Banteng Muda Cup, Meriahkan HUT PDI-P

H.Mulyadi WR, didampingi Akbar Abas dan Kuncahyoningrat
menyaksikan pertandingan antara Yogi melawan Edy Wahyu

Komunitas “Banteng Moncong Putih” yang Bhineka Tunggal Ika dengan berbagai hobbi olahraga, sangat disadari oleh Akbar Abas, Ketua DPC PDI-P Trenggalek. Oleh sebab itu, demi menyalurkan aspirasi dan kegemaran mereka, Abas meminta kepada jajaran pengurus DPC untuk menyelenggarakan turnamen catur, Banteng Muda Cup.

“Turnamen catur Banteng Muda Cup, berbeda dengan turnamen terbuka lainnya.  Pertandingan tidak terlalu formal, namun tetap memenuhi aturan yang berlaku dalam FIDE”, demikian Adib Jaka Suntara,SH, Ketua Panitia, Kamis (5/4) beberapa saat sebelum pertandingan diresmikan oleh Bupati Trenggalek. Peserta turnamen dibagi dalam dua,  yakni katagori A untuk atlet serta katagori B untuk pemula dan penggemar catur.

“Dengan pembagian dua katagori, Pak Abas menghendaki agar para pemula dan penggemar catur memiliki kesempatan yang sama dengan para atlet untuk meraih gelar juara dan merebut berbagai hadiah yang kami sediakan,” tambah Adib.  Pengelompokan peserta turnamen ini disambut gembira oleh penggemar catur dan para pemula yang selama ini selalu tereliminasi oleh atlet profesional dalam setiap even pertandingan.

Sementara itu, dr. Sardjono Baskoro, M.Si, Ketua Percasi Trenggalek, menyambut gembira inisiatif DPC PDI-P Trenggalek untuk menyelenggarakan Banteng Muda Cup. “Trenggalek memiliki banyak atlet dan penggemar catur, namun sangat minim turnamen. Percasi Trenggalek sangat berterima kasih kepada Pak Akbar Abas yang sudah menyediakan semua fasilitas demi pengembangan olahraga catur di daerah ini,” ujar Sardjono saat pembukaan turnamen. Olahraga catur akhir-akhir ini sangat diperhatikan oleh para tokoh dan pejabat di Trenggalek. Setiap Sabtu malam, para atlet dan penggemar catur mengadakan latihan di rumah Pak Kholiq, Wabup Trenggalek dan setiap Kamis malam latihan diselenggarakan di Kandang Banteng, jalan Mayjen Sungkono, dengan fasilitas dan konsumsi yang layak.

Menurut Sardjono, atlet Catur Trenggalek cukup bisa diandalkan. Hampir pada setiap turnamen regional maupun nasional akan mampu tampil sebagai lima besar. “Sayangnya, dana untuk pembinaan para atlet dan pengembangan olahraga ini sangat minim. Jika pun ada, biasanya pencairannya lamban, akibatnya tidak semua turnamen dapat kita ikuti, atau pengurus Percasi harus terlebih dahulu nomboki (ngutang)” tambah Sardjono sambil tersenyum.

Dalam pada itu, Akbar Abas, Ketua DPC PDI-P sekaligus selaku Ketua DPRD Trenggalek, menegaskan bahwa Pemerintah Kabupaten sudah menyediakan dana demi mengembangkan semua cabang olahraga. “Saat ini 1,1 Milyar sudah disiapkan. Empat ratus juta untuk sepak bola dan sisanya 700 juta untuk cabang yang lain. Silakan Percasi Trenggalek mengajukan proposal bantuan melalui KONI Trenggalek,” katanya.

Abas menambahkan, partainya senantiasa tanggap dan siap menyalurkan aspirasi rakyat Trenggalek. Bukan saja menyangkut pendidikan, spiritual dan keagamaan, namun juga semua kebutuhan masyarakat termasuk olahraga. “Kandang Banteng ini selalu welcome untuk dimanfaatkan olahragawan. Setiap Kamis malam, penggemar dan atlet catur bisa datang ke sini untuk latihan. Fasilitas papan catur dan jam catur kami siapkan, juga konsumsi saat latihan. Selanjutnya, saya berharap agar Percasi Trenggalek membenahi dan menyolidkan organisasi, agar pemerintah daerah tidak ragu-ragu memberikan bantuan.”  

H. Mulyadi WR, Bupati Trenggalek yang hadir dalam pembukaan turnamen mengulangi komitmen pemerintah daerah untuk mengolahragakan masyarakat demi kesehatan jasmani dan rokhani. Mulyadi meminta kepada Ketua Percasi Trenggalek dan semua organisasi olahraga di daerah ini untuk tidak ragu-ragu mengajukan proposal pembinaan organisasi dan atlet setiap cabang olah raga.

“Kita memiliki banyak tunas atlet berbakat dan mampu meraih prestasi di tingkat regional maupun nasional.  Di cabang sepak takraw dan senam setiap PON kita berhasil menempatkan atlet daerah dalam kontingen Jawa Timur. Catur dan tenis meja kita juga punya atlet-atlet muda yang berprestasi dan memiliki masa depan gemilang. Jangan sampai, para atlet ini justru dibina oleh daerah lain, dan kemudian muncul sebagai atlet kondang dengan KTP bukan warga Trenggalek”, katanya.  H. Mulyadi WR meminta kepada Ketua KONI Trenggalek untuk sungguh-sungguh peduli dan memberikan lampu hijau kepada semua atlet, demi nama baik daerah ini.

“Saya selaku pribadi dan selaku Bupati, sangat mengapresiasi dan siap memberikan dukungan bagi seluruh rakyat Trenggalek yang mampu mengangkat nama baik daerah. Silakan semua organisasi olahraga di daerah ini untuk mengajukan proposal bantuan. Pemerintah daerah dan DPRD Trenggalek akan meresponsnya, karena dana untuk itu masih tersedia banyak,” tambahnya sembari melirik Ketua DPRD Trenggalek, dan disambut dengan tepuk tangan oleh hadirin.

Tahun lalu, empat medali emas masing-masing diperoleh Trenggalek tingkat regional Jatim dan nasional, dari kategori catur beregu, catur cepat beregu, catur standar beregu, dan perorangan dalam gelar O2SN yang berlangsung di Jakarta mulai tanggal 7-17 Juli 2010. Sementara satu medali perunggu lainnya juga diperoleh atas nama Andika Yogi Setiawan, siswa SDN 2 Parakan, Kecamatan Trenggalek, melalui kategori catur standar perorangan.

Usai meresmikan pembukaan turnamen, Bupati dan Ketua DPRD Trenggalek secara simbolik melakukan pertandingan catur sebagaimana layaknya dua orang atlet. Turnamen diikuti oleh 23 orang atlet serta 46 orang penggemar catur dan pemula. Pertandingan dilangsungkan setiap Kamis malam, dengan perkiraan akan selesai dalam 8 kali pertemuan, dengan teknis pertandingan dibagi dalam 2 group  untuk atlet dan 3 group untuk penggemar catur, dengan system kompetisi penuh. Kejuaraan masing-masing katagori hingga urutan lima belas, selain piagam penghargaan mereka juga akan diberi hadiah uang senilai total 3 juta rupiah, dan belasan doorprize. Pertandingan dipimpin oleh Wasit Daerah M. Said, dengan hakim Kuncahyoningrat dan Sanusi, SH. dari Percasi Trenggalek.(prigibeach.com)

Posted in: Olahraga,Sejarah Trenggalek