Calon Bupati Trenggalek Hanya Ada Tiga Pasang

Pasangan Sutarman-Rahmad Purwadi akhirnya Tereliminasi

Pupus sudah harapan mantan komandan Kodim 0806 Trenggalek Letkol Inf (Purn) TNI Sutarman untuk melaju dalam putaran pemilihan kepala daerah Trenggalek yang puncaknya dihelat 2 Juni mendatang.

Hasil verifikasi menyeluruh yang dilakukan KPU, Sabtu pagi (17/4), memastikan jumlah dukungan untuk pencalonannya melalui jalur perseorangan, tidak memenuhi syarat.

Sutarman yang berpasangan dengan pengusaha lokal Trenggalek Rahmad Purwadi hanya berhasil mengumpulkan dukungan (memenuhi syarat) sebanyak 30.253 suara.

Padahal sebagaimana ketetapan KPU Trenggalek, setiap pasangan calon independen (perseorangan) wajib mengumpulkan dukungan sekurang-kurangnya empat persen (31.643) dari total jumlah penduduk di Kabupaten Trenggalek.

"Hasil ini sudah final. Secara persyaratan pak Tarman (Sutarman) tidak bisa memenuhi kuota minimal yang dibutuhkan untuk kategori calon perseorangan," kata anggota KPU pokja seleksi dan pendaftaran calon, Suripto.

Dengan demikian, dari dua pasangan calon perseorangan yang mengambil formulir pendaftaran lalu menyerahkan salinan KTP dukungan ke KPU, hanya pasangan Mahsun Ismail-Joko Irianto (MAHIR) yang akhirnya lolos verifikasi.

Pasangan yang disebut terakhir ini berstatus "incumbent" (pejabat kini).

Mahsun Ismail merupakan wakil bupati periode 2005-2010 mendampingi Soeharto yang dalam pemilihan kepala daerah kali ini juga maju melalui jalur partai. Sedangkan Joko Irianto, tercatat cebagai pejabat camat di Kecamatan Pule.

"Pasangan Mahsun-Joko telah lolos terlebih dahulu pada saat verifikasi pertama," katanya menambahkan. Saat itu, lanjut Suripto, pasangan Sutarman-Rahmad Purwadi masih diberi kesempatan untuk memperbaiki kekurangan dukungan.

Karena suara sah hasil verifikasi tahap pertama belum mencapai empat persen dari total jumlah penduduk Trenggalek (791.075) yakni sebanyak 31.843 suara.

Terlemparnya Sutarman-Rahmad Purwadi dalam bursa pencalonan kepala daerah di Trenggalek itu memberi isyarat bahwa kursi bupati dan wakil bupati Trenggalek hanya akan ada tiga pasang.

Mereka masing-masing adalah Mulyadi WR-Kholik; Soeharto-Samsuri; serta Mahsun Ismail Joko Irianto.

Pasangan Mulyadi-Kholik Resmi Daftar KPU

Pasangan calon bupati dan wakil bupati Trenggalek, Mulyadi WR - Kholik, secara resmi mendaftarkan diri ke KPUD setempat, Senin. Kedatangan keduanya ke kantor KPU diiringi oleh ratusan massa, berikut dua partai pengusung (PDIP-PKB-PPP) serta sejumlah kader partai lain yang telah menyatakan ikrar dukungan pada pencalonan Mulyadi WR-Kholik.

Mereka diterima langsung oleh lima anggota KPU Trenggalek di ruang pertemuan sekretariat KPU di jalan raya Trenggalek-Ponorogo atau dekat markas Kodim 0806.

"Berkas-berkas kelengkapan untuk pendaftaran calon dari pasangan Mulyadi WR dan Kholik telah kami terima pagi tadi (Senin), sekitar pukul 10.00 WIB," kata Ketua KPUD Trenggalek Patna Sunu.

Secara umum, pendaftaran berlangsung relatif lancar. Meski sempat membuat macet jalur Trenggalek-Ponorogo karena banyaknya massa pendukung yang mengiringi pasangan Mulyadi WR-Kholik, keamanan tidak sampai terganggu.

Puluhan personel kepolisian dari satuan dalmas, polsek, hingga satuan lalu-lintas dikerahkan untuk mengantisipasi "keruwetan" selama proses pendaftaran berlangsung di KPU maupun saat digelarnya konvoi keliling kota.

Dikonfirmasi usai pendaftaran, anggota KPU pokja pendaftaran Suripto mengatakan, ada beberapa berkas persyaratan pendaftaran yang belum dilampirkan (tim) pasangan calon ini.

Namun, hal itu tidak dianggap KPU sebagai masalah. Masing-masing pasangan bersama timnya masih diberi kesempatan hingga tanggal 8 Mei mendatang untuk memperbaiki seluruh berkas persyaratan.

"Pengumuman atas hasil verifikasi pendaftaran ini sesuai jadwal akan kami umumkan pada tanggal 1-2 Mei. Setelah itu, mulai tanggal 3 hingga 8 Mei kami beri kesempatan pada masing-masing pasangan calon untuk memperbaiki seluruh kelengkapan berkas pendaftaran," kata anggota KPU pokja pendaftaran, Suripto.

