Saya pernah mendengar bahwa orang-orang Jepang sangat mengagumi ketekunan dan kecerdasan Bangsa Indonesia. Mereka berdalih, banyak para montir/service motor, komputer, televisi, radio, dan lain-lain yang mampu memperbaiki berbagai merk piranti tersebut, sehingga bisa dipergunakan kembali. Padahal, piranti-piranti yang sudah rusak berat seperti yang mereka maksud itu, di Jepang sudah dianggap sampah alias sudah tidak bisa diperbaiki lagi. Buktinya, di Trenggalek Jawa Timur, beberapa tahun lalu pernah mengimpor sampah dari Negeri Sakura yang berupa ratusan komputer pentium II. Dan sampai hari ini ada teman yang masih bisa memanfaatkan komputer "sampah Jepang" itu. Kendati sejak dibeli sudah berkali-kali dibawa ke service karena sering "bandel".
Kekaguman orang-orang Jepang itu bukan bermaksud mengolok atau mengejek kita. Namun memang itulah sesungguhnya jati diri Bangsa Indonesia: Tekun-cerdas. Kreatif-produktif! Hanya, sayang... tidak ada dukungan finansial yang memadai bagi para generasi muda berbakat itu. Sehingga hanya sebagian saja yang beruntung bisa mengembangkan bakat dan kemampuannya. Nah, berikut ini warta yang menjadi salah satu bukti bahwa remaja kita yang masih duduk di bangku sekolah lanjutan atas, pun mampu berprestasi!
Keterampilan siswa dan siswi Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Jakarta mungkin sudah tak perlu diragukan lagi. Pada ajang Lomba Keterampilan Siswa (LKS) misalnya, kontingen asal ibukota saat ini menyandang gelar juara umum.
Tidak hanya itu, salah satu sekolah, yakni SMK Negeri 56 Jakarta, yang berlokasi di Jalan Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada 2010 lalu ditunjuk secara resmi sebagai salah satu sekolah perakit komputer di DKI. Kemarin, sebanyak 2.154 laptop hasil keterampilan atau rakitan para siswa-siswi tersebut, resmi diluncurkan di sela-sela pengukuhan kontingen LKS SMK 2011.
"Komputer atau laptop ini merupakan hasil rakitan siswa-siswa selama lebih kurang dua bulan. Kami bekerjasama dengan PT Berca Cakra Teknologi, sebagai pemasok komponen. Laptop ini kemudian kita bagikan kepada 456 SMK di Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu," ujar Kepsek SMKN 56 Jakarta, Yos Mandala Hutapea, kemarin sore. "Kami mempunyai laboratorium yang bekerjasama dengan industri dalam perakitan komputer atau laptop," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, yang didaulat untuk meluncurkan laptop hasil rakitan siswa SMKN 56 Jakarta pada tahap I, tampak sumringah. Sejurus kemudian dia mengatakan, hasil rakitan siswa itu merupakan wujud kepercayaan bersama. Baik itu dari dunia industri, maupun sejumlah pihak yang ikut membantu.
"Dengan adanya perakitan komputer atau laptop di sekolah, setidaknya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh. Yakni hasil produk itu sendiri, pelatihan buat para siswa, keterlibatan peserta didik, serta membuka lapangan pekerjaan," ujar Taufik.
Adapun laptop atau netbook hasil rakitan siswa itu, mempunyai spesifikasi pokok tidak kalah dengan netbook yang dijual di pasaran. Seperti terdapatnya (prosesor) Intel Atom (1.66 Ghz, 533Mhz, FSB, 512 KB L2 Cache), 1 GB DDR2 533 Mhz, 160 GB SATA hardisk drive, LAN, 10/100 Mbps Fast Ethernet, dan sebagainya.
Terkait keterampilan siswa dan siswi SMK, Taufik mengatakan, akan terus ditingkatkan. Di antaranya katanya, dengan mengikuti ajang LKS. Hal itu kata dia, bisa menjadi pemicu untuk meningkatkan keterampilan, serta mengukur kemampuan, baik itu untuk tingkat DKI maupun nasional serta internasional.
