FREDERIC PASSY, seorang pengacara yang ahli ekonomi dan akvitis kemanusiaan Perancis. Ia terkenal sebagai orang yang mendirikan Masyarakat Perdamaian Perancis dan menjadi presiden yang pertama dari organisasi ini. Atas jasa-jasanya yang tinggi dalam ikhtiar mencegah perang dan konflik di antara negara-negara dan masyarakat internasional, ia berbagi Hadiah Nobel Perdamaian di tahun 1901 bersama pendiri Palang Merah Internasional, Henri Dunant.
Frederick Passy lahir pada tanggal 20 Mei 1822 di kota Paris, Perancis. Ia menetap di ibukota Perancis ini selama umurnya yang panjang, 90 tahun. Ia berasal dari keluarga besar Passy yang tersohor sebagai keluarga birokrat selama banyak generasi. Pamannya, Hippolyte Passy bekerja sebagai menteri di bawah pemerintahan Louis Philippe dan Louis Napoleon. Setamat dari sekolah tinggi hukum, ia bergabung dengan birokrasi pada umur 22 tahun. Kedudukannya adalah akuntan di Dewan Negara. Tiga tahun berikutnya, ia ke luar dari korps pegawai negeri untuk mempelajari ilmu ekonomi secara intens dan sistematis.
Di tahun 1857 Passy muncul sebagai ekonom teoritis yang berkualitas melalui sekumpulan esainya yang tajam dan mengiris. Ia kemudian mengajar di Universitas Montpellier dari tahun 1860-1861 dan menerbitkan dua jilid buku mengenai topik politik-ekonomi yang kian memashurkan namanya sebagai cendekiawan Perancis. Passy tak hanya berteori tetapi juga terjun langsung ke dunia bisnis. Ia menjadi pengusaha ulet yang percaya bahwa perdagangan bebas pada akhirnya akan menali banyak negara ke dalam semacam korporasi bersama. Di bawah kontak seperti ini, negara-negara akan melucuti diri dari segala bentuk persenjataan dan kemudian meninggalkan perang sebagai sarana memperoleh kejayaan.
Pada waktu yang bersamaan, Passy juga terus memberikan kuliah di kota-kota dan universitas-universitas di Perancis seraya menggencarkan pandangan-pandangan politik-ekonominya melalui media penerbitan. Tak kurang dari sepuluh buku yang ia hasilkan dalam periode ini. Beberapa bukunya memperoleh sambutan luas dan menjadi dasar pengangkatannya sebagai anggota Akademi Sains Perancis pada tahun 1877.
Sisi lain dari gagasan-gagasan Passy yang hebat adalah aksi-aksi riilnya yang hebat pula. Ia bukan cendekiawan penyendiri tetapi jenis manusia yang bertindak. Di tahun 1867, untuk mencegah perang besar antara Perancis dan Prusia, ia mendirikan Liga Internasional untuk Perdamaian Abadi. Saat liga ini tercemar oleh meruyaknya perang Perancis-Prusia di tahun 1870-1871, ia menatanya ulang dan mengubahnya menjadi Masyarakat Perancis Pro-persahabatan dan perdamaian. Di tahun 1889, ia kembali mengubah organisasinya menjadi Masyarakat Perancis bagi Arbitrase Antarbangsa.
Dilain pihak, Passy juga bergiat di tubuh pemerintahan. Ia terpilih menjadi anggota parlemen di tahun 1881 dan 1885. Posisi ini ia tinggalkan pada tahun 1889 setelah ia kalah dalam pemilihan. Selama berada di Parlemen, ia mendukung peraturan yang menguntungkan kaum buruh, terutama dalam konteks terjadinya kecelakaan kerja. Ia pun menentang politik kolonialisme Perancis, mengusulkan perlucutan senjata dan menyodorkan resolusi mengenai arbitrase perselisihan internasional. Usulan terakhir Passy dipicu oleh keberhasilan Randal Cremer menggiring parlemen Inggris mengesahkan resolusi yang mewajibkan Inggris dan Amerika menyelesaikan semua bentuk konflik di antara mereka melalui arbitrase, bukan hanya melalui jalur diplomasi biasa.
