Ilustrasi - pondok
Kendati padepokan sudah luluh lantak rata dengan tanah, kesepakatan damai akhirnya muncul terkait aksi pengrusakan padepokan hutan Gunung Kemukus oleh ratusan warga Rabu (4/8) lalu. Pengikut padepokan maupun masyarakat sepakat untuk berdamai. Kesepakatan dicapai setelah kedua belah pihak yakni pengikut padepokan bertemu dengan perwakilan warga.
Pertemuan tersebut dilakukan dirumah salah satu pengikut padepokan Karyanto(43 tahun) warga Desa Bangun Kecamatan Munjungan sekitar pukul 21.00. Dalam pertemuan pertama kali, massa yang datang lebih dari seratus orang. Mereka berasal dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Munjungan. Diantaranya Desa Bangun Desa Bendoroto serta Desa Tawing.
Karyanto mengaku inti dari kedatangan ratusan warga masyarakat pesisir selatan Kecamatan Munjungan tersebut ingin masalah padepokan di hutan Gunung Kukusan tidak berlarut-larut. Bahkan, jangan sampai ke ranah hukum.
"Intinya seperti itu. Mereka berkeinginan masalah ini selesai sampai disini saja," akunya.
Beberapa pengikut padepokan juga hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan lebih dari tiga jam lamanya itu. Disepakati beberapa hal diantaranya, pengikut padepokan tidak akan mengancam masyarakat terkait aksi pengrusakan padepokan di hutan Gunung Kukusan.
Sebaliknya, dalam kesepakatan yang tertulis diatas meterai tersebut, pengikut padepokan juga sepakat untuk tidak lagi mengundang Alif Fudin ke Munjungan. Alif Fudin diketahui sebagai pemimpin padepokan."Intinya seperti itu," papar Karyanto.
Masih menurut Karyanto, sebenarnya bangunan dari kayu yang dirobohkan ratusan warga bukan merupakan padepokan. Melainkan hanya sekadar mushala kecil. Mushala tersebut didirikan agar lebih memudahkan beribadah. Diantaranya melaksanakan shalat lima waktu."Kegunaannya hanya itu. Bukan lain-lain seperti yang dituduhkan selama ini," terangnya.
Begitu pula soal ajarannya. Karyanto mengaku semua tuduhan bahwa ajaran yang disampaikan Alif Fudin kepada sembilan pengikutnya di hutan Gunung Kukusan menyimpang atau sesat tidak benar.
"Kami bukan penganut aliran sesat. Sama sekali bukan. Itu semua tidak benar," tegasnya lagi.
Baca tulisan terkait : Padepokan Thariqoh Fathoriyah di Munjungan Dihancurkan Warga
Pertemuan tersebut dilakukan dirumah salah satu pengikut padepokan Karyanto(43 tahun) warga Desa Bangun Kecamatan Munjungan sekitar pukul 21.00. Dalam pertemuan pertama kali, massa yang datang lebih dari seratus orang. Mereka berasal dari beberapa desa di wilayah Kecamatan Munjungan. Diantaranya Desa Bangun Desa Bendoroto serta Desa Tawing.
Karyanto mengaku inti dari kedatangan ratusan warga masyarakat pesisir selatan Kecamatan Munjungan tersebut ingin masalah padepokan di hutan Gunung Kukusan tidak berlarut-larut. Bahkan, jangan sampai ke ranah hukum.
"Intinya seperti itu. Mereka berkeinginan masalah ini selesai sampai disini saja," akunya.
Beberapa pengikut padepokan juga hadir dalam pertemuan yang dilaksanakan lebih dari tiga jam lamanya itu. Disepakati beberapa hal diantaranya, pengikut padepokan tidak akan mengancam masyarakat terkait aksi pengrusakan padepokan di hutan Gunung Kukusan.
Sebaliknya, dalam kesepakatan yang tertulis diatas meterai tersebut, pengikut padepokan juga sepakat untuk tidak lagi mengundang Alif Fudin ke Munjungan. Alif Fudin diketahui sebagai pemimpin padepokan."Intinya seperti itu," papar Karyanto.
Masih menurut Karyanto, sebenarnya bangunan dari kayu yang dirobohkan ratusan warga bukan merupakan padepokan. Melainkan hanya sekadar mushala kecil. Mushala tersebut didirikan agar lebih memudahkan beribadah. Diantaranya melaksanakan shalat lima waktu."Kegunaannya hanya itu. Bukan lain-lain seperti yang dituduhkan selama ini," terangnya.
Begitu pula soal ajarannya. Karyanto mengaku semua tuduhan bahwa ajaran yang disampaikan Alif Fudin kepada sembilan pengikutnya di hutan Gunung Kukusan menyimpang atau sesat tidak benar.
"Kami bukan penganut aliran sesat. Sama sekali bukan. Itu semua tidak benar," tegasnya lagi.
Baca tulisan terkait : Padepokan Thariqoh Fathoriyah di Munjungan Dihancurkan Warga
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".