Saya sependapat dengan Prabowo bahwa Bom 17 Juli tidak ada kaitannya dengan Pilpres. Pernyataan Prabowo adalah untuk membantah press release Presiden, seperti dilansir media massa, SBY antara lain mengeluarkan statemen dirinya menjadi target teroris.
Saya yakin, justru ada keterkaitan antara upaya pemecah-belahan NKRI oleh pihak asing dengan strategi intelegent attact neokolonialisme. Issu terorisme menjadikan SBY target bila menang dalam Pilpers, mirip gelegar fitnah terhadap Saddam Husien yang dicap memiliki senjata kimia pemusnah massal yang kemudian berujung penghancuran total Pusat Peradaban Islam Negara 1001 Malam, Iraq.
Saya mendukung dan salut pada Kapolri yang menyatakan tidak diperlukan campur tangan asing untuk mengungkap Bom 17 Juli. Strategi ini akan mengangkat harkat dan martabat bangsa, sekaligus antisipasi intervensi terselubung pihak asing. Dus, kita bisa lebih bebas bertindak dalam pengusutannya. JaringanTeroris di negeri ini nampaknya sudah tidak lagi dikomando secara simetris. Mereka terpecah-pecah, berdiri sendiri-sendiri, hanya dengan bekal doktrin dalam jiwa setiap anggotanya. Mereka bergerak dengan modus operandi sesuai hasil pelatihan, dan setiap anggota atau kelompok berhak menjadi komandan.
Dengan bekal doktrin teror jihad melawan Amerika dan sekutunya, para teroris ini tentunya sangat mudah ditunggangi oleh kekuatan musuh utama mereka sendiri, yakni Setan Besar (pinjam istilah Ayatullah Khomeini). Contoh sudah ada, bahkan banyak.
Kita seluruh masyarakat dan bangsa Indonesia memiliki kewajiban moral dan agamis untuk memerangi terorisme di negeri ini. Jangan asal tuduh Islam garis keras atau sejenisnya. Karena istilah kelompok ini justru awalnya dihembus-hembuskan oleh negara-negara yang mendukung Israel. Lihatlah, Amerika dulu mendukung Iraq memerangi Iran, mendukung Taliban memberontak di Afghanistan, menyokong pentolan Al Qaeda, tapi kemudian berbalik memusuhi mereka bahkan berusaha memusnahkannya tatkala negara ini sudah mencengkeram mereka. Contoh paling fenomenal ialah diam dan duduk manisnya Amerika, dkk ketika Timtim berintegrasi adalah karena saat itu CIA tahu bahwa Sovyet berniat membangun pangkalan perang di Dilli. Namun setelah Uni Sovyet berantakan, apa lacur? Tindak terorisme internasional, belum tentu dirancang oleh jaringan ini. Luluh lantaknya Dua menara WTC 11 September dulu bukan tidak mungkin merupakan siasat licik negara-negara pendukung Zionist dan neokolonialisme untuk mendiskreditkan Islam. Lihatlah, setelah Iraq hancur lebur, Iran menjadi target berikutnya. Setelah meruntuhkan Yugoslavia, Uni Sovyet, saya yakin seterusnya adalah RRC jadi target. Ideologi Komunis dan agama Islam harus dibrantas atau paling tidak dieliminasi. Kaum Zionist, borjuis, neokolonialisme, orientalist, menghendaki faham ideologi mereka mencengkeram leher negara di seantero dunia agar negeri mereka makmur. Sayangnya, mereka salah tafsir. Islam bukan sekedar ideologi, tapi adalah hidup mati kaum muslimin. Dan dalam ajaran Islam yang disampaikan, dicontohkan oleh Rasulullah SAW, tidak mengenal terorisme di negeri yang aman damai.
Kesimpulannya, mereka yang menyebar teror di negeri ini -negeri yang aman damai- jika beragama Islam, jelas otaknya sudah dicuci oleh kaum munafiq. Kedua, jangan anggap enteng pihak asing yang jelas-jelas "serigala berbulu domba" dalam masalah terorisme di negeri yang berpotensi bisa membesarkan "waduk" mereka. Ketiga, national security building sebaiknya dimassalkan di masyarakat. Keempat, kewaspadaan terhadap intervensi terselubung pihak asing harus tetap diperketat. Terorisme di beberapa negara bisa jadi batu loncatan negara-negara tertentu untuk mencampuri urusan dalam negeri negara tersebut, selanjutnya, dengan berbagai dalih mereka akan mengendalikan pemerintahan negara itu.
Ini sekedar catatan yang bertujuan agar blog saya selalu update. Tiada maksud lain. Hanya sebuah renungan ketika saya ingat, bahwa Syaithan bisa menelusup hingga ke aliran darah, kecuali satu titik Nur di qolbu yang dianugerahkan Ilahi pada setiap manusia, yakni Hati Nurani yang tidak pernah dapat dimasuki Syaithan.
(Aku Tulis Buat : Keluargaku Tercinta. Tiada harta yang bisa kuwariskan, maafkan Abah)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".