Foto : Penyerahan Bendera Trenggalek, saat Upacara Hari Jadi Trenggalek, dari Bupati H. Soeharto kepada Wabup Mahsun Ismail.
Catatan : Hari ini, Selasa 31 Agustus 2010 adalah hari Jadi Kota Trenggalek, yang ke-816. Sebagai blogger asal Trenggalek, CahNdeso turut serta menyampaikan "Dirgahayu Trenggalek Tercinta, Semoga Tetap Jaya dan Rakyatmu Cepat Sejahtera". Dalam momen yang berbahagia ini saya postingkan ringkasan Sejarah Trenggalek, yang saya terjemahkan dari bahasa Jawa, naskah yang dibuat oleh Panitia Hari Jadi Trenggalek Tahun 2006, yang lalu. Dan saya postingan dalam dua bagian.
Catatan : Hari ini, Selasa 31 Agustus 2010 adalah hari Jadi Kota Trenggalek, yang ke-816. Sebagai blogger asal Trenggalek, CahNdeso turut serta menyampaikan "Dirgahayu Trenggalek Tercinta, Semoga Tetap Jaya dan Rakyatmu Cepat Sejahtera". Dalam momen yang berbahagia ini saya postingkan ringkasan Sejarah Trenggalek, yang saya terjemahkan dari bahasa Jawa, naskah yang dibuat oleh Panitia Hari Jadi Trenggalek Tahun 2006, yang lalu. Dan saya postingan dalam dua bagian.
Ringkasan Sejarah Trenggalek Bagian 2
C. Zaman Trenggalek Awal
Berakhirnya zaman Perdikan Islam adalah saat Trenggalek memasuki Zaman Trenggalek Awal. Periode ini terhitung sejak tahun 1830 sampai tahun 1932 Masehi, yakni zaman yang penuh dengan perubahan tata pemerintahan Belanda. Peristiwa sebelum tahun 1930 yang menggegerkan suasana di Jawa ialah terjadinya "perang Pacinan", di mana VOC telah melakukan pembunuhan dan penganiayaan terhadap banyak warga keturunan China. Peristiwa ini terjadi di Betawi pada tanggal 10 Oktober 1740.
Kejadian tersebut juga berdampak sangat besar terhadap Keraton Kartasura, karena Mas Garendi yang berjuluk Sunan Kuning dengan terang-terangan memberikan perlindungan kepada warga China yang memberontak dan membangkang terhadap kekuasaan Keraton Kartasura, yakni pada tanggal 30 Juni 1742. Hingga Sunan Paku Buwana II terpaksa turun dari tahtanya dan mengungsi ke Ponorogo. Kemudian, atas bantuan Bupati Mertodiningrat, Sunan Paku Buwana II berhasil membasmi dan menghancurkan semua pasukan pemberontak.
Sebagai tanda terima kasihnya, Sunan Paku Buwana II memberikan anugerah kepada Bupati Mertodiningrat, yakni putranya yang bernama Sumotruno, dinobatkan sebagai Bupati di Trenggalek. Sumotruno adalah Bupati pertama Trenggalek. Selanjutnya, urutan Bupati pada masa ini adalah sebagai berikut :
Kejadian tersebut juga berdampak sangat besar terhadap Keraton Kartasura, karena Mas Garendi yang berjuluk Sunan Kuning dengan terang-terangan memberikan perlindungan kepada warga China yang memberontak dan membangkang terhadap kekuasaan Keraton Kartasura, yakni pada tanggal 30 Juni 1742. Hingga Sunan Paku Buwana II terpaksa turun dari tahtanya dan mengungsi ke Ponorogo. Kemudian, atas bantuan Bupati Mertodiningrat, Sunan Paku Buwana II berhasil membasmi dan menghancurkan semua pasukan pemberontak.
