Sabtu, 05 Juni 2010

Nyi Tjondrolukito, Pesinden Andalan RRI



NYI TJONDROLUKITO, pesinden atau waranggono ternama. Suaranya dikenal publik melalui radio maupun kaset rekaman. Berbagai penghargaan bergengsi di bidang seni banyak dia peroleh.

Nyi Tjondrolukito lahir hari Minggu, 25 April 1920 di desa Pogung, Sleman, Yogyakarta. Nama aslinya Turah, putri sulung dari tujuh bersaudara anak Prawirodimedjo.

Setamat Sekolah Rakyat pada tahun 1932, ia terpaksa harus putus sekolah lantaran orang tuanya tak lagi mampu membiayai pendidikan lanjutannya. Turah cemberut, ngambek, tak sudi sedikitpun melepas senyum. Sikap itu sebagai bentuk protes karena keinginannya melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih tinggi kandas.

Untuk mengembalikan senyum anaknya, Prawirodimedjo yang sehari-harinya bekerja sebagai petani mengajarinya melagukan tembang Jawa. Turah dibujuk dan dihibur dengan tembang-tembang Jawa antara lain mocopat. Senyum Turah kembali cerah. Ia girang bukan kepalang. Mocopat dan tembang-tembang lain ia lagukan tanpa iringan. Tugas pertama yang dibebankan sang ayah adalah agar Turah menghibur adik-adiknya yang sedang rewel dengan tembang-tembang Jawa.

Turah melagukan tembang Kinanti, Telulak, Dandanggula, Kidung dan lain-lainnya untuk menghibur adiknya yang rewel dan ternyata benar. Si adik langsung terdiam dan larut dalam kegembiraan bersamanya. Suatu hari lurah Laras Sembogo sedang berburu burung dan lewat di pelataran rumah Turah. Sayup-sayup ia mendengarkan Turah membawakan tembang Jawa. Sang lurah tertegun dan tertarik. Kepada orang tua Turah ia menyarankan agar bakat anaknya dikembangkan.

Sejak itu mulailah Turah berlatih di Joyodipuran. Hanya tiga hari berselang Turah diboyong ke Kepatihan oleh Kanjeng Pangeran Haryo Danurejo. Di tempat itu Turah diberi nama baru “Penilaras”. Peni berarti bagus dan laras artinya pas. Dari situ nama Penilaras mulai dikenal publik.

Selanjutnya berbagai perkumpulan dan kejuaraan ia ikuti dan hasilnya, Penilaras selalu tampil sebagai juara. Saat usianya menginjak 18 tahun Penilaras memulai hidup di lingkungan kraton Yogyakarta mengikuti Kanjeng Sultan Hamengkubuwono VIII. Di sini Penilaras kembali berganti nama menjadi “Pedasih”.

Di lingkungan kraton itu ia bertemu dengan Tjondrolukito yang kelak menjadi suaminya. Setelah perkawinannya, Pedasih lagi-lagi berganti nama menjadi Nyonya Tjondrolukito atau Nyi Tjondrolukito . Pasangan itu lantas hijrah ke Jakarta. Tjondrolukito mengajar di Pusat Gabungan Kebudayaan Jakarta, sedangkan Nyi Tjondrolukito , sejak kepindahannya tahun 1955, rutin mengisi acara kesenian Jawa di RRI Stasiun Pusat Jakarta.

Suara Nyi Tjondrolukito sebagai waranggono menjadi favorit dan dikagumi para pendengar radio. Ia juga melantunkan tembang-tembang Jawa mengiringi pagelaran wayang kulit. Alunan suaranya tidak saja digemari oleh mereka yang berasal dari Jawa. Para penikmatnya banyak yang berasal dari luar Jawa, salah satunya Mohammad Hatta, wakil presiden pertama RI. Saat menggelar perhelatan pernikahan anaknya, Hatta khusus mengundang Nyi Tjondrolukito agar melantunkan tembang Jawa dalam pagelaran wayang kulit. Hatta sangat menikmati alunan suara Nyi Codrolukito yang memiliki cengkok dan ledan yang khas.

Pascapensiun dari RRI Stasiun Pusat Jakarta tahun 1951 Nyi Tjondrolukito menyibukkan diri dengan membuka tempat latihan seni di rumahnya Jalan Setiabudi I nomor 14 Jakarta. Anak didiknya beragam mulai dari anak-anak sampai remaja, para tetangga, warga Jakarta maupun orang asing salah satunya Leslie asal Amerika Serikat (AS).

