السَّلاَÙ…ُ عَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْ ÙˆَرَØْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُ
Berdoa, adalah sebuah keharusan bagi ummat Islam, sebab doa adalah sebentuk upaya yang mengiringi setiap ikhtiar/usaha yang sudah dilakukan. Berusaha, berdoa dan kemudian kita bertawakkal kepada Allah SWT, adalah tiga serangkai sikap dan tindakan yang sebaiknya kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari.
Akan tetapi, bila sebuah ibadah berupa "doa" yang dilakukan dengan mengkaitkannya pada amalan sunnah dalam Islam, sehubungan dengan hal-hal tertentu yang istimewa, maka sebaiknya kita telusuri lebih dahulu dasar-dasarnya, atau dalil-dalilnya yang merujuk ke arah tersebut. Karena, bila itu kita amalkan tanpa nash atau dalil yang jelas, dikhawatirkan amalan tersebut justru menjadi bid'ah yang menyesatkan.
Berkaitan dengan amalan yang sering dilakukan oleh sebagian ummat Islam tatkala menutup akhir tahun dan menyambut datangnya Tahun Baru Hijriyah, dengan doa akhir tahun, yang berbunyi:
بسم الله الرØمن الرØيم وصلى الله على سيدنا Ù…Øمد وعلى آله وصØبه.
Maka dalam update menyambut akhir tahun 1434 Hijriyah ini, saya mengcopas sebuah artikel tentang "Doa Akhir Tahun Tidak Ada Sunnahnya" dari http://nahimunkar.com/18317/doa-akhir-tahun-tidak-ada-sunnahnya-3/. Mudah-mudahan bermanfaat bagi diri saya sendiri, juga bagi pembaca blog "Trenggalek Jelita (Cangrug-ane CahNdeso)" yang beragama Islam. Berikut adalah copas tuntasnya.-------------------------------------------------------------------------------------------------
Hukum tentang apa yang dikenal dengan do’a akhir tahunSoal:بسم الله الرØمن الرØيم وصلى الله على سيدنا Ù…Øمد وعلى آله وصØبه.
Aku ingin dari kebaikan antum untuk menampakkan pendapat mengenai sahnya perkataan ini dan bolehnya mengamalkannya, yaitu do’a akhir tahun. Pada akhir hari setiap tahun berwudhu dan shalat sunnat dua raka’at waktu dhuha kemudian berdoa dengan do’a ini:
Dengan nama Allah yang Maha Rahman dan Maha Rahim. Shalawat dan salam atas sayyidina Muhammad dan atas keluarganya dan sahabatnya. Ya Allah, apa yang Engkau ketahui pada tahun ini dari apa yang Engkau larang padaku darinya lalu aku belum bertaubat darinya dan Engkau belum meridhoinya, dan aku telah melupakannya sedang Engkau tidak melupakannya dan kemurahan hatiMu atasku setelah kekuasaanMu untuk menyiksaku dan ajakanMu padaku untuk bertaubat setelah keberanianku atas bermaksiat kepadaMu maka sesungguhnya akau minta ampun kepadaMu, maka ampunilah aku dengan keutamaan-Mu. Dan apa yang aku kerjakan pada tahun ini dari apa yang Engkau ridhoi dan Engkau janjikan atasnya pahala, maka aku minta kepadaMu ya Allah Ya kariem, ya Dzal Jalali wal Ikram untuk mengabulkanku, dan jangan Engkau putuskan harapanku dariMu ya Kariem. Shalawat dan salam atas sayyidina Muhammad dan keluarganya serta sahabatnya.
-------------------------------------------------------------------------------------------------Dikerjakan seperti itu setelah tergelincirnya matahari, kemudian sebelum shalat ashar. Dengan demikian berdoa pada hari ini tiga kali. Apabila dikerjakan yang demikian maka menjadikan syaitan berkata; kami telah berpayah-payah beserta orang ini sepanjang tahun, lalu susah-payahku (sepanjang tahun) itu dirusak dalam satu saat (saja).
Fatwa:Al-hamdu lillah. Shalawat dan salam atas Rasulillah, dan atas keluarganya dan sahabatnya.Amma ba’du (setelah yang demikian) maka sungguh sebagian perkataan ini terdapat di kitab-kitab yang tidak mementingkan keshahihan hadits, seperti kitab Hasyiyah As-Syaikh Kanun ‘ala al-Banani. Telah kami teliti mengenai umumnya kitab-kitab As-Sunnah maka tidak kami dapati padanya satu dzikir pun. Maka yang benar adalah menjauhi dari do’a akhir tahun tersebut, karena sesungguhnya setiap bid’ah (ciptaan baru dalam agama) adalah sesat. Sedangkan kebaikan itu semuanya dalam ittiba’ (mengikuti Rasulillah shallallahu ‘alaihi wa sallam), dan keburukan itu semuanya dalam ibtida’ (bid’ah, ciptaan baru dalam agama).Wallahu a’lam.
