Jumat, 01 Oktober 2010

Benarkah G-30S/PKI Itu Fakta Sejarah? (Bag. 2)

Ribuan Korban Tumbal Kejayaan Orba


Menjelang kelengserannya (akibat penolakan SU MPRS Tahun 1968 terhadap Pidato Kenegaraannya), Soekarno otomatis menjalankan kekuasaan sebagai Presiden yang diboikot oleh Soeharto. Soeharto seakan membayang-bayangi  setiap kebijakan dan keputusan yang diucapkannya. Sementara eksistensi Partai Nasional Indonesia senantiasa dirongrong oleh propaganda sebagai Komunis Leninisme dan Marxisme.

Kendati demikian, di hadapan ribuan anggota PNI/Front Marhaenis, pada tanggal 2 Desember 1966, Soekarno masih tetap berani mengatakan:

“Kita hidup dalam revolusi dan revolusi tidak mengenal istirahat, ia hidup terus menerus… Kita harus berjuang terus dan mengorbankan segala apa pun untuk mengembalikan revolusi ini ke atas rel-nya yang sebenarnya”.

Setelah pendekatan-pendekatan dilakukan Soekarno, beberapa kali sejumlah tokoh PNI menunjukkan sikap pembelaan terhadap Soekarno. Ketika Adam Malik melontarkan usul kepada Soekarno agar mengundurkan diri secara sukarela, tokoh PNI Jawa Tengah Hadisubeno serta merta menyatakan penolakan tegas. Hadisubeno ini pada tahun-tahun berikutnya menjadi salah satu tokoh PNI yang menonjol karena pernyataan-pernyataan kerasnya sebagai pendukung Soekarno. Ia terkenal pula dengan serangan-serangannya terhadap Golongan Karya yang muncul sebagai "the new emerging forces"  –sebuah istilah yang sering digunakan Soekarno– maupun partai-partai ideologi Islam. Pernyataannya kadang-kadang dianggap keterlaluan, tetapi bagaimana pun ia menciptakan kemeriahan politik.

Dalam pada itu, Soekarno sangatlah prihatin dengan terjadi pembantaian rakyat dan bangsa Indonesia oleh saudara-saudara se-Bangsa dan se-Tanah Air. Belum lagi ribuan tahanan yang harus mengalami kekerasan massa, penyiksaan dan penganiayaan lahir maupun bathin akibat issu G-30S/PKI. Para anggota dan simpatisan PKI diperlakukan secara tidak manusiawi, ada ratusan atau mungkin ribuan yang dicincang, dipenggal kepalanya layaknya ayam pedaging yang disembelih. Potongan-potongan anggota tubuh akibat mutilasi berserakan seakan sampah yang ada di mana-mana.

Keberanian massa mengganyang PKI tidak terlepas dari dukungan seluruh angkatan bersenjata dan di setiap daerah Panglima Kodam menegaskan bahwa PKI harus ditumpas sampai ke akar-akarnya.

Kebenaran Sejarah

 
Bung Karno pernah berpidato dengan tajuk "Jasmerah" (Jangan Sekali-kali Meninggalkan Sejarah). Sejarah harus kita jadikan catatan yang setiap saat kita baca dan kita gali kebenarannya. Dari bukti-bukti sejarah yang berhasil ditemukan, kita akan dapat mengetahui bahwa perjalanan bangsa dan negara ini seharusnya sudah sampai mana. Menjadikan sejarah sebagai bahan acuan menyongsong masa depan, bukan berarti untuk mengulangi peristiwa-peristiwa pahit dan kejatuhan yang menyakitkan. Melainkan dengan sejarah kita akan mencoba mencari solusi dan menghindari keterpurukan, sehingga bangsa ini tidak terjatuh ke dalam lubang yang sama sampai berulangkali.

Ingatlah, akibat issu G-30S/PKI, berapa ratus ribu generasi keturunan anggota PKI dan simpatisannya yang harus mengalami pelecehan kemanusiaan. Hak-hak azazi mereka dikebiri, hidup mereka dikucilkan dari lingkungan non komunis. Jangankan untuk menjadi pegawai pemerintah, untuk menjadi anggota suatu partai politik di masa Orba pun, mereka tidak ada hak. Baru setelah menjelang Pemilu tahun 1987, Golkar memberikan anggota keluarga ex-Tapol identitas partai, itupun dengan warna yang berbeda dari anggota Golkar yang lain. Mereka diberi kartu anggota Partai Golkar berwarna putih, sedang yang bukan dari keluarga/anggota ex-Tapol berwarna kuning. Pemberian hak politik itu, disebabkan kekhawatiran rezim Orde Baru akan kalah oleh Partai PDI atau PPP.

Akibat pengecualian perlakuan terhadap ratusan ribu generasi keturunan ex-Tapol tersebut berdampak besar terhadap masa depan mereka hingga menjelang pemerintahan Gus Dur (Abdurrahman Wahid). Di masa Gus Dur, hak-hak azazi keturunan ex-Tapol dipulihkan dan memiliki kedudukan yang sesuai sebagai warga negara Indonesia.

