Ummat Islam Harus Senantiasa Waspada!
Upaya merusak akidah Islam yang dilakukan para orientalis dan kaum yang benci akan eksistensi kaum Muslimin sampai kapan pun tidak akan pernah berhenti. Berbagai cara dan tipu muslihat mereka lakukan, termasuk di antaranya yang lebih berbahaya adalah dengan menggerakkan kekuatan anti Islam melalui gerakan yang terselubung. Sebuah gerakan yang seakan memperjuangkan agama Islam, namun pada sendi-sendi tertentu dengan lihainya mereka membelokkan akidah Islam ke arah kekufuran. Seperti contoh adanya sekte-sekte baru yang berafiliasi pada agama ini dengan bertopengkan Al-Qur'an dan Al-Hadits yang telah disalah-tafisrkan.
terakhir, karikatur Nabi kembali di angkat oleh sebuah jejaring pertemanan, tak lain yakni facebook. Pengguna facebook memang kebanyakan adalah mereka yang beragama selain Islam. Sementara facebooker yang beragama Islam masih jauh lebih sedikit ketimbang yang pertama.
Baru-baru ini, warga Banglades melakukan aksi protes dengan membakar bendera Swedia, Jumat (28/5) di Dhaka. Aksi protes ditujukan terhadap Facebook yang memiliki muatan soal kompetisi menggambar Nabi. Ajakan ini sangat tabu bagi kaum Muslim dan dikecam keras banyak kalangan. Seniman Swedia, Lars Vilks, membuat Muslim marah karena memublikasikan karikatur Nabi.
Banglades menjadi negara kedua di Asia Selatan yang menutup akses ke situs jejaring sosial Facebook akibat adanya muatan di dalam situs itu yang mengajak orang untuk menggambar Nabi Muhammad SAW.
Kepala regulator telekomunikasi Banglades, Zia Ahmed, Minggu (30/5), menjelaskan, akses ke Facebook untuk sementara ditutup karena memublikasikan sejumlah karikatur yang mungkin melukai keyakinan keagamaan rakyat di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Ahmed mengatakan, pemerintah telah meminta penyedia jasa internet lokal menutup muatan situs yang meresahkan itu. Akses ke Facebook akan dipulihkan jika materi tersebut telah dicabut.
Warga menganggap penggambaran Nabi sebagai sebuah penghinaan. Ribuan warga melancarkan aksi protes di Dhaka, Jumat lalu, menentang ajakan itu. Asosiasi penyedia jasa internet Banglades memperkirakan sekitar satu juta dari 150 juta penduduk negara itu mengakses Facebook.
”Pemerintah seharusnya menghentikan halaman itu ketimbang menutup keseluruhan situsnya,” kata Farzan Hasan, seorang pengguna Facebook.
Hak-hak pribadi
Pemerintah Pakistan, dengan sebuah surat perintah pengadilan, pada 19 Mei lalu juga menutup akses ke Facebook.
Sementara itu, facebook juga menghadapi persoalan besar dengan sejumlah negara. Selain soal ajakan menggambar Nabi itu, Facebook juga dikecam karena dinilai menyebarkan data pribadi para pengguna. Kepala Komite Hukum DPR AS John Conyers mengirim surat kepada Facebook dan Google, Jumat.
Alasannya kedua perusahaan internet raksasa AS itu dianggap membuat rahasia pribadi para pengguna begitu terbelalak kepada khalayak ramai. Conyers meminta Facebook menghargai hak-hak orang dan bersedia bekerja sama di negara layanan situs itu tersedia.
Kelompok pembela hak-hak pribadi, Electronic Privacy Information Center, telah mengajukan pula gugatan kepada Facebook via Federal Trade Commission (FTC) karena dianggap melanggar hak-hak pribadi.
Jubir Facebook, Andrew Noyes, mengatakan, perusahaan akan segera bertemu dengan para anggota staf di kantor Conyers. Tujuannya untuk menjelaskan praktik-praktik perlindungan bagi pemilik akun di Facebook dan kebijakan terkait dengan itu.
