Mantan Komandan Kodim (Dandim) 0806 Trenggalek Letkol Inf. (Purn) Sutarman, Selasa, tadi siang, menyerahkan sekitar 11 ribu lembar salinan KTP dukungan untuk memuluskan pencalonannya sebagai Bupati Trenggalek melalui jalur independen.
Seluruh berkas disampaikan langsung ke sekretariat KPU setempat dalam dua tahap. Pertama dilakukan Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB dengan menyerahkan lampiran berkas dukungan sebanyak 4.700 salinan KTP. Sisanya yang berjumlah 6.700 salinan KTP diserahkan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Penyerahan kekurangan berkas dukungan sebagaimana dipersyaratkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini merupakan bukti komitmen saya bersama Pak Rahmad untuk tetap maju dalam Pilkada Trenggalek melalui jalur independen," kata Sutarman.
Dia optimistis bakal lolos verifikasi akhir yang akan dilakukan KPU, Jumat (16/4) mendatang. Selain telah memenuhi syarat kekurangan minimal sebanyak 9.011 suara, dia bersama tim suksesnya telah melampirkan salinan KTP untuk dukungan cadangan sekitar 3.000 lembar.
"Kelebihan dukungan itu untuk mengantisipasi jika masih ada fotokopi KTP yang dinyatakan tidak lolos oleh KPU," kata purnawirawan TNI-AD asal Porong, Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Meski begitu, Sutarman mengaku tidak ingin memaksakan diri. Seandainya hasil verifikasi akhir KPU tidak meloloskan dirinya untuk maju Pilkada Trenggalek pada 2 Juni mendatang, Sutarman mengaku menerima keputusan itu. "Kami `positif thinking` saja kepada KPU," katanya menuturkan.
Pencalonan Sutarman bersama pengusaha lokal Trenggalek Rahmad Purwadi melalui jalur independen sempat terganjal, karena data pendukungnya dianggap bermasalah oleh KPUD.
Meski mendapat banyak dukungan dari sebagian masyarakat pedesaan di Kabupaten Trenggalek, lampiran sebanyak 33 ribu salinan KTP dukungan yang diserahkan ke sekretariat KPU sejak 26 Maret lalu, tidak sepenuhnya lolos uji verifikasi faktual. Ada sekitar 10.011 dukungan yang dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Akibatnya, jumlah dukungan untuk pencalonannya merosot tajam menjadi tinggal sekitar 23 ribu suara. Jumlah itu jauh lebih sedikit bila dibanding syarat minimal dukungan yang ditetapkan KPU Kabupaten Trenggalek, yakni 31.463 suara.
"Kami tidak ingin mempermasalahkan apa yang sudah diputuskan KPU. Kami realistis saja, yang penting sekarang kami sudah berupaya untuk membenahi sisa kekurangan dukungan tersebut berikut cadangan dukungannya," kata Imam Tulus, anggota Tim Sukses Sutarman-Rahmad Purwadi.
(sumber : prigibeach)
Catatan CahNdeso :
Bila KPU meloloskan semua Bakal Calon Bupati Trenggalek, berarti akan ada 4 (empat) Pasangan Kandidat AG-1, yakni :
Sekalipun Sutarman, tidak begitu dikenal masyarakat Trenggalek, namun sebagai mantan Komandan Kodim Trenggalek, tentunya dia akan mampu memimpin daerah ini dengan otoritas yang penuh disiplin. Masjid yang sekarang megah berdiri di Makodim 0806 adalah bukti betapa religiusnya tokoh ini, dialah yang mengakomodir dan banyak mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya demi mewujudkan image positif (islami) anggota Kodim saat dia menjabat Dandim di Trenggalek.
Soeharto, sang incunbent, jelas punya reputasi, minimal stadion Jwalita Trenggalek dan Masjid Agung Trenggalek akan menjadi monumen suksesnya dalam memimpin Trenggalek (walau renovasinya belum selesai).
Mulyadi WR, sang Mantan Bupati periode 2000-2005, sangat kondang di kalangan birokrat dan juga warga Trenggalek. Pernah menjabat sebagai asisten Gubernur Jatim, juga pernah berperan sebagai Plt Walikota Mojokerto.
Mahsun Ismail, dua kali menjabat sebagai wakil Bupati Trenggalek. Dalam dua periode jabatan itu, banyak sudah asam garam birokrasi diselaminya, bahkan ujian dan fitnah dari berbagai elemen/unsur yang kurang simpati pada dirinya, dia rasakan dan dia terima dengan penuh lapang dada. Itulah sebabnya, tokoh yang satu ini memilih berangkat dari jalur independen ketimbang melalui parpol. Namun, perlu diwaspadai, bahwa masyarakat kecil di pedesaan, para nahdiyin, mungkin sebagian besar condong pada dirinya.
Pasangan dari masing-masing Bacabup memang cukup meyakinkan. Samsuri (pasangan Soeharto), adalah birokrat tulen. Joko Irianto (pasangan Mahsun Ismail) sekarang masih menjabat Camat Pule. Pemuda yang energik, kreatif dan agresif, tak kenal putus asa. Dari trah yang disegani warga Trenggalek, yakni almarhum Bupati Soetran. Kholiq (pasangan Mulyadi WR) adalah politisi PKB yang siap mendampingi Mulyadi WR sebagai birokrat. Dibelakang pasangan ini, ada Samudi sang konglomerat yang siap mensupport keduanya. Terakhir Rahmad Purwadi (pasangan Sutarman) juga seorang pengusaha yang menurut koleganya dianggap sangat jujur dan santun.
CahNdeso jadi....bingung...... sapa ya mengko sing menang?
