Penampilannya sangat bersahaja, gaya bicaranya terkesan santun dan sangat supel. Namanya pun sederhana hanya Mukono, sekalipun kini dia sudah haji, tak pernah mencantumkan identitas itu dalam KTP-nya. Aku mengenalnya pertama kali pada tahun 1980 awal bulan Agustus. Ketika itu Gudep Kwarcab Pramuka Trenggalek menghadiri "Temu Sastrawan Muda se-Jawa dan Bali" di Yogyakarta, dipimpin almarhum bapak Tjilik Soeradji, didampingi oleh bapak Mukono. Pada waktu itu oleh Panitia aku 'ditodong' jadi pembicara dengan moderator bapak Sujoto, BA. guru SMAN 1 Trenggalek.
Materi yang kubicarakan adalah "Sastra dan Pancasila, Layakkah Menjadi Dasar untuk Berkarya?!"
Mengingat banyak yang mendebat (kala itu, jangan coba2 bicara atau memperdebatkan Pancasila, pemerintah pasti langsung 'menciduk'), waktuku bicara diperpanjang, pagi, sore dan malam. Banyak peserta yang 'takut' mengikuti tema yang kusajikan. Namun, bapak Mukono (yang PNS) dengan tekun menyimak. Ketika selesai, beliau aku tanya, "apakah Bapak tidak takut ditangkap Pangkopkamtib?" Beliau menjawab "Kalau benar katakanlah benar, kalau salah katakan yang sebenarnya. Takut sih, enggak. Tapi kalau ditangkap, yaa..moshok sih?!"
Sejak itulah, aku respek pada PNS yang bernama Mukono. Alumnus IKIP Negeri Surakarta, sarjana diraih di Universitas Kadiri, juga jebolan Akademi Pemerintahan Dalam Negeri.
Dalam kesehariannya, banyak aktivitas sosial yang beliau terjuni, di luar tugas kedinasan. Sejak tahun 1980 hingga kini, beliau aktif dan dinamis mengurusi dunia anak muda melalui organisasi kepramukaan. Baik sebagai Andalan maupun sebagai Pengurus DKC Penegak Pandega, pelatih, dan juga masuk Jajaran Pimpinan. Di organisasi Palang Merah Indonesia pernah menjabat Sekretaris, dan sekarang beliau menjabat Kepala Markas PMI Kabupaten Trenggalek. Sedang di Dewan Kesehatan beliau juga aktif menjadi anggota.
Di dunia seni budaya, ternyata beliau juga berkiprah demi mempertahan kelestarian kesenian tradisional yang adiluhung, yakni pewayangan. Terakhir beliau terpilih sebagai Ketua PEPADI Trenggalek.
Karir beliau di pemerintahan dirintis dari bawah, merangkak terus hingga pernah menjadi camat dan Kepala bidang di Bakesbang.
Kemudian pernah terpilih menjadi Sekretaris KPU.
Di dunia pendidikan pernah menjadi tenaga pengajar sukarela di SMP PGRI Bendungan selama 2 tahun. Memasuki usia pensiun, beliau membidani lahirnya Yayasan yang membina SMA Hasan Munahir, di lembaga inilah belia mengabdi dengan jabatan Kepala Sekolah.
Ketika masih menjabat Camat, pak Mukono dikenal kolega dan atasannya karena kevokalan dan keberpihakan beliau pada kepentingan kawula alit serta mengedepankan masalah pendidikan. Sehingga tak heran bila selama menjabat Camat Suruh, tidak ada satupun gedung sekolah di wilayah ini yang nampak bobrok.
Di dunia politik, ternyata juga pernah menjadi fungsionaris Golkar. Dan ketika PNS 'kembali ke rumah', terakhir beliau menjadi fungsionaris Partai Amanat Nasional. Beliau juga giat membina PPI Kabupaten Trenggalek.
Pada awal Desember ini, aku ketemu beliau, kami sempat berbincang. Ternyata, Drs. Mukono ini telah menjadi calon legeslatif Partai Amanat Nasional, nomer urut 3 daerah pemilihan 2 yang meliputi Kecamatan Karangan, Tugu, Suruh dan Pule.
Menurutku, beliau pantas dan layak menjadi wakil rakyat. Jadi ..mari kita sukseskan Pileg April 2009 dengan datang ke TPS untuk memberikan suara kita pada Caleg yang berkualitas dan peduli pada kawula alit. Dari pada bingung, pilih saja beliau.
(Kepada bapak Mukono, saya minta maaf telah "mencuri-jeprèt" foto bapak dan memuat tulisan ini tanpa seijin bapak. Bila ada kekurangan, saya dengan senang hati menerima teguran dari bapak, untuk merivisi juga boleh.)
Pentingnya Ilmu Farmasi dalam Kehidupan Manusia
3 bulan yang lalu
5 Komentar:
Bos, smpyan ki piye to. Dawuhe dukung Kang Mul soko PKS, ning kok saiki ngejoke caleg PAN? Nalare piye, kok plinplan.
Cocok, mas, bapak Mukono memang pilihan terbaik dari PAN untuk Dapil II. Saya yakin Panjenengane mampu berkiprah dan bekerja sama dengan semua fraksi membangun trenggalek. Pilih Drs. Mukono caleg PAN Nomer 3 di dapil dua. Jooos.
Drs. Mukono -caleg PAN Nomer urut 3 di dapil 2 memang dari PAN. Mulyono Ibrahim (Kang Mul) -memang caleg dari PKS di dapil yang berbeda. Saya bukan anggota kedua Partai ini. Juga bukan anggota dari partai lain. Saya mendukung Kang Mul dan bapak Mukono, bukan karena partai..tapi saya melihat integritas dan kepatutan pribadi legeslatif yang melekat pada kedua tokoh ini masih lebih berkualitas dibanding caleg lainnya. Mungkin bila ada kesempatan, saya juga akan mencuatkan tokoh lain dari partai lain. Bukan berarti saya plinplan, melainkan menggambarkan figur yang pantas mewakili kawula alit di legeslatif. Saya lakukan ini bukan karena saya kenal akrab dengan Kang Mul atau bapak Mukono. Tapi demi masa lima tahun ke depan.
Ya...saya setuju pak. Kita tidak harus milih partai yang penting pilih caleg yang benar-benar berkualitas dan punya integritas yang tinggi. Setiap orang butuh kendaraan untuk menuju kesuksesan, tetapi tidak harus memuja kendaraan itu, tetapi usaha dan kepiawaian si pengendara yang utama. Oke??
Ocre...., bener sekali. Semoga, pileg kali ini bisa memberikan angin segar bagi daerah kita. Saya melihat ada banyak caleg berkualitas. utamanya, yang muda-muda. Misalnya, untuk Dapil 1, pilih Mas Mulyono Ibrahim dari PKS. Sebagai pribadi, saya punya "partai idola", tapi sengaja tidak saya ekspos. Khawatir, teman-teman yang fanatis padfa partainya, jadi gak senyum lagi sama saya karena beda "partai idola"..hehehehehe....
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".