Sebagai tanda terima kasihnya, Sunan Paku Buwana II memberikan anugerah kepada Bupati Mertodiningrat, yakni putranya yang bernama Sumotruno, dinobatkan sebagai Bupati di Trenggalek. Sumotruno adalah Bupati pertama Trenggalek. Selanjutnya, urutan Bupati pada masa ini adalah sebagai berikut :
- Sumotaruno Bupati Trenggalek Pertama;
- Bupati Ngabehi Surengrono (Zaman Perang Mangkubumen) sesuai Perjanjian Gianti tanggal 13 Pebruari 1755, Kabupaten Trenggalek dibagi menjadi dua wilayah, yakni Bagian Timur masuk Kabupaten Ngrawa, dan sebelah Barat masuk Kabupaten Pacitan.
- Bupati RT Mangunnegoro;
- Bupati RT Aryo Kusumo Adinoto;
- Bupati R. Ngabehi Joyopuspito (RT Pusponegoro);
- Bupati R. Gondokusumo (Tumenggung Sumo Adiningrat) tahun 1845 - 1850;
- Bupati Mangun Diredjo, tahun 1850 – 1894;
- Bupati Wijoyo Kusumo, tahun 1894 – 1904;
- Bupati Purbo Negoro, wiwit tahun 1904 – 1932, ingkang minangka panutuping Jaman Trenggalek Wiwitan.
D. Zaman Trenggalek Gemilang
Pada zaman Trenggalek Gemilang tidak banyak peristiwa yang tercatat yang berhasil dihimpun oleh para sarjana dan ahli sejarah. Kecuali peristiwa penyerahan kedaulatan yakni serah terima antara Pemerintah Belanda kepada Pemerintah Republik Indonesia (RI). Waktu itu pemerintah Belanda diwakili Majoor Crew dan Karis Soemadi, sedangkan Pamerintah Republik Indonesia diwakili Moekardi, R. Roestamadji dan Kardono.
E. Zaman Trenggalek Wibawa
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1950, Kabupaten Trenggalek terbagi menjadi 4 (empat) Kawedanaan, yakni :
1. Kawedanan Trenggalek;
2. Kawedanan Karangan;
3. Kawedanan Kampak; dan
4. Kawedanan Panggul.
Nama-nama Bupati Zaman Trenggalek Wibawa, adalah:
1. Kawedanan Trenggalek;
2. Kawedanan Karangan;
3. Kawedanan Kampak; dan
4. Kawedanan Panggul.
Nama-nama Bupati Zaman Trenggalek Wibawa, adalah:
- Bupati Notosoegito;
- Bupati R. Lantip, pada masa pemerintahannya, DPRS (Dewan Perwakilan Rakyat Sementara) sudah terbentuk dan diketuai oleh R. Oetomo;
- Bupati Moeprapto; Pada masa ini berdasarkan UU No. 20 dan No. 12 tahun 1950, serta Peraturan Pamarentah No. 52 Tahun 1950, kawasan Trenggalek kembali dipulihkan hingga seperti saat ini. Dan yang ditunjuk sebagai Bupati adalah Moeprapto terhitung sejak tanggal 27 Desember 1950 sampai 21 Januari 1958; Pada Tahun 1951 saat Bupati Moeprapto berkuasa kehidupan rakyat Trenggalek laksana "ketiban Ndaru", gebyarnya sangat masyhur. Sehingga pada saat itu, Presiden Pertama RI Ir. Soekarno sang Proklamator, berkenan datang ke Trenggalek dan menyampaikan pidatonya di Aloon-aloon Trenggalek.
- Bupati Abdul Karim Diposastro, didampingi Kepala Daerah R.Soepangat Prawirawinata;
- Bupati Soetomo Koencahya, yang karena terlibat G 30 S/PKI, harus diamankan oleh Pemerintah Orba.
