Banjir, Kelutan selatan jembatan Ngasinan (22/2) |
"Pakketipak ketipung suara gendang bertalu-talu, mengapa hati bingung, sebab banjir melanda kotaku.." wow.. Trenggalek banjir lagi...!!! Banjir bandang kembali melanda kawasan Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, khususnbya di Kecamatan Trenggalek dan Pogalan, Rabu (22/2), ratusan rumah terendam banjir hingga ketinggian lebih dari satu meter.
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pule dan Kecamatan Trenggalek sejak Selasa (21/2) pukul 18.00 hingga Rabu (22/2) dini hari, telah mengakibatkan meluapnya air Sungai Ngasinan, yang melintasi kawasan Kecamatan Trenggalek, dan kecamatan Pogalan.
"Banjir begini pasti datang setiap musim hujan atau ketika hujan lebat turun sepanjang malam," kata Umi (35) warga RT 01/RW 01 Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek.
Perempuan berjilbab itu menambahkan, bahwa salah satu penyebab banjir adalah tanggul kali Ngasinan yang gampang jebol. "Tanggul sepanjang kali itu hampir setiap tahun diperbaiki Pemerintah, tapi herannya kok gampang sekali runtuh," ujarnya.
Sementara itu, Imron (51) salah satu tokoh Kelurahan Kelutan, mengatakan seharusnya pihak pemerintah selalu bersikap waspada dan segera melakukan tindakan pertolongan dini setiap kali musim hujan tiba.
"Masyarakat tidak membutuhkan janji-janji dari pejabat, tapi fakta yang membantu kesulitan dan menolong warga setiap kali terjadi bencana," kata Imron. Seraya menambahkan, solusi penanganan banjir memang tidak dapat dilakukan dengan seketika, perlu perencanaan dan penataan ulang setiap infrastruktur terkait.
"Seharusnya Pemkab melakukan tindakan koordinatif dengan seluruh jajaran dan masyarakat terdampak banjir. Selain itu, diperlukan konsultan yang ahli menangani dampak bencana banjir", ujar Imron.
Menurutnya, air meluap ke perkampungan warga sekitar pukul dua dini hari, setelah dua buah tanggul di sungai Ngasinan jebol karena tidak mampu menampung tingginya curah hujan yang terjadi lebih dari lima jam. Hingga pukul 08.00 banjir mencapai puncaknya, sepanjang jalan P. Sudirman, selatan jembatan Ngasinan Trenggalek menjadi aliran air bah setinggi hampir satu meter.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan, banjir kali ini merandam empat desa yakni Kelurahan Tamanan, Ngares serta Kelutan Kecamatan Trenggalek dan Desa Ngadirenggo di Kecamatan Pogalan.
"Saat ini kami masih melakukan pemantauan dilapangan, tapi kondisinya tidak terlalu parah, karena air ini datangnya landai, sedangkan untuk yang di Ngares sudah surut," katanya.
Dari data sementara yang diterima BPBD Trenggalek, luapan air sungai tersebut tidak sampai menyebabkan adanya korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur parah.
Namun Prapto menghimbau agar warga terus meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam mengantisipasi bahaya banjir kiriman dari kawasan pegunungan, mengingat curah hujan di kawasan tersebut hingga pagi ini dilaporkan masih cukup tinggi.
Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, untuk menangani korban banjir saat ini pemerintah daerah masih melakukan koordinasi dengan instansi terkait. "Namun sampai saat ini kami masih belum mendirikan dapur umum, kalau nanti memang dibutuhkan akan segera kami lakukan," katanya. (see original post)
Hujan deras yang mengguyur Kecamatan Pule dan Kecamatan Trenggalek sejak Selasa (21/2) pukul 18.00 hingga Rabu (22/2) dini hari, telah mengakibatkan meluapnya air Sungai Ngasinan, yang melintasi kawasan Kecamatan Trenggalek, dan kecamatan Pogalan.
"Banjir begini pasti datang setiap musim hujan atau ketika hujan lebat turun sepanjang malam," kata Umi (35) warga RT 01/RW 01 Kelurahan Kelutan, Kecamatan Trenggalek.
