Foto : 1. Sel wanita "kesrakat"; 2. Fasilitas springbed, ac, tv, dlll. untuk Arthalita; 3. Arthalita saat ditemua Tim Mafia Kasus.
Lagunya D”Lloyd ” Hidup di Bu’i bagaikan burung. Bangun pagi makan nasi jagung ,Tidur di ubin fikiran bingung, Apa daya badan ku terkurung, Terompet pagi kita harus bangun, Makan di lantai nasinya jagung, Tidur di ubin fikiran bingung, Apa daya badan ku terkurung," sebuah lagu yang populer entah di tahun 70-an atau 80-an itu, ternyata tidak terbukti bagi orang-orang berduit! Mereka yang merasakan hidup di penjara bagaikana burung hanya masyarakat kecil, masyarakat melarat, masyarakat yang hidupnya "kesrakat".
Dan lebih "kesrakat" lagi, bila yang melarat ini ternyata masuk bui hanya karena mencuri seekor ayam atau sekedar tiga biji kakao! Atau bahkan, yang divonis tahunan sebab salah tangkap!
Adakah fenoma ini akan abadi dan menjadi tradisi bagi rakyat kecil? Menderita, disiksa, didera sebab tidak mampu membelanjakan uang untuk kepentingannya? Bagaimana bisa belanjakan duwit untuk sebuah kemewahan di penjara, bila untuk makan sehari-hari saja mereka kekurangan?
Sungguh luar biasa! Padahal peta kehidupan di penjara yang mengistimewakan kalangan berduit sudah lama... laaamaaaaaa sekali berlangsung.
Meskipun setelah penemuan oleh tim Mafia Kasus, ada rencana memindahkan Arthalita Suryani ke Nusakambangan, jangan berharap fasilitas di penjara "mengerikan" itu tidak setara dengan hotel Bintang Lima bagi Napi sekelas Arthalita atau bahkan Tommy Soeharto!!!
Nusakambangan mengerikan dan sangat menakutkan hanya bagi para Napi melarat!!! Lapas, Rutan atau apa pun namanya, hanya menjadi "neraka" bagi Napi "kecil"!!! Dan itu hanya bisa berubah jadi "sorga" bila ada kelakuan para sipir yang memang beberbelas kasihan dengan pamrih tertentu! Belum lagi perlakuan sesama Napi melarat, yang bagaikana binatang buas di hutan belantara. Siapa kuat dia lah raja!
Hebaaat.....
1 Komentar:
Saya datang membawa misi perdamaian.
Dengan rasa bangga saya juga ingin memperkenalkan Bhirawa.
Sebuah blog baru yang membutuhkan petunjuk,bimbingan, saran dan masukan serta kritik yang konstruktif dari para blogger senior.
Sekalian mohon doa restu semoga Bhirawa jadi blog perkasa tetapi tetap rendah hati.
Terima kasih
Salam hangat dari Kota Pahlawan
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".