Trenggalek, Memo
Memo Edisi Selasa (14/7) telah menayangkan berita tentang keberhasilan Bety Kartikasari, Wendha Agus, dan Arini Nur Hidayati, siswa Jurusan IPA SMAN 1 Trenggalek yang berhasil mengharumkan nama daerah dalam Lomba Karya Ilmiah Remaja Tingkat SMA se-Jawa Timur. Kreasi ketiga siswa ini terbilang istimewa dan kental dengan ciri khas daerah, yakni Kripik Kulit Singkong, telah mengundang empaty dan appreasi dari Bupati H. Soeharto. Seperti diketahui, Trenggalek sangat potensial dengan singkong dan sudah dikenal oleh manca negara dengan tepung Cassava sebagai pengganti terigu. Betty, Wendha dan Nur Hidayati sangat tertarik untuk memanfaatkan limbah ketela pohon berupa kulit bagian dalamnya, yang selama ini dianggap sampah oleh masyarakat. ”Kreativitas ketiga remaja ini patut diacungi jempol, karena hasil karya ketiganya bukan saja mengangkat potensi daerah berupa ketela pohon, tetapi juga memanfaatkan kulit ketela pohon yang selama ini dianggap sampah oleh masyarakat,” demikian Bupati H. Soeharto melalui Kabag Humas Drs. Joko Setyono, M.Si.
Hasil penelitian ketiga siswa yang menyukai pelajaran kimia ini, membuktikan bahwa kulit dalam dari singkong (manihot utilissima) memang mengandung zat beracun HCN (Hitrogen Sianida atau asam sianida) yang pahit rasanya. Akan tetapi zat ini bisa dinetralisir dan dihilangkan dengan cara merendam dan merebusnya hingga matang. Setelah direbus dipotong-potong sesuai dengan selera, baru kemudian dibumbui dan digoreng untuk disajikan sebagai camilan berupa kripik kulit singkong yang gurih.
Lomba Karya Ilmiah Remaja setiap tahun diselenggarakan oleh Depdiknas dengan seleksi bertahap di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional. Karya yang meraih Juara Pertama dan Kedua tingkat Propinsi berhak diikutkan pada Tingkat Nasional. Trenggalek selama ini selalu aktif mengikuti dan seringkali meraih kejuaraan di propinsi, bahkan pernah pula hingga tingkat Nasional. Menurut Abu Mansur, Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek, keberhasilan siswa SMAN 1 Trenggalek meraih Juara II Lomba KIR se-Jatim Tahun ini akan memotivasi sekolah lain untuk lebih jeli dan kreatif lagi agar bisa bersaing dengan mereka. ”Persaingan yang sehat dan dinamis antar sekolah akan berkembang. Kami menyarankan, agar para pembimbing mengarahkan siswa-siswinya untuk menggali potensi daerah dan mengangkat kreasi yang berciri khas” , demikian Abu Mansur.
Drs. Joko Setyono, M.Si., menyampaikan rasa terimakasih pada ketiga siswa tersebut. ”Kami merasa sangat bangga atas prestasi yang telah mereka capai. Ini adalah bukti bahwa generasi muda di daerah ini memang berpotensi, kreatif, dinamis dan bisa diandalkan, serta siap untuk bersaing di tataran regional maupun nasional dan internasional”, demikian Joko.(Haz)
Hasil penelitian ketiga siswa yang menyukai pelajaran kimia ini, membuktikan bahwa kulit dalam dari singkong (manihot utilissima) memang mengandung zat beracun HCN (Hitrogen Sianida atau asam sianida) yang pahit rasanya. Akan tetapi zat ini bisa dinetralisir dan dihilangkan dengan cara merendam dan merebusnya hingga matang. Setelah direbus dipotong-potong sesuai dengan selera, baru kemudian dibumbui dan digoreng untuk disajikan sebagai camilan berupa kripik kulit singkong yang gurih.
Lomba Karya Ilmiah Remaja setiap tahun diselenggarakan oleh Depdiknas dengan seleksi bertahap di tingkat Kabupaten, Propinsi dan Nasional. Karya yang meraih Juara Pertama dan Kedua tingkat Propinsi berhak diikutkan pada Tingkat Nasional. Trenggalek selama ini selalu aktif mengikuti dan seringkali meraih kejuaraan di propinsi, bahkan pernah pula hingga tingkat Nasional. Menurut Abu Mansur, Kepala Dinas Pendidikan Trenggalek, keberhasilan siswa SMAN 1 Trenggalek meraih Juara II Lomba KIR se-Jatim Tahun ini akan memotivasi sekolah lain untuk lebih jeli dan kreatif lagi agar bisa bersaing dengan mereka. ”Persaingan yang sehat dan dinamis antar sekolah akan berkembang. Kami menyarankan, agar para pembimbing mengarahkan siswa-siswinya untuk menggali potensi daerah dan mengangkat kreasi yang berciri khas” , demikian Abu Mansur.
Drs. Joko Setyono, M.Si., menyampaikan rasa terimakasih pada ketiga siswa tersebut. ”Kami merasa sangat bangga atas prestasi yang telah mereka capai. Ini adalah bukti bahwa generasi muda di daerah ini memang berpotensi, kreatif, dinamis dan bisa diandalkan, serta siap untuk bersaing di tataran regional maupun nasional dan internasional”, demikian Joko.(Haz)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".