Kini Ordebaru sudah tumbang, generasi era reformasi membuka kran demokrasi yang tidak dibatasi oleh kepentingan suatu golongan atau partai. Sejak 30 September 1998 film Pengkhianatan G.30 S/PKI tidak lagi ditayangkan. Bangsa Indonesia sudah sadar, bahwa rezim Orde Baru telah memperkuda rakyat dan menjadikan kaum jelata sebagai romusha di negeri sendiri.

Perkembangan jiwa dan semangat, pemikiran dan pengetahuan generasi kita sudah hampir mencapai puncak. Era reformasi menginginkan adanya keterbukaan/transparansi dan menjadikan rakyat sebagai raja. Keterbukaan identik dengan kebenaran, oleh sebab itu perlu dilakukan penelitian ulang dan rekontruksi jalannya sejarah bangsa Indonesia.

Benarkah Soeharto dan rezim yang dipimpinnya adalah penyelamat bangsa ini, ataukah sebaliknya sebagai sumber keterpurukan dan penyebab kemiskinan meraja lela hingga sekarang?  Adakah Soekarno memang sungguh-sungguh bersalah, ataukan justru Soeharto yang telah melakukan kudeta? Apakah benar bahwa Soeharto adalah dewa penyelamat bangsa dari ideologi komunis dan marxisme?

Skenario yang digambarkan dalam film Pengkhianatan G 30S/PKI tentang para jendral yang mengalami penyiksaan (bahkan ada yang alat vitalnya dipotong) itu memang sungguh-sungguh terjadi, atau hanya sebuah kebohongan besar? Hal yang di bantah oleh saksi dari  tragedi 30 september 1965 Lubang buaya,  yaitu Umi Sardjono yang pada saat itu ketua DPP Gerakan Wanita Indonesia/Gerwani.  Umi Sardjono menyatakan bahwa tuduhan Orde Baru tidak benar.  Gerwani tidak pernah melakukan penganiayaan seperti menyilet, memotong alat vital serta menari-nari telanjang dalam ritual penyiksaan para jendral. Samasekali tidak benar. Umi sardjono sendiri terkejut dengan peristiwa malam  30 september 1965. Waktu itu langsung membagi pekerjaan dengan Salawati. Salawati ke Dephan, dan Umi Sardjono ke kepolisian.  Oleh karena mereka tidak merasa bersalah, makanya mereka tidak melarikan diri.  Mereka sendiri bingung dan tidak mengerti apa sebenarnya yang sedang terjadi karena sebagian ibu-ibu yang ikut dalam Gerwani sudah ditangkap.  Terlebih lagi mengapa lagu "Genjer-genjer"  yang syairnya tentang situasi kekurangan pangan itu, tiba-tiba berubah menjadi simbol kekejaman partai komunis.

Sumber Keterpurukan Bangsa

Krisis politik, hukum, dan ekonomi merupakan penyebab terjadinya krisis sosial. Pelaksanaan politik yang represif dan tidak demokratis menyebabkan terjadinya konflik politik maupun konflik antar etnis dan agama. Semua itu berakhir pada meletusnya berbagai kerusuhan di beberapa daerah.

Ketimpangan perekonomian Indonesia memberikan sumbangan terbesar terhadap krisis sosial. Pengangguran, ketersediaan sembako yang terbatas, tingginya harga-harga sembako, rendahnya daya beli masyarakat merupakan faktor-faktor yang rentan terhadap krisis sosial. Yang pada puncaknya meledakkan krisis kepercayaan.

Krisis multidimensional yang melanda bangsa Indonesia telah mengurangi kepercayaan masyarakat terhadap kepemimpinan Presiden Suharto. Ketidakmampuan pemerintah dalam membangun kehidupan politik yang demokratis, menegakkan pelaksanaan hukum dan sistem peradilan, dan pelaksanaan pembangunan ekonomi yang berpihak kepada rakyat banyak telah melahirkan krisis kepercayaan.

Kini Orde baru sudah berakhir, mari kita melangkah dengan segala daya dengan tetap menjadikan sejarah sebagai pengalaman yang selayaknya tidak diulang, jika itu berujung pada keterpurukan akidah semangat nasionalisme. Janganlah kita tetap jalan di tempat dengan kebohongan-kebohongan yang bertujuan menegakkan bendera segelintir elite politik dan kekuasaan. Para pakar  politik dalam negeri dan luar negeri sudah membahas bahwa  tragedi G 30 S/PKI  adalah rekayasa rezim Orde Baru yang menjadi tumbal ratusan ribu rakyat Indonesia dan tujuh orang Jenderal, dengan mengkambing-hitamkan PKI/Partai Komunis Indonesia.