Pada tahun 1888, Cremer mengepalai delegasi yang terdiri dari 9 anggota parlemen Inggris dan kemudian bertemu dengan 24 anggota parlemen Perancis pimpinan Passy. Kedua belah pihak membahas arbitrase dan cara-cara organisasional untuk mewujudkannya. Satu tahun kemudian, sebanyak 56 orang anggota parlemen Perancis, 28 Inggris, serta para wakil dari parlemen Italia, Spanyol, Denmark, Hungaria, Belgia dan Amerika Serikat membentuk Uni Interparlementer dengan Passy sebagai satu dari tiga direktur pertamanya. Uni ini, yang tetap eksis sampai sekarang, mendirikan kantor pusat dan menggalakkan terbentuknya kelompok-kelompok parlementer informal yang mendukung legislasi menuju perdamaian, terutama melalui arbitrase.
Pemikiran dan tindakan Passy betul-betul menyatu. Perdamaian internasional merupakan tujuan hidupnya dan ia bergerak secara nyata ke arah tujuan itu dengan mengembangkan arbitrase internasional sebagai mekanisme untuk memecahkan perselisihan politik dan ekonomi antarnegara, memperbesar dukungan nasional terhadap Uni Interparlementer, membangun rupa-rupa badan yang inovatif serta menggalang kesadaran yang selaras di tingkat anggota masyarakat dan pemilih.
Melalui karya perdamaiannya yang luar biasa selama setengah abad, Passy menjadi terkenal sebagai “rasul perdamaian”. Tulisan-tulisannya mengalir dengan hidup dan tak pernah berhenti. Pada umur 87, ia sanggup merampungkan sebuah otobiografi yang menawan. Ia juga terkenal sebagai pembicara yang sangat berbakat. Suaranya kuat, gerak tubuhnya mengesankan dan sikapnya penuh keagungan dan martabat. Dengan semua kelebihan itu, ia dikenal sebagai orator yang selalu mampu membawa audiensnya ke arah kesadaran intelektual tertentu yang kondusif bagi ikhtiar mendamaikan dunia. Passy meninggal dunia pada 12 June 1912.
Dari berbagai sumber. Foto : nobelprize
Frederick Passy lahir pada tanggal 20 Mei 1822 di kota Paris, Perancis. Ia menetap di ibukota Perancis ini selama umurnya yang panjang, 90 tahun. Ia berasal dari keluarga besar Passy yang tersohor sebagai keluarga birokrat selama banyak generasi. Pamannya, Hippolyte Passy bekerja sebagai menteri di bawah pemerintahan Louis Philippe dan Louis Napoleon. Setamat dari sekolah tinggi hukum, ia bergabung dengan birokrasi pada umur 22 tahun. Kedudukannya adalah akuntan di Dewan Negara. Tiga tahun berikutnya, ia ke luar dari korps pegawai negeri untuk mempelajari ilmu ekonomi secara intens dan sistematis.
Di tahun 1857 Passy muncul sebagai ekonom teoritis yang berkualitas melalui sekumpulan esainya yang tajam dan mengiris. Ia kemudian mengajar di Universitas Montpellier dari tahun 1860-1861 dan menerbitkan dua jilid buku mengenai topik politik-ekonomi yang kian memashurkan namanya sebagai cendekiawan Perancis. Passy tak hanya berteori tetapi juga terjun langsung ke dunia bisnis. Ia menjadi pengusaha ulet yang percaya bahwa perdagangan bebas pada akhirnya akan menali banyak negara ke dalam semacam korporasi bersama. Di bawah kontak seperti ini, negara-negara akan melucuti diri dari segala bentuk persenjataan dan kemudian meninggalkan perang sebagai sarana memperoleh kejayaan.
