Tahun ini Ibu Pertiwi kembali harus berduka. Ratusan putera-puterinya tewas akibat bencana alam yang terjadi di beberapa daerah mulai dari Sabang hingga Merauke. Peristiwa tragis paling mengenaskan terkait dengan bencana alam tahun ini, adalah Tusnami di Kepulauan Mentawai, banjir disertai tanah longsor di Wasior, dan meletusnya Gunung Merapi. Seluruh bangsa Indonesia dengan segenap totalitas jiwa menundukkan kepala, turut berbelasungkawa, seraya memanjatkan doa semoga arwah para korban tenang damai di sisi Allah Tuhan Yang Maha Pengasih, dan bagi mereka yang masih selamat segera mendapatkan kesejahteraan lahir bathin, sehingga bisa menikmati kehidupan sebagaimana semula. Amin.
Bencana apapun yang terjadi di bumi Nusantara ini, pasti akan dirasakan oleh segenap rakyat Indonesia. Bila para korban menangis, menjerit dan melolong-lolong akibat derita yang tiba-tiba menyambar mereka, maka kami rakyat Indonesia yang jauh dari bencana juga trenyuh dan tenggelam dalam kesedihan seakan langsung ikut merasakan deraan derita itu. Tidak terkecuali dengan para prajurit kita, Tentara Nasional Indonesia. Mereka juga ikut berbelasungkawa, bahkan dengan tegas menunjukkan sikap bahwa mereka memang layak menjadi penjaga Ibu Pertiwi.
Empat KRI Siaga di Mentawai
TNI menyiagakan empat Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) untuk membantu penanganan korban bencana tsunami di Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat. Kadispenum Puspen TNI Kolonel Cpl Minulyo di Jakarta, Jumat mengatakan, empat KRI yang sewaktu-waktu siap diberangkatkan ke lokasi bencana itu adalah KRI Imam Bonjol, KRI Gilimanuk, KRI Peleng dan KRI Sabang.
TNI telah memberangkatkan KRI Teluk Manado dan KRI Teluk Cirebon Rabu lalu ke lokasi bencana.
TNI juga telah menerbangkan satu Hercules A-1321 yang membawa dua ton bantuan sosial dari Presiden RI.
"TNI juga menyiagakan satu pesawat Hercules A-1328 untuk pengiriman bantuan ke lokasi bencana," kata Minulyo. Personel TNI yang ditugaskan ke Mentawai akan bergabung dengan Badan Penanggulangan Bencana Propinsi Sumatera Barat dan Basarnas untuk mencari dan mengevakuasi korban serta mengobati warga dengan mendirikan Rumah Sakit Lapangan.
Sedangkan untuk penanggulangan bencana letusan Gunung Merapi di DIY, TNI khususnya yang berlokasi di wilayah Kodam IV/Diponegoro telah menyiagakan 5.665 personel. TNI juga menyiapkan alat berat, truk angkut personel, mobil tangki air, tenda, dapur umum, genset dan berbagai peralatan lain serta kebutuhan logistik yang sewaktu-waktu digerakkan untuk menghadapi kemungkinan terburuk akibat letusan Gunung Merapi.
"Dari kekuatan yang disiagakan, 2.165 personel TNI telah diterjunkan ke lokasi bencana untuk membantu evakuasi masyarakat, pencarian korban dan pertolongan kepada para pengungsi di lokasi pengungsian," kata Minulyo.
400 Marinir Berangkat ke Wasior
Sebanyak 400 prajurit Korps Marinir TNI AL yang tergabung dalam Satuan Tugas Kemanusiaan berangkat ke Wasior, Papua Barat, dari Dermaga Ujung Koarmatim Surabaya, Kamis (28/10). Mereka berangkat dengan menggunakan KRI dr Soeharso-990. Foto : Detik.
2 Komentar:
salam sahabat
mendemgar dan melihat negeri tercinta kena bencana saya sempat meneteskan air mata,dari pihak KJRi juga menggalang pengumpulan dana untuk membantu ,semoga mendapat hikmah.maaf telat
@ : Terimakasih doa Jenk Dhana, Insyaallah dikabulkan Tuhan. Alhamdulillah, KJRI di Hongkong galang dana bantuan?! Semoga banyak dapatnya. Amin. Tiada kata terlambat!
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".