Disebabkan jalan yang ambles sekitar dua bulan yang lalu, dengan tingkat kerusakan panjang kurang lebih 150 meter, memaksa warga dusun Temon Rt 21 Rw 06 Desa Ngares, Kecamatan Trenggalek, Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, membangun jalan pintas sementara sebagai alternatif dengan cara swadaya, sambil menunggu kepedulian Pemkab. Jalan utama yang ambles tersebut posisisnya tepat dibibir sungai. Mungkin karena terus menerus digerus oleh aliran sungai, entah dalam hitungan bulan atau tahun, pastilah akan terjadi kegemburan pada tanah tersebut. Dan bila debit air sungai naik disertai arus gelombang yang deras, terlebih lagi bila banjir bandang tiba-tiba datang, bisa dipastikan plengsengan akan ambrol, sedangkan jalan menjadi ambles. Akibatnya masyrakatlah yang dirugikan.
"Waktu banjir bandang dua bulan yang lalu, jalan menuju jembatan ambles sekitar 200 meter. Esok harinya kami lakukan kerja bakti yang dibantu oleh warga Desa Sengon kec .Bendungan. Sebab mereka juga membutuhkan jalan ini. Jadi ke-ikut sertaan mereka didasari saling peduli dan saling membutuhkan," ujar Kayan Ketua RT setempat.
Jalan alternatif yang dibangun swadaya masyarakat, bila dua pengendara berpapasan maka salah satu pengendara harus berhenti.
Jalan alternatif yang dibangun oleh warga tanpa campur tangan anggaran dari Pemkab Trenggalek, kondisinya sangat mengkawatirkan bagi pengguna jalur tersebut. Pasalnya batu-batu kali hanya ditanam ditanah dengan ukuran yang tak beraturan serta lebar jalan Cuma 1 meter dan panjang sekitar 200 meter. Terlebih lagi kondisi jalan agak sedikit menanjak, bila terjadi hujan masyrakat harus ekstra hati-hati melewati jalur transportasi tersebut karena licin juga bergeronjalan.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Ngares Ahmad Thohar menegaskan bila satu minggu setelah banjir bandang , pihaknya sudah mengajukan proposal ke Pemkab, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan.
"Saya sudah mengajukan proposal tentang rehab jalan yang ambles itu, dimana terdapat dua titik yakni di dusun Temon dan dusun Ngares yang lokasi keduanya tepat ditepi sungai. Namun hingga kini proposal yang saya ajukan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan belum ada jawaban sama sekali", tegasnya menjelaskan.
Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, juga belum ada tanggapan dari pihak PemkabTrenggalek tentang peristiwa ini.
"Waktu banjir bandang dua bulan yang lalu, jalan menuju jembatan ambles sekitar 200 meter. Esok harinya kami lakukan kerja bakti yang dibantu oleh warga Desa Sengon kec .Bendungan. Sebab mereka juga membutuhkan jalan ini. Jadi ke-ikut sertaan mereka didasari saling peduli dan saling membutuhkan," ujar Kayan Ketua RT setempat.
Jalan alternatif yang dibangun swadaya masyarakat, bila dua pengendara berpapasan maka salah satu pengendara harus berhenti.
Jalan alternatif yang dibangun oleh warga tanpa campur tangan anggaran dari Pemkab Trenggalek, kondisinya sangat mengkawatirkan bagi pengguna jalur tersebut. Pasalnya batu-batu kali hanya ditanam ditanah dengan ukuran yang tak beraturan serta lebar jalan Cuma 1 meter dan panjang sekitar 200 meter. Terlebih lagi kondisi jalan agak sedikit menanjak, bila terjadi hujan masyrakat harus ekstra hati-hati melewati jalur transportasi tersebut karena licin juga bergeronjalan.
Ketika dikonfirmasi, Kepala Desa Ngares Ahmad Thohar menegaskan bila satu minggu setelah banjir bandang , pihaknya sudah mengajukan proposal ke Pemkab, namun hingga berita ini diturunkan, belum ada tanggapan.
"Saya sudah mengajukan proposal tentang rehab jalan yang ambles itu, dimana terdapat dua titik yakni di dusun Temon dan dusun Ngares yang lokasi keduanya tepat ditepi sungai. Namun hingga kini proposal yang saya ajukan ke Dinas Bina Marga dan Pengairan belum ada jawaban sama sekali", tegasnya menjelaskan.
Sampai saat ini belum ada konfirmasi dari Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan, juga belum ada tanggapan dari pihak PemkabTrenggalek tentang peristiwa ini.
5 Komentar:
salam sahabat
dulu pas citu pulang kampung kayaknya tahu tuh wilayah itu mas wah semoga aman aja ya mas
@ Dhana/戴安娜 : Salam Sahabat penuh kasih, Jenk... Sukses selalu iyaaa... kapan-kapan kalau pulang kampung lagi, kabari saya ...ya???
wiw...parah dah emang ya....buat senang2 mereka ada tapi bakal fasilitas ga digubris....ckckck
waduh sampe segitunya mas... jan piye pak Mul ki.. Terus kabar ada suara dentuman itu gimana kabarnya?
@ Samuel : Iyaaa... begitulah. Mungkin saja yang atas (pejabat yang di atas) gak tahu, kalau yang bawah lalai..
@ Gilang kurniaji : Inilah sebagian fakta kecil. Mas; tentang dentuman panjenengan bisa ikuti pada blog ini atau di Prigibeach Trenggalek;
Thanks, Guys. God bless you all. Maaf bila terlambat.
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".