Illustrasi - kompas.com |
Awas HIV AIDS...!!! Penyakit kelamin yang satu ini ternyata lebih senang bercengkerama bersama kaum hawa. Sebagaimana dilansir oleh Kompas.com edisi kemarin. Perempuan dan remaja putri ternyata lebih rentan tertular HIV. Hasil studi menunjukkan, kemungkinan perempuan dan remaja putri tertular HIV 2,5 kali lebih tinggi dibandingkan dengan laki-laki dan remaja putra.
Badan PBB untuk penanggulangan AIDS (UNAIDS) melaporkan, 67 persen kasus baru HIV dan AIDS di negara-negara berkembang ada pada kalangan usia muda (15-24 tahun). Dari jumlah tersebut, 64 persennya adalah perempuan dan remaja putri.
Demikian dikatakan Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial, dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak drg. Ida Suselo Wulan, MM dalam membacakan keynote speech menggantikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa (18/1/2011).
Anggapan masyarakat bahwa HIV/AIDS hanya dialami perempuan penjaja seks ternyata tidak benar. Itu karena saat ini perempuan yang tidak melakukan perilaku berisiko banyak yang terinfeksi HIV dari pasangan tetapnya (suaminya).
"Kerentanan perempuan terhadap HIV lebih banyak disebabkan ketimpangan jender yang berakibat pada ketidakmampuan perempuan untuk mengontrol perilaku seksual suami dan kurangnya pelayanan pengobatan HIV/AIDS," kata Ida.
Kurangnya pemahaman "konsep jender" dalam keluarga membuat posisi tawar perempuan sangat rendah. Ketidaksetaraan relasi jender, baik sosial maupun ekonomi, merupakan motor penggerak utama tersebarnya wabah HIV. Artinya, apabila kesetaraan jender terjadi, perempuan dapat membuat keputusan sendiri mengenai aktivitas seksualitasnya.
"Kesetaraan jender dalam keluarga dan masyarakat dapat mengeliminasi kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Dr Nafsiah Mboi, MPH yang merupakan salah satu pembicara dalam Seminar Nasional "Percepatan Pencapaian Tujuan 6 MDG's untuk Mewujudkan Perempuan & Anak Bebas HIV AIDS".
Menurut laporan terbaru KPAN, jumlah kasus AIDS di Indonesia berdasarkan jenis kelamin pada 2010 sebanyak 22.726 kasus. Sebanyak 16.731 kasus atau 73,62 persennya adalah laki-laki, sedangkan 5.911 kasus atau 26,01 persennya adalah perempuan. Sebanyak 84 kasus atau 0,37 persen tidak diketahui jenis kelaminnya. Adapun rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2,83 banding 1.
Masalah HIV/AIDS mengemuka di Indonesia, diawali dengan penemuan kasus pertama pada tahun 1987 di Bali. Menjelang tahun 2000, terjadi percepatan pertambahan Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dengan pesat. Bahkan memasuki tahun 2000, terdapat lokasi-lokasi di mana penularan HIV sudah tinggi (concentrated level epidemic).(sumber: kompas)
Simaklah perkembangan penderita HIV AIDS di Trenggalek:
Badan PBB untuk penanggulangan AIDS (UNAIDS) melaporkan, 67 persen kasus baru HIV dan AIDS di negara-negara berkembang ada pada kalangan usia muda (15-24 tahun). Dari jumlah tersebut, 64 persennya adalah perempuan dan remaja putri.
Demikian dikatakan Deputi Bidang Pengarusutamaan Gender Bidang Politik, Sosial, dan Hukum Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak drg. Ida Suselo Wulan, MM dalam membacakan keynote speech menggantikan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Gumelar di Jakarta, Selasa (18/1/2011).
Anggapan masyarakat bahwa HIV/AIDS hanya dialami perempuan penjaja seks ternyata tidak benar. Itu karena saat ini perempuan yang tidak melakukan perilaku berisiko banyak yang terinfeksi HIV dari pasangan tetapnya (suaminya).
"Kerentanan perempuan terhadap HIV lebih banyak disebabkan ketimpangan jender yang berakibat pada ketidakmampuan perempuan untuk mengontrol perilaku seksual suami dan kurangnya pelayanan pengobatan HIV/AIDS," kata Ida.