Seluruh berkas disampaikan langsung ke sekretariat KPU setempat dalam dua tahap. Pertama dilakukan Selasa pagi sekitar pukul 09.00 WIB dengan menyerahkan lampiran berkas dukungan sebanyak 4.700 salinan KTP. Sisanya yang berjumlah 6.700 salinan KTP diserahkan sekitar pukul 14.00 WIB.
"Penyerahan kekurangan berkas dukungan sebagaimana dipersyaratkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) ini merupakan bukti komitmen saya bersama Pak Rahmad untuk tetap maju dalam Pilkada Trenggalek melalui jalur independen," kata Sutarman.
Dia optimistis bakal lolos verifikasi akhir yang akan dilakukan KPU, Jumat (16/4) mendatang. Selain telah memenuhi syarat kekurangan minimal sebanyak 9.011 suara, dia bersama tim suksesnya telah melampirkan salinan KTP untuk dukungan cadangan sekitar 3.000 lembar.
"Kelebihan dukungan itu untuk mengantisipasi jika masih ada fotokopi KTP yang dinyatakan tidak lolos oleh KPU," kata purnawirawan TNI-AD asal Porong, Kabupaten Sidoarjo tersebut.
Meski begitu, Sutarman mengaku tidak ingin memaksakan diri. Seandainya hasil verifikasi akhir KPU tidak meloloskan dirinya untuk maju Pilkada Trenggalek pada 2 Juni mendatang, Sutarman mengaku menerima keputusan itu. "Kami `positif thinking` saja kepada KPU," katanya menuturkan.
Pencalonan Sutarman bersama pengusaha lokal Trenggalek Rahmad Purwadi melalui jalur independen sempat terganjal, karena data pendukungnya dianggap bermasalah oleh KPUD.
Meski mendapat banyak dukungan dari sebagian masyarakat pedesaan di Kabupaten Trenggalek, lampiran sebanyak 33 ribu salinan KTP dukungan yang diserahkan ke sekretariat KPU sejak 26 Maret lalu, tidak sepenuhnya lolos uji verifikasi faktual. Ada sekitar 10.011 dukungan yang dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Akibatnya, jumlah dukungan untuk pencalonannya merosot tajam menjadi tinggal sekitar 23 ribu suara. Jumlah itu jauh lebih sedikit bila dibanding syarat minimal dukungan yang ditetapkan KPU Kabupaten Trenggalek, yakni 31.463 suara.
"Kami tidak ingin mempermasalahkan apa yang sudah diputuskan KPU. Kami realistis saja, yang penting sekarang kami sudah berupaya untuk membenahi sisa kekurangan dukungan tersebut berikut cadangan dukungannya," kata Imam Tulus, anggota Tim Sukses Sutarman-Rahmad Purwadi.
(sumber : prigibeach)
Catatan CahNdeso :
Bila KPU meloloskan semua Bakal Calon Bupati Trenggalek, berarti akan ada 4 (empat) Pasangan Kandidat AG-1, yakni :
- Mahsun Ismail - Joko Irianto (jalur Independen)
- Mulyadi WR - Kholiq (PDI-P dan PKB)
- Soeharto - Samsuri (9 Partai + beberapa partai non parlemen)
- Sutarman - Rahmad Purawadi (jalur Independen)
Sekalipun Sutarman, tidak begitu dikenal masyarakat Trenggalek, namun sebagai mantan Komandan Kodim Trenggalek, tentunya dia akan mampu memimpin daerah ini dengan otoritas yang penuh disiplin. Masjid yang sekarang megah berdiri di Makodim 0806 adalah bukti betapa religiusnya tokoh ini, dialah yang mengakomodir dan banyak mencurahkan waktu, tenaga dan pikirannya demi mewujudkan image positif (islami) anggota Kodim saat dia menjabat Dandim di Trenggalek.
Soeharto, sang incunbent, jelas punya reputasi, minimal stadion Jwalita Trenggalek dan Masjid Agung Trenggalek akan menjadi monumen suksesnya dalam memimpin Trenggalek (walau renovasinya belum selesai).
Mulyadi WR, sang Mantan Bupati periode 2000-2005, sangat kondang di kalangan birokrat dan juga warga Trenggalek. Pernah menjabat sebagai asisten Gubernur Jatim, juga pernah berperan sebagai Plt Walikota Mojokerto.
Mahsun Ismail, dua kali menjabat sebagai wakil Bupati Trenggalek. Dalam dua periode jabatan itu, banyak sudah asam garam birokrasi diselaminya, bahkan ujian dan fitnah dari berbagai elemen/unsur yang kurang simpati pada dirinya, dia rasakan dan dia terima dengan penuh lapang dada. Itulah sebabnya, tokoh yang satu ini memilih berangkat dari jalur independen ketimbang melalui parpol. Namun, perlu diwaspadai, bahwa masyarakat kecil di pedesaan, para nahdiyin, mungkin sebagian besar condong pada dirinya.
Pasangan dari masing-masing Bacabup memang cukup meyakinkan. Samsuri (pasangan Soeharto), adalah birokrat tulen. Joko Irianto (pasangan Mahsun Ismail) sekarang masih menjabat Camat Pule. Pemuda yang energik, kreatif dan agresif, tak kenal putus asa. Dari trah yang disegani warga Trenggalek, yakni almarhum Bupati Soetran. Kholiq (pasangan Mulyadi WR) adalah politisi PKB yang siap mendampingi Mulyadi WR sebagai birokrat. Dibelakang pasangan ini, ada Samudi sang konglomerat yang siap mensupport keduanya. Terakhir Rahmad Purwadi (pasangan Sutarman) juga seorang pengusaha yang menurut koleganya dianggap sangat jujur dan santun.
CahNdeso jadi....bingung...... sapa ya mengko sing menang?
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".