Waduuuuuh.... Polisi juga manusia! Jadi wajar sajalah bila ada oknum polisi yang ringan tangan dan main hakim sendiri! Namun, kira-kira dari sistem rekruitmen-nya ada kekurangan. Seharusnya test psikologinya lebih diperketat. Sehingga setiap yang bertemperamen "bengis atau kejam", tidak lolos dalam seleksi masuk anggota Polisi. Tapi.... kalau polisi kita tidak punya temperamen gampang emosi, gampang marah dan ringan tangan cepat kaki menghajar lawan, apa jadinya, iya?
Mungkin akan terjadi sebaliknya, para penjahat dan kriminal yang bengis dan kejam akan meraja lela. Saya pikir, polisi yang ringan tangan dan gampang emosi memang dibutuhkan untuk mengamankan masyarakat. Maksud saya, mereka (para polisi) yang berwatak gas-gasan itu kita perlukan untuk memerangi para kriminal. Bukan untuk menghajar rakyat demi membela kepentingan pribadi. Nih, ada cerita yang masih hangat.
Trenggalek (prigibeach.com) - Citra Polisi kembali harus tercoreng lagi, pasalnya kemarin Selasa (22/2) oknum Anggota Samapta Polres Trenggalek bernama Farid (26) asal Kecamatan Tugu, Trenggalek, Jawa Timur, bertindak main hakim sendiri terhadap Agung Setyawan (24) petugas medis di Puskesmas Dongko, Trenggalek. Kejadian tersebut dilakukan pelaku di warnet Jalan Cokroaminoto ,tempat kerja Taria (25) pacar pelaku.
Akibat perbuatan melawan hukum yang dilakukan Farid, korban harus tergolek lemas di Ruang Gawat Darurat Puskesmas Dongko, dengan luka lebam-lebam di wajah dan 8 (delapan) jahitan di kepala.
"Saya tadi malam sehabis diperiksa di Polres Trenggalek muntah-muntah mas, terus langsung dibawa ke Puskesmas " Ujar Agung sembari memegangi kepalanya .
"Saya tadi malam sehabis diperiksa di Polres Trenggalek muntah-muntah mas, terus langsung dibawa ke Puskesmas " Ujar Agung sembari memegangi kepalanya .
Menurutnya kejadian tersebut berlangsung sangat cepat. Pelaku yang tiba-tiba datang dan menuju ke meja kasir Taria, langsung menghardik korban. Merasa dihardik, korban tidak enak hati lalu pilih menuju salah satu Bilik di warnet tersebut.
"Saya kaget , kok saya tetap dipanggil-panggil pelaku," kata Agung sambil menahan sakit. "Kalau berani kamu kesini." imbuhnya meniru tantangan Farid.
Akhirnya lanjut Agung, dirinya menjadi sasaran amuk syetan Polisi yang mengaku ber-NRP 86 itu. Kursi plastik yang ada disamping duduknya di Bilik warnet dibuat untuk menhantam wajah dan kepalanya sampai berlumuran darah segar.
"Mukulnya kurang lebih 5 (lima ) kali, ini bekasnya," tutur korban sambil memperlihatkan lebam-lebam di wajahnya.
Farid Anggota Polisi brutal tersebut kepada prigibeach.com mengaku menyesal atas perbuatannya. Dirinya sudah dimintai keterangan oleh atasannya sejak tadi malam.
"Saya emosi dan ini akan saya seleseikan secara kekeluargaan, bagaimanapun Taria itu calon istri saya jadi saya ndak mau ada yang ganggu" Jelas Polisi muda ini.
Terpisah, di Ruang Kepala siang ini Rabu (23/2), dr. Bachtiar Kepala Puskesmas Dongko menjelaskan bagaimanapun yang menjadi korban adalah anak buahnya, seyogyanya dirinya bersama jajaran Puskesmas Dongko membantu pemulihan kesehatan korban.
"Kita terus lakukan observasi sampai gegar otak ringan yang dialami Agung sembuh benar" tegas Bachtiar.(Eriz/Haz)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".