lebih "dalam"? Wuih... kalau ngantuk, tidur aja dulu, ya Jenk.... wis, gik ndang sare (bobok)....

paksawhisnu mengatakan...

ijin kopas gan....

Lina CahNdeso mengatakan...

@ paksawhisnu : Okay, Bro... maaf, jawabnya bila ijin copasnya terlambat terbit. Please... xaxaxaxa....

Posting Komentar

"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".

Please Read This For Peace
(Mohon Baca Ini, Demi Persahabatan)




Disclaimer

I don't and never claim ownership or rights over images published on my blog unless specified.
All images are copyright of their respected creators. If any images that appear on my blog are in violation of copyright law, please contact me on my Chat Box/Guest Book or via my e-mail (maksumhamid [at] trenggalekjelita [dot] web [dot] id) and I will remove the offending pics as soon as possible.

Thank You So Much All Guests and Blogger Friends

I greatly appreciate your kindness to visit my blog and,
in return, I promise I will pay my own visit to your blogs or your sites as soon as possible.; Insyaallah, through this sort of social amiability and solidarity, we could find out a great
deal of thing which will be useful for advancing our human values.
For the sake of friendship and togetherness, please leave a sign of your presence on myChat Box/Guest Book or on comment, so that I can know it precisely and instantly.


Yours sincerely and best regard.
[Lina CahNdeso]

Categories

Senandung Kawula Alit (280) PNS dan Birokrasi (255) Artikel (223) Info (212) Pendidikan (163) Lowongan Kerja (161) Sains-Teknologi Informasi (151) Sejarah Trenggalek (145) Pembangunan (90) Politik (86) Bagi Pahlawan Kemerdekaan (83) Islam (70) Pra-Anggapan (70) Agamaku (69) Kriminal (69) UU-Peraturan (63) Anti Korupsi (60) Catatan Budaya (58) Antik dan Klasik (57) Olahraga (56) Numpang Niwul (54) Cinta dan Kasih Sayang (42) BisnisOnline (37) Tanggung Jawab dan Profesionalisme (37) Software (36) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (35) Sains-Teknologi (32) Biografi Tokoh Peraih Nobel (31) PTC (31) Legeslatif (30) Mesum (27) Palestina (27) Kesehatan (25) Info Beasiswa (24) Thiwul-Manco-Rengginang (22) Zionist (22) Artikel-Copas (21) Flora/Fauna (21) Trik dan Tips Blogging (21) Bencana Alam (20) Langka (20) Selebritis/Tokoh (19) Pariwisata (18) Piala Dunia 2010 (18) Kasus Korupsi (16) Sejarah Dunia (16) English Version (13) Antik dan Klasik. Dongeng (11) Fakta Unik (11) Berita CPNS (9) Fauna (8) Idul Fitri (8) Bencana (6) Bonsai (6) Film (6) Office (6) Poetry (6) Eksekutif (5) My Award (5) Antivirus (4) Biografi Tokoh Lokal (4) Kabinet (4) Puisiku (4) Guest Book (3) Lomba (3) Musibah (3) Polisi (3) Affiliasi Bisnis (2) Bank (2) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (English) (2) Ekonomi/Keuangan (2) Iklan/Pariwara (2) KIB Jilid 2 (2) Mbah Surip (2) Merapi (2) Musik (2) Pelantikan Presiden (2) Taxi (2) lebaran (2) Adipura (1) Alexa (1) Banner Sahabat (1) Biografi Tokoh Seni/Sastra Lokal (1) Catur (1) Cerpen (1) Daftar Posts (1) Dewa Ruci (1) Forex-JSS-JBP (1) GTT (1) Game (1) Google Sandbox (1) Hari Jadi (1) Irshad Manji (1) Jamu Tradisional (1) Jelajah Sepeda-Kompas (1) Jimat Trenggalek (1) Judi/Togel (1) Kuliner (1) Malaysia (1) Maria Verchenova: Russian golferMaria Verchenova: Russian golfer (1) Moammar Khadafi (1) Parcel (1) Perempuan (1) Pers (1) Pramuka (1) Psikologi (1) Resensi Buku (1) Sepak Bola (1) Sumpah Pemuda (1) TNI (1) Tradisional (1)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

Back To Top