Mufti markaz Al-fatwa dengan bimbingan Dr Abdullah Al-Faqih. (Fatawa ashShabakah Al-Islamiyah, juz 115/ halaman 39/ islamweb).
Semoga artikel ini bisa memberikan pencerahan sehingga kita terhindar dari perbuatan taqlid buta dan melestarikan bid'ah. Apabila, pada masa lalu kita tertib melakukan amalan tersebut, seharusnya sesudah membaca fatwa yang saya copas ini, kita pun akan menjadi mahfum lalu berusaha untuk kembali ke jalan yang benar. Masa lalu adalah sejarah, masa depan haruslah lebih baik dari masa lalu.
جَزَÙƒُÙ…ُ الله Ø®َÙŠْرًا ÙƒَØ«ِÙŠْرً
ÙˆَعَÙ„َÙŠْÙƒُÙ…ْا لسَّلاَÙ…ُ ÙˆَرَØْÙ…َØ©ُ اللهِ ÙˆَبَرَÙƒَاتُÙ‡ُ
16 Komentar:
met mlm sobat.. trmksih'y bgus2 postingannya sobat
@ TUTORIAL BLOGGER: Makasih, Brur... salam sahabat.
"Sesungguhnya telah ada pada diri Rasullullah suri tauladan yang baik bagimu(yaitu) bagi orang-orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan yang bayak mengingat Allah"(QS.Al-Ahzab:23)
"Barangsiapa yang mengadakan hal baru dalam urusan agama yang tidak ada landasan hukumnya,maka tertolak"(HR.Bukhori-Muslim,dalam Hadist Arbain )
Sungguh,suatu artikel yg smoga benar2 mampu mencerahkan & memberikan pemahaman saudaraku..(i'm from Panggul-Trenggalek )
klo berdoa di akhir tahun disebut bid'ah gimana klo kita dangdutan aja yuk.. he..he..
saran ane mah mendingan masantren lg sana..
@Peni S Dh.Amdkes: Alhamdulillah, Sista sudah makin melengkapi inti artikel ini. Terimakasih balik, yaa... (if you are from Panggul Trenggalek, but still leaving in Surabaya with your husband?!)
@ mbunkrudet:
جَزَÙƒُÙ…ُ الله Ø®َÙŠْرًا ÙƒَØ«ِÙŠْرً berdoa bisa dilakukan sesuka kita, dunk... tapi maksud dari artikel ini adalah jangan kaitkan doa akhir tahun itu dengan ibadah yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW, Brur.... Kalau ane mah bukan jebolan pesantren, jadi sudah layak kalau banyak khilaf dan salah. Barangkali beda dengan Andika yang alumnus Ponpes. Salam sahabat...
kalau menurutku sih, Do'a Akhir & Awal Tahun Hijriyah sama seperti Do'a-Do'a yang lainnya dimana intinya adalah kita memohon kepada Allah SWT.
kenapa diamalkan pada Akhir & Awal Tahun?
itu juga nggak ada bedanya bila kita ber-Do'a diwaktu-waktu tertentu, misalkan :
Saat Sholat Tahajjud, saat Sholat Dhuha dan masih banyak yang lainnya...
@Gus Pur: Hmm... saya sepakat dengan Andika, Kangmas. Tapi yang dimaksud artikel ini adalah, jangan menganggap amalan doa itu sebagai sunnah dari Rasulullah SAW. Kangmas lihatlah pada alenia kedua:
"Akan tetapi, bila sebuah ibadah berupa "doa" yang dilakukan dengan mengkaitkannya pada amalan sunnah dalam Islam, sehubungan dengan hal-hal tertentu yang istimewa, maka sebaiknya kita telusuri lebih dahulu dasar-dasarnya, atau dalil-dalilnya yang merujuk ke arah tersebut. Karena, bila itu kita amalkan tanpa nash atau dalil yang jelas, dikhawatirkan amalan tersebut justru menjadi bid'ah yang menyesatkan".
By the way, saya sangat terharu dan berbahagia banget, Kangmas Gus Pur telah berkenan memberikan komentar di sini. I like it.. Salam sahabat, God bless you...
Selamat Tahun Baru Islam 1434 H. ya sobat...
salam rindu penuh madu...:D
@Nakusan: Salam manis penuh madu rindu juga, Brur... Thanks, Selamat Tahun Baru 1434 Hijriyah...
Bid'ah itu ada dua, Bid'ah hasanah (baik) dan Bid'ad dholalah (jelek).
Kalo berdo'a akhir tahun dan awal tahun merupakan Bid'ah hasanah, kenapa tidak? Hati-hati dengan informasi di internet, emang si banyak manfaatnya, tapi tidak sedikit yang menyesatkan.
Jangan bersumber dari satu artikel saja.
