Henry W. Kendall, Fisikawan Amerika

HENRY W KENDALL, Ahli fisika Amerika. Ia dikenal luas dalam dunia sains sebagai perintis riset mengenai penyebaran inelastisitas elektron pada proton dan ikatan neutron, sebuah bidang penelitian yang sangat penting bagi pengembangan model kuark pada fisika partikel. Atas  capaian ilmiah yang luar biasa ini, ia berbagi Hadiah Nobel Fisika di tahun 1990 bersama dua rekan risetnya, Jerome Friedman dan Richard Taylor.   

Henry W. Kendall lahir pada 9 Desember 1926 di Boston, Massachussets, Amerika Serikat. Ia anak dari pasangan Henry P. Kendall, seorang pengusaha yang sukses, dan Evelyn Way Kendall, perempuan keturunan Perancis asal Kanada. Sampai awal tahun 1930-an, ia menetap di tengah kota Boston. Dua adik lelakinya lahir dalam periode ini. Ia dan saudara-saudaranya kemudian pindah ke luar kota Boston yang bersuasana pedesaan dan mereka bertiga dibesarkan di tempat ini.

Ia mengenyam pendidikan awalnya di sekolah setempat dan sempat mengalami kesulitan dalam belajar membaca. Masalah ini baru teratasi setelah ia pindah sekolah ke tempat baru yang berjarak beberapa mil dari tempat lama. Dari umur 14 hingga 18, saat bumi digoncang Perang Dunia II, ia mengenyam pendidikan di Akademi Deerfield, sebuah sekolah persiapan memasuki kolese. Rapor akademisnya buruk karena  ia lebih tertarik pada hal-hal lain dan merasa sangat bosan terhadap pelajaran formal. Namun pada akhirnya ia berhasil menumbuhkan rasa ingin tahu yang besar terhadap apa saja yang berkaitan dengan kimia, mekanika dan listrik.

Sang ayah sangat mendukung minat barunya yang mengagetkan ini, kecuali ketika ia mengambil risiko dengan mengembangkan kultur bakteri patogen di umur 11 tahun. Sang ayah juga menyokong kegiatan luar rumah anak-anak lelakinya terutama kegiatan naik gunung dan berlayar di laut.

Henry memasuki Akademi Kelautan Amerika Serikat pada tahun 1945. Ia tengah menjalani pelatihan dasar tatkala bom atom yang pertama meledak di Jepang. Kala itu ia merasakan banyak rahasia alam yang telah terkuak dan hanya sedikit saja yang tertinggal untuk dieksplorasi oleh generasinya.

Musim dingin 1945-1946 dilaluinya sebagai serdadu yang berlayar ke Samodra Atlantik Utara. Ia kemudian kembali ke kamp pelatihan tetapi tak betah dan memutuskan keluar dari akademi militer di bulan Oktober 1946. Henry lantas kuliah di Amherst College. Mata kuliah utamanya adalah matematika tetapi rasa penasarannya terarah pada fisika. Skripsi kelulusannya tidak bertopik matematika tetapi fisika.

Bersama seorang rekannya semasa di Deerfield, ia terjun ke dunia penyelaman. Dua musim panas mereka habiskan dengan mengorganisir dan menjalankan usaha menyelam kecil-kecilan dan operasi penyelamatan. Mereka menulis dua buku setelah kegiatan itu: buku yang satu tentang menyelam di tempat dangkal, buku yang lainnya tentang fotografi di dalam air. Kedua-duanya sukses di pasaran. Melalui Karl Compton, seorang teman keluarga yang menjadi rektor Institut Teknologi Massachussets (MIT), ia diterima di Jurusan Fisika MIT. Tesis yang digarapnya di bawah bimbingan Martin Deutsch bertalian dengan pengukuran pergeseran Lamb pada positronium, atom transit yang ditemukan Deutsch beberapa tahun sebelumnya. Usaha akademis ini gagal tetapi justru dengan kegagalan itu ia menjadi tergugah untuk mendalami interaksi elektromagnetik dan teori-teori yang mendasarinya.

