Kotaku yang terkenal dengan tepung Cassava ini sudah lama tidak punya "terminal cinta terlarang", yaitu sejak ditutupnya kompleks pelacuran "Ngebong" di Karangsuko, Kecamatan Trenggalek. Namun demikian, ternyata data terakhir yang dikeluarkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Trenggalek menyatakan bahwa penderita HIV/AIDS di kotaku meningkat.
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV; atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan.
HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu. Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Namun, ada issu terbaru bahwa HIV/AIDS bisa pula ditularkan melalui pakaian -utamanya celana/pakaian dalam. Oleh sebab itu, sebaiknya jangan biasakan tukar-pakai (Jawa: lanjen) pakaian dalam dengan teman. Juga hindari pembelian pakaian-pakaian bekas, khususnya pakaian bekas yang diimport dari luar negeri. Walaupun issu penularan melalui pakaian masih belum akurat kebenarannya, paling tidak untuk mempertinggi kewaspadaan.
Pengidap HIV/AIDS di Kabupaten Trenggalek tercatat pada Dinas Kesehatan, tahun ini (Januari-Juli 2010) ada 11 warga dinyatakan resmi mengidap HIV-AIDS. Jumlah tersebut naik seratus persen dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah kasus terhitung sejak 2004 terdapat 44 kasus HIV/AIDS. Pada 2009 lalu, dilaporkan 10 warga positif terinfeksi HIV/AIDS, dengan rerata kenaikan 10 orang setiap tahun.
Dari 44 kasus yang saat ini ditangani Dinkes, tiga puluh penderita diantaranya adalah laki laki, empat belas sisanya perempuan. Dari jumlah tersebut, dua puluh penderita diantaranya meningggal dunia. Di mana salah satunya baru meninggal sekitar satu minggu lalu.
Diperkirakan, kasus HIV /AIDS di Kabupaten Trenggalek tahun ini meningkat dua kali lipat. Menurut penelitian pihak Dinkes Trenggalek penularan virus HIV/AIDS di daerah ini lebih banyak disebabkan perilaku seks bebas dan kegemaran segelintir warga untuk bergonta ganti pasangan. Kalaupun ada penyebab lainnya, sangat minim. Hanya satu kasus HIV/AIDS yang penularannya melalui jarum suntik, itupun karena dia pemakai narkoba.
Penderita HIV/AIDS yang terdaftar hampir semuanya pernah bekerja di luar Kabupaten Trenggalek. Kebanyakan TKI, merantau di luar pulau, dan yang paling banyak berprofesi sebagai pelaut atau kerja di bidang pelayaran. Hal ini tidak mengherankan, sebab para pelaut, sopir truck antar kota antar provinsi biasanya suka jajan sembarangan.
Sebagai tindakan antipasti, Dinkes terus melakukan pemantauan terhadap penderita HIV/AIDS yang sudah terdata. Serta memberikan konseling kepada keluarga penderita terkait masalah HIV/AIDS. Antara lain, jikalau yang terinfeksi suaminya, sang istri rutin harus menjalani tes darah tiap 6 bulan. Begitu pula sebaliknya. Kemudian Dinkes juga memberikan pengarahan kepada dokter maupun paramedis diseluruh Puskesmas di Kabupaten Trenggalek untuk selalu berhati-hati ketika menangani pasien. Khususnya, pasien dicurigai suspek HIV/AIDS.
Dari 44 kasus yang saat ini ditangani Dinkes, tiga puluh penderita diantaranya adalah laki laki, empat belas sisanya perempuan. Dari jumlah tersebut, dua puluh penderita diantaranya meningggal dunia. Di mana salah satunya baru meninggal sekitar satu minggu lalu.
Diperkirakan, kasus HIV /AIDS di Kabupaten Trenggalek tahun ini meningkat dua kali lipat. Menurut penelitian pihak Dinkes Trenggalek penularan virus HIV/AIDS di daerah ini lebih banyak disebabkan perilaku seks bebas dan kegemaran segelintir warga untuk bergonta ganti pasangan. Kalaupun ada penyebab lainnya, sangat minim. Hanya satu kasus HIV/AIDS yang penularannya melalui jarum suntik, itupun karena dia pemakai narkoba.
Penderita HIV/AIDS yang terdaftar hampir semuanya pernah bekerja di luar Kabupaten Trenggalek. Kebanyakan TKI, merantau di luar pulau, dan yang paling banyak berprofesi sebagai pelaut atau kerja di bidang pelayaran. Hal ini tidak mengherankan, sebab para pelaut, sopir truck antar kota antar provinsi biasanya suka jajan sembarangan.
Sebagai tindakan antipasti, Dinkes terus melakukan pemantauan terhadap penderita HIV/AIDS yang sudah terdata. Serta memberikan konseling kepada keluarga penderita terkait masalah HIV/AIDS. Antara lain, jikalau yang terinfeksi suaminya, sang istri rutin harus menjalani tes darah tiap 6 bulan. Begitu pula sebaliknya. Kemudian Dinkes juga memberikan pengarahan kepada dokter maupun paramedis diseluruh Puskesmas di Kabupaten Trenggalek untuk selalu berhati-hati ketika menangani pasien. Khususnya, pasien dicurigai suspek HIV/AIDS.
Sebenarnya, penyakit kelamin jenis ini memang tidak ada obatnya atau belum ditemukan. Tuhan menciptakan HIV/AIDS, merupakan rahmat dan petunjuk bagi manusia, agar menghindari hubungan sex di luar aturan agama. Bagaimana pun, mengamalkan tatanan agama adalah pilihan yang terbaik untuk menikmati kehidupan di dunia ini. Masalah ada tidaknya hidup sesudah mati, menurut saya itu urusan nanti. Bukankah ajaran agama yang diamalkan oleh setiap pemeluknya memang bertujuan untuk melindungi diri sendiri dan mengamankan jalinan persaudaraan antar manusia?
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".