Perempuan berjilbab itu menambahkan, bahwa salah satu penyebab banjir adalah tanggul kali Ngasinan yang gampang jebol. "Tanggul sepanjang kali itu hampir setiap tahun diperbaiki Pemerintah, tapi herannya kok gampang sekali runtuh," ujarnya.
Sementara itu, Imron (51) salah satu tokoh Kelurahan Kelutan, mengatakan seharusnya pihak pemerintah selalu bersikap waspada dan segera melakukan tindakan pertolongan dini setiap kali musim hujan tiba.
"Masyarakat tidak membutuhkan janji-janji dari pejabat, tapi fakta yang membantu kesulitan dan menolong warga setiap kali terjadi bencana," kata Imron. Seraya menambahkan, solusi penanganan banjir memang tidak dapat dilakukan dengan seketika, perlu perencanaan dan penataan ulang setiap infrastruktur terkait.
"Seharusnya Pemkab melakukan tindakan koordinatif dengan seluruh jajaran dan masyarakat terdampak banjir. Selain itu, diperlukan konsultan yang ahli menangani dampak bencana banjir", ujar Imron.
Menurutnya, air meluap ke perkampungan warga sekitar pukul dua dini hari, setelah dua buah tanggul di sungai Ngasinan jebol karena tidak mampu menampung tingginya curah hujan yang terjadi lebih dari lima jam. Hingga pukul 08.00 banjir mencapai puncaknya, sepanjang jalan P. Sudirman, selatan jembatan Ngasinan Trenggalek menjadi aliran air bah setinggi hampir satu meter.
Sementara itu, Sekretaris Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Trenggalek, Suprapto mengatakan, banjir kali ini merandam empat desa yakni Kelurahan Tamanan, Ngares serta Kelutan Kecamatan Trenggalek dan Desa Ngadirenggo di Kecamatan Pogalan.
"Saat ini kami masih melakukan pemantauan dilapangan, tapi kondisinya tidak terlalu parah, karena air ini datangnya landai, sedangkan untuk yang di Ngares sudah surut," katanya.
Dari data sementara yang diterima BPBD Trenggalek, luapan air sungai tersebut tidak sampai menyebabkan adanya korban jiwa maupun kerusakan infrastruktur parah.
Namun Prapto menghimbau agar warga terus meningkatkan kewaspadaan, terutama dalam mengantisipasi bahaya banjir kiriman dari kawasan pegunungan, mengingat curah hujan di kawasan tersebut hingga pagi ini dilaporkan masih cukup tinggi.
Kabag Humas Pemkab Trenggalek, Yuli Priyanto mengatakan, untuk menangani korban banjir saat ini pemerintah daerah masih melakukan koordinasi dengan instansi terkait. "Namun sampai saat ini kami masih belum mendirikan dapur umum, kalau nanti memang dibutuhkan akan segera kami lakukan," katanya. (see original post)
9 Komentar:
Tempatku untung gak sampai banjir sob, walaupun hujan deras hehe..
Moga cepet surut sob banjirnya.
wah.. innalillahi Trenggalek dilanda banjir. mungkin tanggul yang pemerintah buat tidak kokok, sedangkan arus air sangat deras.
semoga lekas surut :)
spy tdk berulang mestinya ada antisipasi dari pihak terkait, mungkin perluada prbaikan drainase, turut prihatin sob, semoga lekas ada perbaikan
kok banjir disana sini
@ Anak Rantau: Salam sahabat; beruntung dikau, Sob... pingin rasanya seperti kota dikau...
@ Irma Devi Santika: Alhamdulillah sudah surut pada hari itu juga, Jenk. Salam sahabat..
@ wongcrewchild: Sebenarnya yang bandel itu bukan para penguasa Trenggalek, Kangmas, tapi justru air bah-nya yang selalu datang berkunjung...xixixi
@ info obat alami: Salam sahabat;
Di mana-mana Banjir... di tempat dikau apa juga banjir, Sahabatku????
jangan sampai kota kite kebanjiran lagi ya...
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".