Selama berkarya Nyi Tjondrolukito telah menghasilkan 200 kaset rekaman, dua diantaranya piringan hitam. Berkat prestasi dan jasanya mengembangkan seni budaya, ia mendapatkan berbagai penghargaan, yakni: penghargaan dari Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono IX, Gubernur DKI Jakarta Ali Sadikin, anugerah Bintang Seni dari Presiden Soeharto pada tanggal 12 Maret 1987. Nyi Tjondrolukito bertemu mantan Presiden Soeharto bersama 40 seniwan seniwati dari seluruh Indonesia. Pada kesempatan itu ia melantunkan tembang Supersemar.

Dari berbagai sumber. Foto : langitperempuan

0 Komentar:

Posting Komentar

"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".

Please Read This For Peace
(Mohon Baca Ini, Demi Persahabatan)




Disclaimer

I don't and never claim ownership or rights over images published on my blog unless specified.
All images are copyright of their respected creators. If any images that appear on my blog are in violation of copyright law, please contact me on my Chat Box/Guest Book or via my e-mail (maksumhamid [at] trenggalekjelita [dot] web [dot] id) and I will remove the offending pics as soon as possible.

Thank You So Much All Guests and Blogger Friends

I greatly appreciate your kindness to visit my blog and,
in return, I promise I will pay my own visit to your blogs or your sites as soon as possible.; Insyaallah, through this sort of social amiability and solidarity, we could find out a great
deal of thing which will be useful for advancing our human values.
For the sake of friendship and togetherness, please leave a sign of your presence on myChat Box/Guest Book or on comment, so that I can know it precisely and instantly.


Yours sincerely and best regard.
[Lina CahNdeso]

Categories

Senandung Kawula Alit (280) PNS dan Birokrasi (255) Artikel (223) Info (212) Pendidikan (163) Lowongan Kerja (161) Sains-Teknologi Informasi (151) Sejarah Trenggalek (145) Pembangunan (90) Politik (86) Bagi Pahlawan Kemerdekaan (83) Islam (70) Pra-Anggapan (70) Agamaku (69) Kriminal (69) UU-Peraturan (63) Anti Korupsi (60) Catatan Budaya (58) Antik dan Klasik (57) Olahraga (56) Numpang Niwul (54) Cinta dan Kasih Sayang (42) BisnisOnline (37) Tanggung Jawab dan Profesionalisme (37) Software (36) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (35) Sains-Teknologi (32) Biografi Tokoh Peraih Nobel (31) PTC (31) Legeslatif (30) Mesum (27) Palestina (27) Kesehatan (25) Info Beasiswa (24) Thiwul-Manco-Rengginang (22) Zionist (22) Artikel-Copas (21) Flora/Fauna (21) Trik dan Tips Blogging (21) Bencana Alam (20) Langka (20) Selebritis/Tokoh (19) Pariwisata (18) Piala Dunia 2010 (18) Kasus Korupsi (16) Sejarah Dunia (16) English Version (13) Antik dan Klasik. Dongeng (11) Fakta Unik (11) Berita CPNS (9) Fauna (8) Idul Fitri (8) Bencana (6) Bonsai (6) Film (6) Office (6) Poetry (6) Eksekutif (5) My Award (5) Antivirus (4) Biografi Tokoh Lokal (4) Kabinet (4) Puisiku (4) Guest Book (3) Lomba (3) Musibah (3) Polisi (3) Affiliasi Bisnis (2) Bank (2) Biografi Tokoh Seni/Sastra Indonesia (English) (2) Ekonomi/Keuangan (2) Iklan/Pariwara (2) KIB Jilid 2 (2) Mbah Surip (2) Merapi (2) Musik (2) Pelantikan Presiden (2) Taxi (2) lebaran (2) Adipura (1) Alexa (1) Banner Sahabat (1) Biografi Tokoh Seni/Sastra Lokal (1) Catur (1) Cerpen (1) Daftar Posts (1) Dewa Ruci (1) Forex-JSS-JBP (1) GTT (1) Game (1) Google Sandbox (1) Hari Jadi (1) Irshad Manji (1) Jamu Tradisional (1) Jelajah Sepeda-Kompas (1) Jimat Trenggalek (1) Judi/Togel (1) Kuliner (1) Malaysia (1) Maria Verchenova: Russian golferMaria Verchenova: Russian golfer (1) Moammar Khadafi (1) Parcel (1) Perempuan (1) Pers (1) Pramuka (1) Psikologi (1) Resensi Buku (1) Sepak Bola (1) Sumpah Pemuda (1) TNI (1) Tradisional (1)
Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | coupon codes

Back To Top