Rusa sambar (Cervus unicolor) rusa terbesar di Indonesia. (gambar: wikipedia)
Sewaktu saya di Sampit Kalimantan Tengah dulu, yakni sebelum hutan belantaranya digunduli oleh para cukong yang berkonspirasi dengan para pejabat korup, saya sering menikmati daging rusa. Rasanya sangat lezat, gurih dan sedikit ada manisnya. Biasanya, bila kami berhasil menangkap seekor rusa, maka dagingnya akan kami buat dendeng agar tahan lama hingga berbulan-bulan. Kami (aku dan teman-teman) berburu rusa bukan untuk komersial, melainkan hanya untuk makan sehari-hari. Jadi, meskipun waktu itu banyak sekali terdapat rusa liar -yang kami sebut menjangan- di sana kami tidak rakus memburu mereka.
Indonesia sangat kaya dengan aneka flora dan fauna. Rusa sambar adalah rusa terbesar di Indonesia. Rusa sambar atau dalam bahasa ilmiah (latin) disebut Cervus unicolor menjadi rusa paling besar di antara 3 rusa asli Indonesia lainnya seperti rusa timor (Cervus timorensis), rusa bawean (Axis kuhlii), dan kijang (Muntiacus muntjak).
Rusa sambar terdiri sedikitnya 13 subspesies. Subspesies rusa sambar yang asli berasal dari Indonesia dan menjadi rusa terbesar di Indonesia adalah Cervus unicolor equinus. Supspesies ini selain terdapat di Indonesia (Sumatera dan Kalimantan) terdapat juga di semenanjung Malaysia dan Thailand.
Ciri khas rusa sambar, tubuh yang besar dengan warna bulu kecoklatan dan cenderung berwarna coklat ke abu-abuan atau ke merah-merahan, warna gelap sepanjang bagian atas. Rusa yang hidup di Sumatera ini dapat tumbuh setinggi 102 cm – 160 cm dengan panjang tubuh sekitar 150 cm. Berat rusa dewasa sekitar 80-90 kg (betina) dan 90-125 kg (jantan). Tanduk rusa sambar juga tergolong panjang dan bisa mencapai hingga tinggi 1 meter.
Meskipun tidak memiliki musim kawin yang spesifik, umumnya rusa sambar (Cervus unicolor) melakukan perkawinan alami berkisar antara bulan Juli sampai September. Rusa betina akan bunting selama 7-8 bulan. Anak akan bersembunyi selama 1-2 minggu, kemudian bergabung dengan kelompok.
Tanduk rusa hanya dimiliki oleh rusa jantan yang tumbuh pada umur sekitar 14 bulan. Tanduk pertama hanya berbentuk lurus dan baru bercabang pada masa pertumbuhan tanduk berikutnya. Tanduk akan lepas pada umur 10-12 bulan setelah tumbuh, selanjutnya akan tumbuh kembali.
Rusa sambar merupakan binatang diurnal yang beraktifitas pada siang hari. Mereka hidup secara berkelompok dan mendiami daerah hutan tropis maupun subtropis hingga ketinggian mencapai 2000 meter dpl.
Rusa sambar memiliki daerah penyebaran yang sangat luas di Asia, meliputi Bangladesh, Bhutan, Brunei Darussalam, Kamboja, China, India, Indonesia (Sumatera), Laos, Malaysia, Myanmar, Nepal, Sri Lanka, Taiwan, Thailand, dan Vietnam. Selain itu, rusa sambar (Cervus unicolor) juga telah diintroduksi ke Australia, New Zealand, Afrika Selatan, Amerika Serikat (California, Florida, Texas).
Di Indonesia, rusa sambar hidup secara alami di pulau Sumatera dan Kalimantan. Rusa sambar yang mendiami Indonesia merupakan anak jenis (subspesies) Cervus unicolor equinus yang dapat dijumpai pula di semenanjung Malaysia dan Thailand.
Status konservasi rusa sambar oleh IUCN Redlist dikategorikan dalam “Vulnerable” (VU; Resiko Rendah) sejak tahun 1996 meskipun sebelumnya pernah mendapatkan status “Endangered” (EN; Terancam Punah).
Di Indonesia, rusa sambar, sebagaimana 3 jenis rusa lainnya yang dimiliki Indonesia termasuk dalam daftar satwa yang dilindungi berdasarkan PP No. 7 Tahun 1999.
Meskipun rusa sambar yang juga menjadi rusa terbesar di Indonesia ini masih berstatus “Resiko Rendah” (Vulnerable), namun kita tidak boleh lengah untuk senantiasa menjaga kelestarian rusa terbesar ini agar tidak punah dan tetap menjadi kekayaan keanekaragaman hayati Indonesia.
Klasifikasi Ilmiah: Kerajaan: Animalia; Filum: Chordata; Kelas: Mammalia; Ordo: Artiodactyla; Upaordo: Ruminantia; Famili: Cervidae; Upafamili: Cervinae; Genus: Cervus; Spesies: Cervus unicolor.
Nama Latin (ilmiah): Cervus unicolor; (Kerr, 1792); Nama Indonesia: Rusa sambar.
* Referensi: www.iucnredlist.org/apps/redlist/details/41790/0
* Gambar: commons.wikimedia.org; dari alamendah.
Postingan terkait :
- Daftar Suaka Margasatwa di Jawa, Kalimantan dan Nusa Tenggara - Indonesia
- Daftar Suaka Margasatwa di Sumatera - Indonesia
- Sigung Berbulu Indah Berbau Busuk
- Kadal Raksasa Ber-penis Ganda
- Hewan Asli Kalimantan Terancam Punah
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".