Ujian Nasional (UN) SMA/MA/SMK di Kabupaten Trenggalek sampai hari terakhir kemarin Kamis (21/4), secara umum berlangsung lancar dan tidak ada masalah berarti yang menghambat pelaksanaannya. Hanya saja, beberapa pengamat pendidikan sangat menyesalkan masih adanya pengawas yang membawa handphone dan mengaktifkannya saat di dalam kelas. Seharusnya, semua personil yang ada di dalam kelas di mana UN berlangsung, dilarang mengaktifkan selularnya, demi mencitrakan netralitas. Sementara itu memang terjadi kekurangan naskah soal dan juga di beberapa sekolah penyelenggara ada kasus tertukarnya naskah ujian mata pelajaran yang seharusnya terjadwal.
Sabtu (16/4) lalu, naskah soal dari Surabaya masih belum lengkap, ada 3 mata pelajaran, biologi dan IPA sebanyak 69 sampul besar dan 10 sampul kecil, serta Matematika Bisnis 17 sampul besar 10 sampul kecil, yang totalnya mencapai 1920 soal. "Namun masalah itu dapat diatasi dan tidak sampai menghambat kelancaran UN," ujar Drs. Kusprigianyto, MM, melalui Kabid SMP/SMU dan SMK, Drs. Anwaruddin, Kamis (21/4).
Masalah lain tiba-tiba muncul di beberapa sekolah pada Rabu (20/4), yakni tertukarnya mata pelajaran yang diujikan. "Di SMK Negeri 1 Trenggalek, SMAN 1 Tugu dan SMAN 1 Karangan, terjadi dalam satu sampul berisi dua mapel. Hal ini sepenuhnya adalah kesalahan distributor naskah soal, bukan tanggung jawab Dinas Pendidikan," kata Anwaruddin, yang pernah manjadi Kasi Kurikulum selama hampir 5 tahun sebelum kemudian menjadi Kabid. Anwar menambahkan, bahwa sesuai peraturan dan standar operasional prosedur UN, baik pihak dinas pendidikan maupun sekolah, dan pengawas memang tidak diperkenankan membuka sampul yang berisi naskah soal ujian sebelum hari yang dijadwalkan, dan di hadapan para siswa serta pengawas dan Tim Pemantau Independen.
"Kejadian itu bisa segera di atasi, karena untuk setiap Mapel memang sudah ada naskah cadangannya. Ujian hari itu di sekolah tersebut juga berlangsung lancar, tidak amburadul seperti diissukan," tambahnya sambil tertawa.
Melalui selularnya, Drs. Kusprigianto, MM., juga menandaskan, bahwa adanya temuan dua mapel dalam satu sampul naskah tidak sampai membuat UN amburadul. "Pemerintah sudah mengantisipasi hal ini, antara lain dengan memberikan naskah soal cadangan untuk setiap Mapel. Panitia atau siapa pun itu, tidak berhak membuka sampul naskah UN yang bersegel pengaman itu, sebelum hari H ujian, itu pun harus di hadapan siswa peserta ujian dan disaksikan oleh pengawas serta Tim Independen. Oleh sebab itu, kami pun baru tahu, kalau terjadi seperti itu (ada dua Mapel dalam satu sampul/Red)," katanya.
Di Kabupaten Trenggalek sebanyak 41 sekolah menyelenggarakan Ujian Nasional. Terdiri dari 16 SMA, 7 Madrasah Aliyah (MA) dan 18 SMK. Sedangkan untuk siswanya berjumlah 5.694 orang terdiri dari 2.333 orang siswa SMA, 765 siswa MA dan sisanya sebanyak 2.596 orang berasal dari SMK.
Naskah UN SMP/MTs Tiba di Mapolres
Menjelang pukul 22.00 WIB, Kamis (21/4), sebuah mobil box dengan kawalan ketat petugas Polres Trenggalek memasuki halaman Mapolres Trenggalek. Mobil yang dikawal itu mengangkut paket UN untuk SMP dan MTs. Naskah diantar petugas dari Bidang Pendidikan Menengah Umum dan Kejuruan Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur. Menurut Drs. Benny, staf Bidang Dikmenum Dispendik Prop. Jatim, keseluruhan naskah tersebut diantar langsung oleh petugas demi memastikan kelengkapan dan keamanannya.
Sebelum dimasukkan ke dalam ruangan penyimpanan khusus di Mapolres Trenggalek, seluruh naskah diperiksa dengan teliti dan dihitung dengan cermat baik jumlah sampul maupun jenis Mapelnya. Dalam pemeriksaan itu, pihak Dinas Pendidikan Trenggalek menemukan sebuah sampul berisi soal namun tidak diberi label jenis mata pelajarannya. Sampul itu kemudian di sisihkan selanjutnya akan dieliminasi sebelum dimusnahkan atau dikirim balik ke Surabaya.
Naskah UN SMP/MTs akan dibagikan ke seluruh sekolah penyelenggara pada hari Jum'at dan Sabtu. "Kami berharap, naskah ini sudah sampai di sekolah-sekolah penyelenggara tepat waktu. Karena itu, kami bersama pihak kepolisian bersepakat untuk tetap bertugas kendati hari libur," kata Anwaruddin di tengah-tengah kesibukannya meneliti paketan naskah, Kamis (21/4).
Kapolres Trenggalek AKBP Totok Suharyanto S.Ik., M.Hum., mengatakan sebanyak 526 personil telah diterjunkan untuk mengamankan pelaksanaan Unas SD, SMP dan SMA. Pengamanan yang diberi sandi Cendekia Semeru 2011 ini akan dilakukan selama 2 minggu, mulai tanggal 17 April sampai 6 Mei 2011, dengan sistem pengamanan tertutup dan terbuka. Naskah Unas di simpan dalam salah satu ruangan Mapolres, digembok dengan kunci ganda, dan diberi segel pengaman.(prigibeach.com)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".