Melambungnya harga bahan pokok, pemerintah tidak tinggal diam. Kendati saat harga lombok/cabai melangit hingga mencapai 100 ribu rupiah, pemerintah tidak mampu berbuat apa-apa, namun demi mengantisipasi kenaikan harga pangan dunia, pemerintah berniat menyalurkan Raskin ke-13 pada bulan Januari dan direncanakan terlaksana dua kali dalam bulan Fabruari. Sebagaimana dilansir JPNN hari ini, berbagai upaya dilakukan pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan demi memberikan kesejahteraan pada masyarakat.
Harga pangan dunia terus saja merangkak naik. Pemerintah bersiap-siap mengeluarkan jurus mengantisipasi dampak kenaikan harga di dalam negeri. Diantaranya, dengan melakukan pendekatan fiskal pada pos-pos tertentu. kepada wartawan di Jakarta, Selasa (11/1), Menteri Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan, pemerintah akan tetap all out atau bekerja semaksimal mungkin menjaga ketahanan pangan.
‘'Harga pangan dunia memang terus naik. Yang penting kita terus all out untuk ketahanan pangan dalam negeri dulu. Jadi apapun akan kita lakukan,'' kata Hatta. Pemerintah, kata Hatta, akan melakukan pendekatan fiskal terutama pada sektor perdagangan. Termasuk diantaranya dengan rencana pembebasan bea masuk beberapa komoditi pangan.
‘'Pendekatan fiskal bisa berupa pembebasan terhadap pajak pertambahan nilai bea masuk (PPnBM). Ini untuk menekan agar harga tidak terlalu tinggi di masyarakat,'' kata Hatta. Pendekatan fiskal di sektor perdagangan perlu diambil pemerintah untuk memastikan sektor pertanian dalam negeri masih aman walaupun ada gangguan cuaca. Target kedepan, kata Hatta, pertanian harus tetap tumbuh, termasuk untuk jangka menengah dan panjang.
‘'Antisipasi lain, untuk antisipasi harga kebutuhan barang pokok, Raskin ke-13 masih akan disalurkan pada Januari dan ada rencana dua kali di Februari 2011. Operasi pasar terus jalan. Pemerintah juga sudah punya anggaran kontijensi pangan Rp2 triliun dan ketersediaan pangan Rp1 triliun,'' jelas Hatta.
Hatta optimis dampak kenaikan harga pangan dunia tahun ini akan bisa diantisipasi oleh pemerintah. Karena Indonesia telah pernah belajar dari sejarah saat krisis yang sama pernah melanda pada tahun 2007 hingga tahun 2009 lalu. ‘'Kita sudah antisipasi semuanya belajar dari pengalaman. Karena itu sudah ada program yang jelas untuk antisipasi. Termasuk program pemerintah dengan kalangan pengusaha,'' kata Hatta.
Sementara itu, Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan mengatakan, kondisi harga komoditas pangan dunia yang tidak terkendali akan berdampak pada terpacunya inflasi dalam negeri ke tingkat yang lebih tinggi. Meski sudah ada langkah dari pemerintah, tampaknya tidak berpengaruh signifikan pada angka inflasi. Buktinya inflasi sepanjang tahun 2010 lalu melampaui target pemerintah.
‘'Kondisi yang ada di Indonesia, demand (permintaan) selalu besar namun tidak disertai dengan suplai (ketersediaan) barang yang cukup. Suplai masih banyak dipengaruhi musim, itulah yang membuat harga komoditi seperti beras, minyak goreng, cabe merah dan lainnya terus naik,'' kata Rusman.(jpnn)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".