- Bupati M. Hardjito, tanggal 1 Oktober 1965 - 30 Januari 1967. M. Hardjito adalah bupati Trenggalek pertama yang dinobatkan pada masa Orde Baru;
- Bupati Moeladi, tanggal 1 Pebruari 1967- tanggal 1 Oktober 1967;
- Bupati Soetran, tahun 1968 - tahun 1975. Pada masa pemerintahannya inilah Trenggalek berhasil menjadi Kabupaten pertama di Jawa Timur yang berhasil meraih penghargaan “Parasamya Purnakarya Nugraha” ing tahun 1974. Di mana karena jasa-jasanya, H. Soetran diangkat menjadi Gubernur di Irian Jaya oleh Pemerintah Pusat.
- Bupati M. Ch. Poernanto;
- Bupati Soedarso, menjabat Bupati Trenggalek tanggal 4 September 1975 - tanggal 2 Oktober 1985. Dalam masa pemerintahan Soedarso inilah, Sejarah kelahiran Trenggalek bisa ditetapkan tanggal 31 Agustus 1194 M.
- Bupati H. Haroen Al Rasyid tanggal 2 Oktober 1985 - tanggal 2 Oktober 1990;
- Bupati Drs. H. Slamet tanggal 2 Oktober 1990 - tanggal 2 Oktober 1995;
- Bupati Drs. H. Ernomo, tanggal 2 Oktober 1995 - 2 Oktober 2000;
- Bupati Ir. H. Mulyadi WR, tanggal 2 Oktober 2000 - 2 Oktober 2005;
- Bupati H. Soeharto, tanggal 2 Oktober 2005 sampai sekarang dan akan berakhir nanti pada tanggal 2 Oktober 2010.
Tumbuh dan berkembangnya Trenggalek jika dikaji secara mendalam memang berbeda dengan kabupaten lainnya, meskipun sama-sama kawasan mataraman. Akar kata "Treng lan Galih" yang kemudian karena pengaruh bahasa ucapannya menjadi "Trenggalek" adalah sangat cocok dengan wujud dan wataknya bumi Trenggalek. Karena itulah, sebagai doa dan harapan "Sejarah Trenggalek" selalu diringi dengan slogan "JAYA WIJAYAGUNG TRENGGALEK JAYATI".
NB. Info Khusus : Bagi Sobat-sobat blogger pemula seperti saya, yang ingin ikutan kontes Menjadi Blogger Yang Bahagia, segera saja lihat persyaratan lengkapnya di Info Kontes: Menjadi Blogger Yang Bahagia. Daftarkan diri Anda, ikut serta jangan ragu-ragu lagi. Hadiah dan kejuaraan bukan tujuan, namun persahabatan dan nilai-nilai silaturrakhmi antar blogger merupakan kekayaan putera-puteri Ibu Pertiwi yang tiada ternilai mulianya.
Jangan lupa baca :
6 Komentar:
salam sukses, wah kontesnya udah tembus di 20 besar. selamat ya
salam sahabat
lhoh kok kayak mantenan penyerahan benderane
terus yang gemilang itu kok kayak melempar apa mas
@sport news >>> saya tidak mengerti, Anda kok bisa saja loh bikin CahNdeso ke-Ge-Er-an...
@Dhana/戴安娜 >>> memang begitu tradisinya, yang gemilang : itu isteri Bupati lagi nyawurkan duwit logam recehan 500 dan 1000 rupiah, untuk diperebutkan oleh pengunjung di Pendopo Agung Trenggalek
ouw....mas nek alun alun trenggalek ama desa dekat pasar mbendo deket ga yo
@Dhana/戴安娜 >>> Loh, Jenk Dhana kok tahu pasar mBendo? Dekat sekaleeee.... di belakang rumahku...xixixi
Posting Komentar
"Bila Anda berkenan, dengan segala kerendahan hati, saya mohon, sudilah menuliskan komentar di sini; Bagi Anda yang berniat Copas konten blog, saya persilahkan, dan tolong link balik diikutkan. Terima kasih, Love and Peace".