Untuk ajang LKS, kata dia, DKI Jakarta merupakan juara umum, dengan menyabet sekitar sepertiga emas dari lomba yang digelar. "Sekolah di SMK, tidak ada yang tidak bisa. Semua jadi bisa," pungkas Taufik sambil berpromosi, yang disambut tepuk tangan ratusan siswa dan pejabat Dinas Pendidikan.
Sementara itu, Kabid SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Rita Aryani mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mempertahankan juara umum dalam ajang LKS yang digelar Mei 2011, di Jakarta. DKI mengikuti 47 lomba dalam ajang tersebut. "Ajang LKS ini di antaranya bertujuan meningkatkan citra SMK melalui unjuk kemampuan, sarana promosi SMK kepada dunia industri, serta seleksi siswa SMK yang mengikuti ajang tersebut," pungkasnya. (dari berbagai sumber : jpnn, warta kota, dan profil SMKN 56)
Tidak hanya itu, salah satu sekolah, yakni SMK Negeri 56 Jakarta, yang berlokasi di Jalan Pluit Timur, Penjaringan, Jakarta Utara (Jakut), pada 2010 lalu ditunjuk secara resmi sebagai salah satu sekolah perakit komputer di DKI. Kemarin, sebanyak 2.154 laptop hasil keterampilan atau rakitan para siswa-siswi tersebut, resmi diluncurkan di sela-sela pengukuhan kontingen LKS SMK 2011.
"Komputer atau laptop ini merupakan hasil rakitan siswa-siswa selama lebih kurang dua bulan. Kami bekerjasama dengan PT Berca Cakra Teknologi, sebagai pemasok komponen. Laptop ini kemudian kita bagikan kepada 456 SMK di Jakarta dan Kabupaten Kepulauan Seribu," ujar Kepsek SMKN 56 Jakarta, Yos Mandala Hutapea, kemarin sore. "Kami mempunyai laboratorium yang bekerjasama dengan industri dalam perakitan komputer atau laptop," imbuhnya.
Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taufik Yudi Mulyanto, yang didaulat untuk meluncurkan laptop hasil rakitan siswa SMKN 56 Jakarta pada tahap I, tampak sumringah. Sejurus kemudian dia mengatakan, hasil rakitan siswa itu merupakan wujud kepercayaan bersama. Baik itu dari dunia industri, maupun sejumlah pihak yang ikut membantu.
"Dengan adanya perakitan komputer atau laptop di sekolah, setidaknya ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh. Yakni hasil produk itu sendiri, pelatihan buat para siswa, keterlibatan peserta didik, serta membuka lapangan pekerjaan," ujar Taufik.
Adapun laptop atau netbook hasil rakitan siswa itu, mempunyai spesifikasi pokok tidak kalah dengan netbook yang dijual di pasaran. Seperti terdapatnya (prosesor) Intel Atom (1.66 Ghz, 533Mhz, FSB, 512 KB L2 Cache), 1 GB DDR2 533 Mhz, 160 GB SATA hardisk drive, LAN, 10/100 Mbps Fast Ethernet, dan sebagainya.
Terkait keterampilan siswa dan siswi SMK, Taufik mengatakan, akan terus ditingkatkan. Di antaranya katanya, dengan mengikuti ajang LKS. Hal itu kata dia, bisa menjadi pemicu untuk meningkatkan keterampilan, serta mengukur kemampuan, baik itu untuk tingkat DKI maupun nasional serta internasional.
Untuk ajang LKS, kata dia, DKI Jakarta merupakan juara umum, dengan menyabet sekitar sepertiga emas dari lomba yang digelar. "Sekolah di SMK, tidak ada yang tidak bisa. Semua jadi bisa," pungkas Taufik sambil berpromosi, yang disambut tepuk tangan ratusan siswa dan pejabat Dinas Pendidikan.
Sementara itu, Kabid SMK Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Rita Aryani mengatakan, pihaknya menargetkan bisa mempertahankan juara umum dalam ajang LKS yang digelar Mei 2011, di Jakarta. DKI mengikuti 47 lomba dalam ajang tersebut. "Ajang LKS ini di antaranya bertujuan meningkatkan citra SMK melalui unjuk kemampuan, sarana promosi SMK kepada dunia industri, serta seleksi siswa SMK yang mengikuti ajang tersebut," pungkasnya. (dari berbagai sumber : jpnn, warta kota, dan profil SMKN 56)
0 Komentar:
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".