Beberapa hari ini, negeri kita sedang dirundung awan hitam. Sebelum ini, menjelang Pileg, Malaysia memprovokasi kedaulatan kita. Sehabis Pilpres yang berlangsung aman dan lancar, di lokasi penambangan emas milik perusahaan Amerika di Papua terjadi pembunuhan, salah satu korbannya warga Australia. Dan tadi pagi, Jakarta digegerkan oleh 2 ledakan bom (di JW Marriott dan Ritz Carlton). Ada warga asing jadi korban di sini.
Sebagai orang desa, yang jauh dari lokasi kejadian, aku merasa sangat prihatin. Dampak dari peristiwa ini ke depan tentu amat besar bagi kelangsungan keutuhan NKRI.
Semoga Pemerintah kita piawai, arif dan tegas untuk bertindak dan bersikap. Ada apakah dibalik semua ini? Memang mungkin benar ini adalah aksi teroris dan sparatis. Tapi, aku merasa ada "tangan dan otak" asing yang terlibat langsung.
NKRI adalah negara besar dan kaya raya. Neokolonialisme dan neoliberalisme sudah lama mengincar bahkan berusaha untuk memecah belah kita. Sejak zaman Bung Karno dulu, upaya mereka sampai kini masih terus berlangsung. Terorganisir dengan skenario jangka panjang yang licik, yang estafet berkesinambungan. Andaikata GAM bergerak bukan atas nama Islam, tentu ada negara adidaya yang anti Islam menyokong mereka, sebagai mana negara-negara itu telah membantu Fretilin.
Ledakan di Jakarta, terjadi hanya selang satu hari setelah Pemerintah (melalui Menhan atau Menkopolhukam?!) menghimbau agar Amerika Serikat tidak mencampuri masalah di Papua. Pelaku Bom di dua hotel bintang lima itu tentu sungguh cerdik, bengis dan...sungguh tragis.
Masyaallah.. Catatan ini hanyalah wujud sebukit keresahan jiwa anak desa yang peduli pada bangsa dan negara. Tidak lebih.
(Aku Tulis Buat : Keluargaku Tercinta. Tiada harta yang bisa kuwariskan, maafkan Abah)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".