Trenggalek Tingkatkan Taraf Hidup Petani Hortikultura

Pemkab Trenggalek berupaya semaksimal mungkin untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan petani. Berbagai cara dan strategi terus dilakukan termasuk diantaranya dengan memberikan bantuan dana, baik berupa peralatan pengolahan tanah maupun fasilitas lainnya.

"Peningkatan taraf hidup dan kesejahteraan petani merupakan agenda Pemkab yang harus dilaksanakan dalam waktu segera, dengan berbagai kegiatan yang menyentuh langsung pada praktik di lapangan, melalui pemberdayaan petani, kelompok tani, pengusaha dan aparat sebagai pelaku agribisnis. Sehingga petani bisa merasakan manfaatnya dan memetik hasilnya secara teknis", demikian Eko Wahyu W., Kepala Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian Perikanan dan Kehutanan (Bapelluh) Trenggalek. Kegiatan ini serentak dilakukan pada setiap sektor pertanian, perikanan dan kehutanan di seluruh wilayah Trenggalek.

Dalam hal pengembangan lembaga agribisnis merupakan salah satu strategi pembangunan pertanian di daerah ini. Bukan saja untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat namun bisa menjadi income (Pendapatan Asli Daerah), bahkan ke depan menjadi asset devisa bagi negara, katanya menambahkan.

Seperti dicontohkan oleh Kelompok Tani Sri Rejeki dari desa Dukuh, Watulimo, Trenggalek. Kelompok ini pada tahun 2004 pernah menyabet penghargaan dari Pemerintah Pusat sebagai Kelompok Tani terbaik nasional. Dalam kegiatan sehari-harinya, Kelompok Tani Sri Rejeki telah membentuk Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S).

P4S bertujuan untuk memfasilitasi program pembinaan petani oleh Pemerintah, dan mewujudkan upaya pemberdayaan para petani. Dalam lembaga ini ada kelas-kelas pembelajaran, wahana kerjasama, unit produksi dan wahana usaha bersama.

P4S telah memberikan kontribusi nyata bagi sektor pertanian, khususnya dalam agribisnis holtikultura. KT Sri Rejeki mampu menjadikan bermacam buah-buahan menjadi komoditi lokal yang mampu merambah pasar regional, bahkan nasional. Durian "Ripto" yang dirilis tahun 2005 menjadi icon unggulan komiditi holtikultura durian lokal di pasar nasional.

Selain durian "Ripto", kelompok tani ini memproduksi buah manggis, salak pondoh madu, pembuatan bibit, dan usaha ternak kambing. Untuk buah manggis, juga merupakan icon yang diandalkan oleh Trenggalek. Manggis dari Watulimo telah mendapatkan sertifikat dan penghargaan dari pemerintah pusat dan sudah melalui uji coba BPTP.

Posted in: Pembangunan,Senandung Kawula Alit