shutterstock
Setiap sesi ujian SAT ini memiliki nilai antara 200-800.
SAT atau Standardised Test of Critical Thinking merupakan ujian kemampuan standar akademik dan kemampuan berpikir secara kritikal yang digunakan sebagai penerimaan mahasiswa jenjang S-1 di AS. Tes tersebut diperlukan karena hampir setiap perguruan tinggi di AS menjadikannya sebagai bagian dari proses seleksi penerimaan mahasiswa.
Siswa-siswi yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat (AS) setelah Ujian Nasional (UN) semestinya sudah menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Namun, persiapan bukan saja finansial dan administratif, tetapi juga bekal akademik itu sendiri, salah satunya SAT.
Demikian dikatakan oleh Presiden Direktur Edupac Hengki Mardjuki, Jumat (30/4/2010), di lembaga kursus Direct English Jakarta, yang merupakan perusahaan franchise kursus Bahasa Inggris di bawah bendera Edupac. Dia bilang, jika ingin mendapatkan tempat dengan pasti di salah satu universitas ternama dan berhasil belajar dengan baik di sana, persiapan yang baik merupakan kuncinya.
"Dan jika sudah yakin tujuannya ingin mendapatkan gelar dari universitas atau sekolah di AS, mereka harus mengambil SAT, itu yang penting mereka persiapkan," ujarnya.
Tes SAT, kata Hengki, diperlukan untuk menguji kemampuan calon mahasiswa dalam hal membaca, menulis, serta kemampuan matematika. Karena, kemampuan tersebut merupakan kemampuan dasar yang telah dipelajari saat siswa masih di sekolah lanjutan dan tetap akan dibutuhkan untuk keberhasilan mengikuti pendidikan tinggi.
Setiap sesi ujian ini memiliki nilai antara 200–800. Selain itu, SAT juga akan mengukur kemampuan dan keterampilan seseorang dalam bidang-bidang studi tertentu dan kemampuannya menerapkan pengetahuan tersebut, mulai dari kemampuan Bahasa Inggris, sejarah, matematika, atau ilmu pengetahuan alam.
"Ujian ini membuka kesempatan siswa menunjukkan kepada perguruan tinggi tentang apa yang diketahui dan yang bisa dilakukan nantinya," kata Hengki.
Jauh hari
Belajar jauh-jauh hari bukan berarti berlama-lama. Karena jika demikian seperti itu, beban siswa akan bertambah, sebab selain harus belajar di sekolah sebagai tugas utama, siswa masih harus mengikuti kelas persiapan khusus SAT ini.
Menurut Hengki, siswa hanya ditawarkan hanya sampai level 8, yang masing-masing satu level hanya berlangsung tiga bulan. Karena yang terpenting, menurut dia, pengajarnya bisa membantu mengembangkan strategi menghadapi ujian dalam situasi yang interaktif, membuat siswa selalu dapat fokus dan termotivasi sampai tiba waktunya diuji.
Hanya saja, persiapan ke luar negeri ini sebaiknya sudah dilakukan sejak duduk di kelas 10 atau kelas satu. Memulai tes persiapan SAT saat sudah duduk di kelas tiga terlalu mepet.
"Bukan tidak bisa, tetapi sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu kelas satu. Kalau sudah punya kompetensi tersendiri untuk memenuhi syarat-syaratnya dengan sempurna itu lain soal," tambahnya.
Kompas.
Siswa-siswi yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya ke Amerika Serikat (AS) setelah Ujian Nasional (UN) semestinya sudah menyiapkan diri sejak jauh-jauh hari. Namun, persiapan bukan saja finansial dan administratif, tetapi juga bekal akademik itu sendiri, salah satunya SAT.
Demikian dikatakan oleh Presiden Direktur Edupac Hengki Mardjuki, Jumat (30/4/2010), di lembaga kursus Direct English Jakarta, yang merupakan perusahaan franchise kursus Bahasa Inggris di bawah bendera Edupac. Dia bilang, jika ingin mendapatkan tempat dengan pasti di salah satu universitas ternama dan berhasil belajar dengan baik di sana, persiapan yang baik merupakan kuncinya.
"Dan jika sudah yakin tujuannya ingin mendapatkan gelar dari universitas atau sekolah di AS, mereka harus mengambil SAT, itu yang penting mereka persiapkan," ujarnya.
Tes SAT, kata Hengki, diperlukan untuk menguji kemampuan calon mahasiswa dalam hal membaca, menulis, serta kemampuan matematika. Karena, kemampuan tersebut merupakan kemampuan dasar yang telah dipelajari saat siswa masih di sekolah lanjutan dan tetap akan dibutuhkan untuk keberhasilan mengikuti pendidikan tinggi.
Setiap sesi ujian ini memiliki nilai antara 200–800. Selain itu, SAT juga akan mengukur kemampuan dan keterampilan seseorang dalam bidang-bidang studi tertentu dan kemampuannya menerapkan pengetahuan tersebut, mulai dari kemampuan Bahasa Inggris, sejarah, matematika, atau ilmu pengetahuan alam.
"Ujian ini membuka kesempatan siswa menunjukkan kepada perguruan tinggi tentang apa yang diketahui dan yang bisa dilakukan nantinya," kata Hengki.
Jauh hari
Belajar jauh-jauh hari bukan berarti berlama-lama. Karena jika demikian seperti itu, beban siswa akan bertambah, sebab selain harus belajar di sekolah sebagai tugas utama, siswa masih harus mengikuti kelas persiapan khusus SAT ini.
Menurut Hengki, siswa hanya ditawarkan hanya sampai level 8, yang masing-masing satu level hanya berlangsung tiga bulan. Karena yang terpenting, menurut dia, pengajarnya bisa membantu mengembangkan strategi menghadapi ujian dalam situasi yang interaktif, membuat siswa selalu dapat fokus dan termotivasi sampai tiba waktunya diuji.
Hanya saja, persiapan ke luar negeri ini sebaiknya sudah dilakukan sejak duduk di kelas 10 atau kelas satu. Memulai tes persiapan SAT saat sudah duduk di kelas tiga terlalu mepet.
"Bukan tidak bisa, tetapi sebaiknya dilakukan sejak dini, yaitu kelas satu. Kalau sudah punya kompetensi tersendiri untuk memenuhi syarat-syaratnya dengan sempurna itu lain soal," tambahnya.
Kompas.
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".