(Sumber berita: Kompas)
Upaya merusak akidah Islam yang dilakukan para orientalis dan kaum yang benci akan eksistensi kaum Muslimin sampai kapan pun tidak akan pernah berhenti. Berbagai cara dan tipu muslihat mereka lakukan, termasuk di antaranya yang lebih berbahaya adalah dengan menggerakkan kekuatan anti Islam melalui gerakan yang terselubung. Sebuah gerakan yang seakan memperjuangkan agama Islam, namun pada sendi-sendi tertentu dengan lihainya mereka membelokkan akidah Islam ke arah kekufuran. Seperti contoh adanya sekte-sekte baru yang berafiliasi pada agama ini dengan bertopengkan Al-Qur'an dan Al-Hadits yang telah disalah-tafisrkan.
terakhir, karikatur Nabi kembali di angkat oleh sebuah jejaring pertemanan, tak lain yakni facebook. Pengguna facebook memang kebanyakan adalah mereka yang beragama selain Islam. Sementara facebooker yang beragama Islam masih jauh lebih sedikit ketimbang yang pertama.
Baru-baru ini, warga Banglades melakukan aksi protes dengan membakar bendera Swedia, Jumat (28/5) di Dhaka. Aksi protes ditujukan terhadap Facebook yang memiliki muatan soal kompetisi menggambar Nabi. Ajakan ini sangat tabu bagi kaum Muslim dan dikecam keras banyak kalangan. Seniman Swedia, Lars Vilks, membuat Muslim marah karena memublikasikan karikatur Nabi.
Banglades menjadi negara kedua di Asia Selatan yang menutup akses ke situs jejaring sosial Facebook akibat adanya muatan di dalam situs itu yang mengajak orang untuk menggambar Nabi Muhammad SAW.
Kepala regulator telekomunikasi Banglades, Zia Ahmed, Minggu (30/5), menjelaskan, akses ke Facebook untuk sementara ditutup karena memublikasikan sejumlah karikatur yang mungkin melukai keyakinan keagamaan rakyat di negara berpenduduk mayoritas Muslim itu.
Ahmed mengatakan, pemerintah telah meminta penyedia jasa internet lokal menutup muatan situs yang meresahkan itu. Akses ke Facebook akan dipulihkan jika materi tersebut telah dicabut.
Warga menganggap penggambaran Nabi sebagai sebuah penghinaan. Ribuan warga melancarkan aksi protes di Dhaka, Jumat lalu, menentang ajakan itu. Asosiasi penyedia jasa internet Banglades memperkirakan sekitar satu juta dari 150 juta penduduk negara itu mengakses Facebook.
”Pemerintah seharusnya menghentikan halaman itu ketimbang menutup keseluruhan situsnya,” kata Farzan Hasan, seorang pengguna Facebook.
Hak-hak pribadi
Pemerintah Pakistan, dengan sebuah surat perintah pengadilan, pada 19 Mei lalu juga menutup akses ke Facebook.
Sementara itu, facebook juga menghadapi persoalan besar dengan sejumlah negara. Selain soal ajakan menggambar Nabi itu, Facebook juga dikecam karena dinilai menyebarkan data pribadi para pengguna. Kepala Komite Hukum DPR AS John Conyers mengirim surat kepada Facebook dan Google, Jumat.
Alasannya kedua perusahaan internet raksasa AS itu dianggap membuat rahasia pribadi para pengguna begitu terbelalak kepada khalayak ramai. Conyers meminta Facebook menghargai hak-hak orang dan bersedia bekerja sama di negara layanan situs itu tersedia.
Kelompok pembela hak-hak pribadi, Electronic Privacy Information Center, telah mengajukan pula gugatan kepada Facebook via Federal Trade Commission (FTC) karena dianggap melanggar hak-hak pribadi.
Jubir Facebook, Andrew Noyes, mengatakan, perusahaan akan segera bertemu dengan para anggota staf di kantor Conyers. Tujuannya untuk menjelaskan praktik-praktik perlindungan bagi pemilik akun di Facebook dan kebijakan terkait dengan itu.
(Sumber berita: Kompas)

0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".