O ya, kalo boleh saya minta tolong, tolong carikan "hukum mendo'akan orang yang sudah mati", "hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW". Zindin
Sami-sami, Diajenk...
ma'af yah kalau sekiranya ada kata-kata yang kurang berkenan...
Soalnya kalau sudah membahas masalah Bid'ah, Ane tidak bisa tidak untuk tidak berkomentar. hehe
Ane setuju dengan Gan Yaeinudin, dimana Bid'ah itu ada dua, tapi masalahnya masih banyak orang-orang yang kalau sudah mendengar kata Bid'ah itu konotasinya masih negatif.
Dan sejak Ane pertama kali mendengar Istilah Bid'ah (kira tahun '94-an lah) itu dengungnya selalu naik turun, jadi kadang diperdebatkan secara ramai lalu tiba-tiba juga menghilang.
contohnya, setelah sekian lama orang sepi membicarakan bid'ah tapi setelah ada beberapa tokoh yang menggelar Dzikir Akabr, maka Bid'ah kembali ramai dibahas.
Dan selama ini yang Ane tahu, Orang2 yang menganggap suatu Ibadah itu Bid'ah, pasti mereka tanya "mana Hadist/Dasarnya?". tapi setelah ditemukan hadistnya, mereka baru percaya.
Padahal, kalau mereka mau belajar semua Hadist yang ada tanpa membeda-bedakan sumbernya dari Islam Aliran ini itu, mestinya istilah Bid'ah tidak akan sembarangan muncul.
@Yaenudin: Alhamdulillah, my senior berkenan hadir di sini. Sesungguhnyalah yang Andika maksud dengan "bid'ah hasanah" barangkali adalah sebuah kebiasaan untuk mengamalkan suatu dzikir atau semacam "amalan baik". Menurut dinda dan sesuai dengan artikel ini, asalkan tidak menekankan bahwa amalan itu memiliki nash/dalil yang disunnahkan Rasulullah SAW, maka itu bukan bid'ah namanya. Bid'ah dalam pengertian dinda adalah suatu cara beribadah dengan argumen/dasar sunnah Rasulullah SAW, padahal Beliau SAW sama sekali tidak pernah menganjurkan apalagi melaksanakannya. Dalam hal "amalan doa akhir Tahun Hijriyah" yang dilakukan oleh sebagian ummat, tidak ada masalah dan itu baik, asalkan sekali lagi jangan menekankan bahwa amalan tersebut disunnahkan oleh Rasulullah SAW.
By the way, informasi di internet memang perlu diwaspadai; itulah sebabnya, dinda mencoba menyaring berbagai sumber; dan andaikata ada kelirunya, mari kita benahi dengan merujuk pada sumber-sumber yang falid dan shahih.
Mengenai mendoakan orang yang sudah mati, sangat dianjurkan utamanya untuk memintakan ampunan dari Allah; Akan tetapi dilarang memintakan curahan rahmat Allah bagi almarhum/almarhumah, sebab Rahmat Allah hanya untuk yang masih hidup. Kalau hukumnya, InsyaAllah akan segera dinda carikan, demikian pula hukum memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW.
Good bles you, my Senior...
@Gus Pur: Hhhmmm... Kangmas sangat rendah hati deh, padahal kalau masalah ilmu ke-Islam-an, Kangmas jauh lebih mumpuni daripada diajenk. Any way, respon diajenk pada Brada Yaenudin menurut diajenk sudah mencakup apa yang Kangmas maksudkan. Bagi diajenk, yang namanya bid'ah konotasinya tetap saja negatif. Akan tetapi sebuah perilaku religius yang bermanfaat bagi kemaslahatan ummat dan derap dakwah Islam, dengan merujuk azas manfaat dan maslahatnya, tanpa menekankan bahwa itu adalah sunnah dari Rasulullah SAW serta tidak mengharuskan ummat untuk melakukannya, itu bukanlah bid'ah. Salam hormat, salam manis penuh madu rindu, semoga Kangmas di Manado segera mendapatkan "cantolan hati", Aamiin. God bles you, Gus Pur....
Amiiin Ya Robb.
O ya, saya mengatakan kalo Bid'ah ada dua itu berdasarkan yang pernah saya baca di situs http://majelisrasulullah.org/ dan guru saya. Situs itu di pimpin oleh Habib Munzir Al Musawa, dan setiap pertanyaan di situ dijawab langsung oleh Habib Munzir. Alangkah baiknya Sista berkunjung ke situs itu, sampaikan pertanyaan yang mungkin Sista ingin tanyakan, dan sebelum bertanya sebaiknya search dulu di forum tanya jawab.
benar sis...terkadang kita ingin berdoa atau menjalankan ibadah yang lain...tanpa kita minimal tahu ilmu atau paling, ada yang membimbing...insya Allah kita pun dapat melaksanakannya dgn benar..dan tenang... :)
mav baru bisa hadir di sini
terima kasih telah mengingatkan :)
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".