Pada waktu yang bersamaan, Passy juga terus memberikan kuliah di kota-kota dan universitas-universitas di Perancis seraya menggencarkan pandangan-pandangan politik-ekonominya melalui media penerbitan. Tak kurang dari sepuluh buku yang ia hasilkan dalam periode ini. Beberapa bukunya memperoleh sambutan luas dan menjadi dasar pengangkatannya sebagai anggota Akademi Sains Perancis pada tahun 1877.
Sisi lain dari gagasan-gagasan Passy yang hebat adalah aksi-aksi riilnya yang hebat pula. Ia bukan cendekiawan penyendiri tetapi jenis manusia yang bertindak. Di tahun 1867, untuk mencegah perang besar antara Perancis dan Prusia, ia mendirikan Liga Internasional untuk Perdamaian Abadi. Saat liga ini tercemar oleh meruyaknya perang Perancis-Prusia di tahun 1870-1871, ia menatanya ulang dan mengubahnya menjadi Masyarakat Perancis Pro-persahabatan dan perdamaian. Di tahun 1889, ia kembali mengubah organisasinya menjadi Masyarakat Perancis bagi Arbitrase Antarbangsa.
Dilain pihak, Passy juga bergiat di tubuh pemerintahan. Ia terpilih menjadi anggota parlemen di tahun 1881 dan 1885. Posisi ini ia tinggalkan pada tahun 1889 setelah ia kalah dalam pemilihan. Selama berada di Parlemen, ia mendukung peraturan yang menguntungkan kaum buruh, terutama dalam konteks terjadinya kecelakaan kerja. Ia pun menentang politik kolonialisme Perancis, mengusulkan perlucutan senjata dan menyodorkan resolusi mengenai arbitrase perselisihan internasional. Usulan terakhir Passy dipicu oleh keberhasilan Randal Cremer menggiring parlemen Inggris mengesahkan resolusi yang mewajibkan Inggris dan Amerika menyelesaikan semua bentuk konflik di antara mereka melalui arbitrase, bukan hanya melalui jalur diplomasi biasa.
Pada tahun 1888, Cremer mengepalai delegasi yang terdiri dari 9 anggota parlemen Inggris dan kemudian bertemu dengan 24 anggota parlemen Perancis pimpinan Passy. Kedua belah pihak membahas arbitrase dan cara-cara organisasional untuk mewujudkannya. Satu tahun kemudian, sebanyak 56 orang anggota parlemen Perancis, 28 Inggris, serta para wakil dari parlemen Italia, Spanyol, Denmark, Hungaria, Belgia dan Amerika Serikat membentuk Uni Interparlementer dengan Passy sebagai satu dari tiga direktur pertamanya. Uni ini, yang tetap eksis sampai sekarang, mendirikan kantor pusat dan menggalakkan terbentuknya kelompok-kelompok parlementer informal yang mendukung legislasi menuju perdamaian, terutama melalui arbitrase.
Pemikiran dan tindakan Passy betul-betul menyatu. Perdamaian internasional merupakan tujuan hidupnya dan ia bergerak secara nyata ke arah tujuan itu dengan mengembangkan arbitrase internasional sebagai mekanisme untuk memecahkan perselisihan politik dan ekonomi antarnegara, memperbesar dukungan nasional terhadap Uni Interparlementer, membangun rupa-rupa badan yang inovatif serta menggalang kesadaran yang selaras di tingkat anggota masyarakat dan pemilih.
Melalui karya perdamaiannya yang luar biasa selama setengah abad, Passy menjadi terkenal sebagai “rasul perdamaian”. Tulisan-tulisannya mengalir dengan hidup dan tak pernah berhenti. Pada umur 87, ia sanggup merampungkan sebuah otobiografi yang menawan. Ia juga terkenal sebagai pembicara yang sangat berbakat. Suaranya kuat, gerak tubuhnya mengesankan dan sikapnya penuh keagungan dan martabat. Dengan semua kelebihan itu, ia dikenal sebagai orator yang selalu mampu membawa audiensnya ke arah kesadaran intelektual tertentu yang kondusif bagi ikhtiar mendamaikan dunia. Passy meninggal dunia pada 12 June 1912.
Dari berbagai sumber. Foto : nobelprize
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".