Sururi, Kades Sukowetan |
Hujan yang melanda kawasan Trenggalek (Jawa Timur), sejak usai Maghrib, Kamis (19/5) kemarin hingga Jum'at (20/5) dini hari, telah mengakibatkan banjir bandang kembali memporak-porandakan Kabupaten Trenggalek. Air bah menerjang ribuan rumah di 5 kecamatan, merusak beberapa buah jembatan.
Lima kecamatan yang diterjang banjir bandang adalah Kecamatan Karangan, Kampak, Suruh, Gandusari dan Pogalan. Untuk bangunan jembatan yang roboh diterjang banjir berlokasi di Kecamatan Karangan, sementara sebuah rumah warga yang rusak berat berada di Kecamatan Kampak.
"Banjir mulai terjadi dinihari tadi sekitar jam dua, dan sejauh informasi yang saya terima banjir ini akibat hujan lebat yang turun sejak jam sebelas malam kemarin," ungkap Kepala Bagian Humas Pemerintah Kabupaten Trenggalek Yoso Mihardi dikonfirmasi, Jumat (20/5/2011).
Yoso belum dapat memastikan jumlah rumah yang diterjang banjir, meski memprediksi mencapai ribuan. Faktor geografis Kabupaten Trenggalek yang merupakan kawasan perbukitan, memungkinkan jumlah rumah dan luasan wilayah yang terendam banjir akan terus meluas.
"Yang di Kecamatan Karangan dilaporkan sudah mulai surut, karena memang di sana lokasinya lebih tinggi. Sekarang air terus turun dan tidak menutup kemungkinan siang nanti bisa sampai Kecamatan Kota," tambah Yoso.
Meski demikian Yoso memastikan belum menerima laporan adanya korban jiwa akibat banjir bandang tersebut. Dan untuk mengantisipasi kemungkinan terburuk tenaga medis sudah disiagakan di sejumlah pos yang juga didirikan.
"Korban sejauh ini hanya jembatan dan rumah roboh. Untuk korban jiwa belum ada laporan masuk ke kami," ujarnya.
Pemkab Trenggalek saat ini tengah berkonsentrasi mendirikan dapur umum untuk memenuhi kebutuhan logistik korban banjir, mengingat banjir terjadi pada dini hari, yang dapat dipastikan menjadikan warga panik.
"Dapur umum sudah didirikan di sejumlah lokasi dan fokus kami sekarang memang kesana. Kami yakin warga tidak sempat membuat makanan untuk pagi ini, karena banjir datang dini hari tadi dan sangat mendadak," tandas Yoso.
Sementara itu di desa Sukowetan Kecamatan Karangan, jembatan terkokoh di desa itu pondasinya ambles, kondisi jembatan rusak berat. Menurut Atim (51) warga RT 22 Sukowetan, jembatan ambles menjelang pukul 04.30 dini hari. Saat itu dia bersama beberapa warga setempat tengah berusaha menanggulangi akibat banjir melanda. Ketika tiba-tiba mendengar suara berderak keras sekali, ternyata jembatan buah karya AMD (ABRI Masuk Desa) tahun 1988 itu sudah ambles.
Menurut Sururi (32) Kades Sukowetan, setiap kali banjir bandang terjadi, desanya tidak luput dari dampak bencana tersebut. "Kali ini, jembatan kami ambles dan putus, sama sekali tidak bisa diperbaiki kecuali dibangun yang baru. Jembatan ini sangat vital karena menghubungkan belahan desa Sukowetan bagian selatan kali dengan utara kali," katanya.
Dari 27 RT di Desa Sukowetan, 17 diantaranya terendam air hingga ketinggian 1 meter. Lokasi terdampak adalah sepanjang aliran anak sungai Ngasinan yang bersumber dari Jurug Gue. Air baru mulai surut menjelang pukul 09.00. Warga yang terkena musibah bergotong royong membersihkan lingkungan, dan memberikan tanda dilarang lewat jembatan yang ambles. Ada 295 jiwa yang rumahnya terendam air, mereka adalah keluarga yang tinggal di area yang berdekatan dengan aliran sungai.
"Kerugian material meliputi rusaknya infrastruktur jembatan sepanjang 40 Meter dan jalan makadam yang didanai PNPM Tahun 2010. Nilai keseluruhan kira-kira Rp.635 juta," kata Sururi. Warga masih merasa bersyukur karena tidak ada rumah yang ambruk juga tidak ada korban jiwa. (prigibeach.com).
5 Komentar:
salam sahabat, waduh kasihan ya Gan jembatan terputus rumah pada rusak.... apa sudah ada bantuan dari pihak terkait Gan? saya berharap segera dikirim bantuan untuk membantu masyarakat yang mengalami musibah, lam kenal ya Gan dan tks posting pemberitahuannya.... Info Mantap
@ asuransioke : Sudah ada respons dari pemkab Trenggalek bersama jajaran legesatifnya, Gan. Thanks sudah shared di sini. I love you, Guys
salam sahabat
lama gak mampir kok banjir mas hehehehe semoga baik baik aja yach akhir alhir ini memang hujan melanda terus
lagi lagi banjir yg jadi head line berita daerah ini..entah sampai kapan ...sejak jaman kakek aku di tahun 6o an ..mbahku menyebutnya banjir seloso legi..ketika aku masih kecil saat aku jadi pelajar sdn nglebeng dua di tahun 80 an ..aku pernah tidur sekeluarga di atas pogo ..ketika itu banjir tiba tiba datang tengah malam...dan baru surut keesokan harinya...dan daerah kami pun lumpuh total dari berbagai aktivitas pasca banjir sekitar seminggu ...biasanya orang orang dewasa pada bersih bersih lumpur yang masuk rumah ...pamanku menyebut lumpur tersebut dengan sebutan waled ....para perangkat desa pun sibuk menghitung berapa kira kira jumlah kerugian .. berapa ternak yang hilang , rumah yg roboh.,ada korban apa enggak.. dan sebagainya ,,dan sebagainya..sampai kamipun menerima bantuan,.dan akupun dapat celana pendek yg katanya layak pakai yg tak aku ketahui siapa penyumbangnya....sampai di tahun 90 an ketika aku beranjak remaja.dan tinggal di kota lain. banjir trenggalek pun kerap aku dengar...bahkan tahun 2000 an kemrin .....dan sekarang 2011...banjir lagi. banjir lagi..sampai kapan ....kalau boleh mohon ..janganlah selalu alam yg di kambing hitamkan.. atau banyak yang bilang takdir..ujian cobaan..benarkah/????aku selalu menanti berita berita yg spectaculer muncul dari daerah trenggalek ini di kancah nasional atau international..tapi bukan berita banjir bandang ...lagi dan lagi..sayang sekali ya pada jaman aku kecil dulu belum ada dana bos dan sejenisnya...sehingga anak anak putus sekolah seperti aku bisa di minimalisir...tapi aku juga pernah berharap pada teman teman sebayaku yg bisa sekolah hingga melanjutkan pendidikan ke jenjang akademisi...unibraw,itn, dsb dsb,, tapi kok hingga kini aku tak pernah dengar prestasi2 mereka yg mampu mencuatkan daerah trenggalek..sampai kapan ya aku menunggu ....
Warga mengungsi setiap kali air mengenangi permukiman ! tak pernah berfikir bagaimana mencegah banjir supaya tidak datang lagi! bagaimana air bisa diatur mengalir supaya berarti.... pemerintah memvasilitasi... tinggal rakyat mengiyani......
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".