Niadesain.com
Related Posts with Thumbnails

2 Komentar:

Unknown mengatakan...

salam sahabat
ehm jadi teringat filmnya dulu mas hehehe.kalau saya perhatikan dari part 1 ama part dua ini ada kejanggalan yakni penerapan dan antisipasi para pembela dimana mereka juga masih terpicu ambisi untuk saling menguasai,bener pora iki mas???ulang pada keputusan surat tuh maknanya makro iya kan,ehm siip postingane anda ga kesini lupa sekarang di ngeri tercinta hari apa hehhehe kalu di hongkong hari kemerdekaan tapi gak tahu acaranya ada apa,soalnya saya sekarang di zhenshen cina..makasih yach visited
wah kepanjangan komentar ini maaf yach xixixixi.good luck

Lina CahNdeso mengatakan...

@Dhana/戴安娜 : Wanita, harta dan kekuasaan, adalah hal yang rawan setan.... (eh..maaf: kok gak ada -pria- nya??).. maksudnya di situ banyak godaannya. Btw. hari ini hari Kesaktian Pancasila, 1 Oktober di Indonesia. Zhenshen, China...??? Jauh iya dari tembok China yang kondang itu???

Posting Komentar

"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".

Please Read This For Peace
(Mohon Baca Ini, Demi Persahabatan)




Disclaimer

I don't and never claim ownership or rights over images published on my blog unless specified.
All images are copyright of their respected creators. If any images that appear on my blog are in violation of copyright law, please contact me on my Chat Box/Guest Book or via my e-mail (maksumhamid [at] trenggalekjelita [dot] web [dot] id) and I will remove the offending pics as soon as possible.

Thank You So Much All Guests and Blogger Friends

I greatly appreciate your kindness to visit my blog and,
in return, I promise I will pay my own visit to your blogs or your sites as soon as possible.; Insyaallah, through this sort of social amiability and solidarity, we could find out a great
deal of thing which will be useful for advancing our human values.
For the sake of friendship and togetherness, please leave a sign of your presence on myChat Box/Guest Book or on comment, so that I can know it precisely and instantly.


Yours sincerely and best regard.
[Lina CahNdeso]

Categories

Senandung Kawula Alit (280) PNS dan Birokrasi (255) Artikel (223) Info (212) Pendidikan (163) Lowongan Kerja (161) Sains-Teknologi Informasi (151) Sejarah Trenggalek (145) Pembangunan (90) Politik (86) Bagi Pahlawan Kemerdekaan (83) Islam (70) Pra-Anggapan (70) Agamaku (69) Kriminal (69) UU-Peraturan (63) Anti Korupsi (60) Catatan Budaya (58) Antik dan Klasik (57) Olahraga (56) Numpang Niwul (54) Cinta dan Kasih Sayang (42) BisnisOnline (37) Tanggung Jawab dan Profesionalisme (37) Software (36) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (35) Sains-Teknologi (32) Biografi Tokoh Peraih Nobel (31) PTC (31) Legeslatif (30) Mesum (27) Palestina (27) Kesehatan (25) Info Beasiswa (24) Thiwul-Manco-Rengginang (22) Zionist (22) Artikel-Copas (21) Flora/Fauna (21) Trik dan Tips Blogging (21) Bencana Alam (20) Langka (20) Selebritis/Tokoh (19) Pariwisata (18) Piala Dunia 2010 (18) Kasus Korupsi (16) Sejarah Dunia (16) English Version (13) Antik dan Klasik. Dongeng (11) Fakta Unik (11) Berita CPNS (9) Fauna (8) Idul Fitri (8) Bencana (6) Bonsai (6) Film (6) Office (6) Poetry (6) Eksekutif (5) My Award (5) Antivirus (4) Biografi Tokoh Lokal (4) Kabinet (4) Puisiku (4) Guest Book (3) Lomba (3) Musibah (3) Polisi (3) Affiliasi Bisnis (2) Bank (2) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (English) (2) Ekonomi/Keuangan (2) Iklan/Pariwara (2) KIB Jilid 2 (2) Mbah Surip (2) Merapi (2) Musik (2) Pelantikan Presiden (2) Taxi (2) lebaran (2) Adipura (1) Alexa (1) Banner Sahabat (1) Biografi Tokoh Seni/Sastra Lokal (1) Catur (1) Cerpen (1) Daftar Posts (1) Dewa Ruci (1) Forex-JSS-JBP (1) GTT (1) Game (1) Google Sandbox (1) Hari Jadi (1) Irshad Manji (1) Jamu Tradisional (1) Jelajah Sepeda-Kompas (1) Jimat Trenggalek (1) Judi/Togel (1) Kuliner (1) Malaysia (1) Maria Verchenova: Russian golferMaria Verchenova: Russian golfer (1) Moammar Khadafi (1) Parcel (1) Perempuan (1) Pers (1) Pramuka (1) Psikologi (1) Resensi Buku (1) Sepak Bola (1) Sumpah Pemuda (1) TNI (1) Tradisional (1)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

Back To Top