Kurangnya pemahaman "konsep jender" dalam keluarga membuat posisi tawar perempuan sangat rendah. Ketidaksetaraan relasi jender, baik sosial maupun ekonomi, merupakan motor penggerak utama tersebarnya wabah HIV. Artinya, apabila kesetaraan jender terjadi, perempuan dapat membuat keputusan sendiri mengenai aktivitas seksualitasnya.
"Kesetaraan jender dalam keluarga dan masyarakat dapat mengeliminasi kerentanan perempuan terhadap HIV/AIDS," kata Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Dr Nafsiah Mboi, MPH yang merupakan salah satu pembicara dalam Seminar Nasional "Percepatan Pencapaian Tujuan 6 MDG's untuk Mewujudkan Perempuan & Anak Bebas HIV AIDS".
Menurut laporan terbaru KPAN, jumlah kasus AIDS di Indonesia berdasarkan jenis kelamin pada 2010 sebanyak 22.726 kasus. Sebanyak 16.731 kasus atau 73,62 persennya adalah laki-laki, sedangkan 5.911 kasus atau 26,01 persennya adalah perempuan. Sebanyak 84 kasus atau 0,37 persen tidak diketahui jenis kelaminnya. Adapun rasio kasus AIDS antara laki-laki dan perempuan adalah 2,83 banding 1.
Masalah HIV/AIDS mengemuka di Indonesia, diawali dengan penemuan kasus pertama pada tahun 1987 di Bali. Menjelang tahun 2000, terjadi percepatan pertambahan Orang Dengan HIV dan AIDS (ODHA) dengan pesat. Bahkan memasuki tahun 2000, terdapat lokasi-lokasi di mana penularan HIV sudah tinggi (concentrated level epidemic).(sumber: kompas)
Simaklah perkembangan penderita HIV AIDS di Trenggalek:
3 Komentar:
salam kenal mas, ini kunjugan perdana
@ budiutomo[dot]com : Salam kenal diterima langsung disambut dengan respons yang super positif. Thanks
Penjelajahan Aman
Laman diagnostik untuk www.trenggalekjelita.web.id/2010/07
Apa status cantuman terbaru untuk www.trenggalekjelita.web.id/2010/07?
Situs tercantum sebagai mencurigakan - mengunjungi situs web ini dapat membahayakan komputer Anda.
Apa yang terjadi saat Google mengunjungi situs ini?
Dari 7 laman yang kami uji pada situs tersebut selama 90 hari terakhir, 3 laman menyebabkan perangkat lunak berbahaya terunduh dan terpasang tanpa persetujuan pengguna. Google terakhir kali mengunjungi situs ini pada 2013-12-31 dan konten yang mencurigakan terakhir kali ditemukan di situs ini pada 2013-12-31.
Perangkat lunak berbahaya diinangi pada 1 domain, termasuk ad-u.com/.
Situs ini diinangi pada 1 jaringan, termasuk AS15169 (GOOGLE).
Apakah situs ini telah bertindak sebagai perantara yang menyebabkan penyebaran perangkat lunak jahat lebih lanjut?
Selama 90 hari terakhir, www.trenggalekjelita.web.id/2010/07 tidak tampak berfungsi sebagai perantara terinfeksinya situs mana pun.
Apakah situs ini telah menginangi perangkat lunak jahat?
Tidak, situs ini tidak menginangi perangkat lunak berbahaya selama 90 hari terakhir.
Bagaimana hal ini bisa terjadi?
Dalam beberapa kasus, pihak ketiga dapat menambahkan kode berbahaya pada situs yang sah, yang akan memicu kami untuk menampilkan pesan peringatan.
Langkah berikutnya:
Kembali ke laman sebelumnya.
Jika Anda pemilik situs web ini, Anda dapat meminta peninjauan terhadap situs Anda menggunakan Alat Webmaster Google. Informasi selengkapnya tentang proses peninjauan tersedia di Pusat Bantuan Master Web Google.
Diperbarui 2 jam yang lalu
© Google - Beranda Google
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".