Beberapa berkas persyaratan yang belum dilampirkan itu antara lain adalah; surat pengunduran diri dari jabatan di pemerintahan, rekening khusus dana kampanye, susunan tim kampanye, visi-misi, serta surat keterangan dari parpol pendukung berikut proses penjaringan yang pernah dilakukan.

Selain itu, baik Mulyadi maupun Kholik sama-sama juga belum memiliki tanda terima laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) dari KPK.

Saat dikonfirmasi mengenai kekurangan persyaratan itu, Cabup Mulyadi maupun cawabup Kholik menyatakan kesiapannya untuk segera melengkapi.

Keduanya beralasan bahwa berkas-berkas tersebut telah dipersiapkan/diurus, namun lantaran masih ada beberapa yang harus menunggu, kekurangan berkas persyaratan akan disusulkan kemudian.

"Insyaallah dalam dua atau tiga hari ini sudah bisa kami lengkapi," kata Mulyadi saat dikonfirmasi wartawan usai pendaftaran.

Setelah mendaftarkan pencalonan keduanya di KPU, Mulyadi WR dan Kholik lalu diarak keliling kota. Mantan bupati Trenggalek periode 2000-2005 ini seribu lebih tukang becak serta simpatisan partai pendukung yang menyemut di sepanjang jalan dengan mengenakan atribut pakaian warna merah dan hijau, warna khas PDIP dan PKB.

Pasangan Soeharto-Samsuri Daftar ke KPU Dikawal 17 Group Seni Tradisional

Setelah mantan Bupati Trenggalek periode 2000-2010 Mulyadi-Kholik, Selasa pagi tadi giliran pasangan "incumbent", Soeharto-Samsuri, resmi mendaftarkan diri ke KPU Trenggalek. Datang mengenakan setelan batik sewarna warna cerah, pasangan yang diusung koalisi sembilan partai politik non-PDIP dan PKB ini tiba di kantor KPU Trenggalek sekitar pukul 09.00 WIB.

Mereka langsung diterima tiga anggota KPU Trenggalek, yakni masing-masing ketua KPUD, Patna Sunu, pokja pendaftaran Suripto, serta pokja logistik Zaenal Abidin. Sejumlah staf kesekretariatan KPUD juga tampak di dalam ruangan untuk menyaksikan prosesi pendaftaran sekaligus pemeriksaan kelengkapan berkas selama kurang lebih 1,5 jam. Tidak ada masalah berarti selama proses pendaftaran berlangsung. Ketua pokja pendaftaran KPUD Suripto yang memeriksa langsung kelengkapan berkas pendaftaran yang diserahkan Soeharto dan Samsuri hanya mencatat beberapa kekurangan kecil. "Untuk berkas persyaratan Pak Harto yang masih perlu dilengkapi adalah rekening khusus dana kampanye serta tanda terima LHKPN (laporan harta kekayaan pejabat negara)," kata Suripto saat dikonfirmasi usai pendaftaran.

Sedang untuk cawabup Samsuri, lanjut Suripto, kekurangan berkas yang ditemukan KPU adalah terkait surat keterangan tidak sedang pailit dari pengadilan tata niaga serta keterangan tidak sedang dicabut hak pilihnya dari Pengadilan Negeri Trenggalek. Awalnya, tim sukses pasangan yang mengusung slogan Trenggalek Maju-Mapan (5758) ini berniat untuk melengkapi kekurangan berkas persyaratan hari itu juga.

Namun karena alasan waktu dan pertimbangan lain, Soeharto bersama tim pemenangan dari sembilan partai akhirnya memutuskan untuk melengkapinya, Rabu (21/4). Usai menerima tanda terima pendaftaran dari KPU, Soeharto kemudian berjalan keluar dari ruang pendaftaran dengan diiringi yel-yel dukungan dari massa pendukungnya di luar kantor KPU.

Soeharto rupanya tidak mau kalah dengan pesaing utamanya, Mulyadi WR yang mendaftar lebih dulu (Senin, 19/4) sambil membawa seribu lebih massa pendukung berpakaian merah dan hijau. Sembari mengerahkan 17 kelompok binaan reog ponorogo yang ada di Trenggalek, bupati yang barusan nonaktif untuk konsentrasi menghadapi pemilihan kepala daerah 2 Juni mendatang ini juga melibatkan lebih dari seratus tukang becak. Dia bersama seluruh tim sukses dari sembilan partai bahkan ikut menumpang becak yang dikayuh kader-kader pendukungnya sejak mulai berangkat dari posko pemenangan hingga akhirnya kembali lagi dari kantor KPUD.

Sementara itu, pasangan Mahsun Ismail-Joko Irianto dipastikan akan lolos dalam verifikasi kelengkapan administrasi. Besok Rabu, 21 April, pasangan ini akan mendaftarkan diri ke KPUD Trenggalek.

Sumber : KPUD

Posted in: Pembangunan,Politik,Sejarah Trenggalek