Dua tahun setelah menyabet gelar doktor, Henry memperoleh beasiswa pascadoktoral dari Yayasan Sains Nasional MIT untuk bekerja di Laboratorium Nasional Brookhaven. Ia kemudian bergerak ke barat dan bergabung dengan grup penelitian Robert Hofstadter dan Jurusan Fisika Universitas Stanford. Hofstadter saat itu tengah mempelajari struktur proton dan netron yang kemudian mengantarnya sebagai salah satu peraih Nobel. Fasilitas utama yang digunakan dalam riset ini adalah akselerator elektron linier 300 kaki, versi awal dari mesin sepanjang dua mil yang dikenal sebagai Akselerator Linier Stanford (SLAC).

Di sana ia berkenalan dengan Jerome Friedman, Richard Taylor dan W.K.H. Panofsky. Pada waktu berikutnya, ia dan Taylor dan Friedman bersatu membentuk sebuah tim yang menggulir riset panjang mengenai hempasan inelastik di SLAC. Di waktu senggangnya, Henry menelusuri pegunungan dan menjalankan fotografi alam terbuka. Stanford dan Teluk San Francisco menawarkan banyak tantangan yang memikat bagi pecinta alam seperti dirinya. Setelah dua tahun memanjat gunung dan bebatuan, ia mengikuti ekspedisi pertama dari rangkaian ekspedisi ke Pegunungan Andes di Amerika Selatan. Berikutnya, ia terlibat dalam serangkaian perjalanan menuju Pegunungan Himalaya dan Perairan Artik.

Di tengah kegiatan-kegiatan tersebut ia selalu membekali diri dengan kamera untuk mengabadikan keindahan alam yang ditemuinya. Teman-teman yang ia kenal dalam rangkaian perjalanan itu menjalin kontak yang permanen dengan dirinya. Setelah lima tahun berada di Stanford, Henry kembali ke MIT sebagai anggota Fakultas Fisika. Friedman lebih dulu berada di sana dan mereka segera menjalin kerjasama lagi.

Pada tahun 1964, Henry memulai kembali kemitraan risetnya dengan Taylor yang telah menjadi ketua grup peneliti di SLAC. Penelitian-penelitian Henry bergulir terus pada masa-masa berikutnya baik di laboratorium Fermilab maupun di SLAC. Di luar kegiatan ilmiahnya, dalam periode itu, ia berada di Departemen Pertahanan Amerika Serikat sebagai anggota dewan penasehat. Ia juga mengorganisir kegiatan kemanusiaan para ilmuwan melalui wadah Serikat Ilmuwan Peduli (UCS). Lembaga ini berdiri dari sokongan dana masyarakat. Tugas utamanya adalah mencegah hadirnya teknologi yang bisa memicu bencana, risiko tinggi dan bahaya kemanusiaan. Organisasi ini sangat berpengaruh di lingkup nasional dan memiliki suara yang tak bisa dicibirkan dalam isu-isu strategis seperti keamanan reaktor nuklir, kebijakan pertahanan strategis Amerika Serikat, proyek bomber B2, perubahan iklim akibat pembakaran bahan bakar fosil serta pemanasan atmosfir akibat efek rumah kaca. Sejak tahun 1974, Henry tampil sebagai ketua UCS.

(Sumber utama : nobelprize)

Artikel terkait :

• Jerome Isaac Friedman, Perintis Inelastisitas Elektro  
• Wolfgang Paul, Ahli Fisika Jerman  
• Hans Georg Dehmelt, Penangkap Ion  
• Norman F.Ramsey,Penemu Medan Osilator 

NB. Info Khusus : Bagi Sobat-sobat blogger pemula seperti saya, yang ingin ikutan kontes Menjadi Blogger Yang Bahagia, segera saja lihat persyaratan lengkapnya di Info Kontes: Menjadi Blogger Yang Bahagia. Daftarkan diri Anda, ikut serta jangan ragu-ragu lagi. Hadiah dan kejuaraan bukan tujuan, namun persahabatan dan nilai-nilai silaturrakhmi antar blogger merupakan kekayaan putera-puteri Ibu Pertiwi yang tiada ternilai mulianya.

Posted in: Biografi Tokoh Peraih Nobel